Beberapa tahun belakangan, content writer adalah salah satu profesi yang kebutuhannya meningkat dengan pesat.
Kamu pun bisa nemuin lowongan kerja content writer dengan mudah di berbagai platform pencari kerja.
Gak heran kalau profesi ini lagi booming dan banyak digandrungi oleh banyak orang – terutama fresh graduate.
Tapi, masih ada beberapa pertanyaan yang sering muncul tentang profesi ini…
“Tugasnya content writer itu cuma nulis artikel saja?”
“Prospek karirnya gimana?”
“Kalau mau menekuni profesi ini, mulai dari mana ya?”
So, kalau punya pertanyaan kaya di atas, kamu sekarang ada di tempat yang tepat!
Kita akanbahas profesi yang paling terkenal di dunia penulisan ini – tugas, skill, jenjang karir, hingga tipsnya.
Harapannya, setelah baca artikel ini, kamu sudah gak bingung lagi kalau mau berkarir sebagai content writer.
Oke, sudah siap?
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Content Writer?
Content writer adalah profesi yang tugas utamanya membuat konten berkualitas untuk dipublikasi di media online. Sebagian besar konten yang dibuat yaitu dalam bentuk artikel.
Artikel yang mereka bisa buat sebetulnya beragam – mulai dari informatif, review, hingga opini.
Banyak orang yang susah bedain antara content writer dengan copywriter. Padahal, kedua profesi ini punya banyak perbedaan.
AndiLearn sudah sempat bahas bedanya kedua profesi tersebut di artikel “Mau Jadi Penulis? Kenali 3 Perbedaan Content Writer dan Copywriter!”
Kalau kamu cek di berbagai platform pencari kerja, profesi ini sering ditulis sebagai SEO content writer. Tugas dan tanggung jawabnya pun kurang lebih sama kaya content writer biasa.
Pertanyaannya…
Apakah keduanya sama saja atau memang ada bedanya?
Content Writer vs SEO Content Writer
Nah, bagian ini sering banget jadi diskusi di dunia blogger sampai SEO.
Sebenarnya, content writer biasa sama yang ada embel-embel “SEO”nya, itu beda atau sama sih?
Ada yang bilang beda – karena kalau ada embel-embel “SEO”, artinya content writer itu harus nulis sesuai kaidah dan tulisannya bisa perform di SEO.
Misalnya – isi artikel harus mengandung keyword tertentu, harus bisa minimal ranking sekian, bikin meta description, dan sebagainya.
Nah, kalau yang gak ada embel-embel “SEO”, gak perlu mikir sampai segitunya.
Di lain sisi, ada juga yang bilang keduanya sama saja.
Sebenarnya, mau dipandang sama atau beda, itu preferensi masing-masing.
Kalau menurut penulis – keduanya sama saja! Alasannya simpel…
”Apa sih tujuan perusahaan harus rekrut dan bayar seorang content writer?”
Betul, untuk bikin artikel yang enak dibaca dan engaging. Tapi, apakah itu saja cukup?
Bukankah tiap rupiah yang dikeluarkan perusahaan harus bisa menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi bisnis?
Artinya apa? – tulisan yang muncul di website perusahaan gak cuma enak dibaca, tapi juga harus bikin audiens tertarik dengan bisnis (yang pada akhirnya mengarah ke penjualan).
Atau minimal, bisa numbuhin branding bisnisnya, deh! Makin banyak orang yang kenal sama bisnisnya.
Cuma, gimana caranya agar audiens bisa nemuin artikel kita dengan mudah? Ya harus paham prinsip SEO!
Jadi, content writer pun ujung-ujungnya harus bikin artikel yang bisa perform di SERP – gak cuma sekadar enak dibaca.
Kesimpulannya, mau ada atau gak ada embel-embel “SEO” – itu sama-sama content writer.
Bahkan, menurut penulis gak perlu ada embel-embel SEOnya sekalian. Kenapa?
Karena, content writer idealnya nulis artikel yang berkualitas. Gak sampai masuk ke ranah SEO kaya mastiin artikelnya terindeks, audit SEO, cari peluang backlink, dan kerjaan SEO lainnya.
Ya meskipun di luar sana masih ada saja jabatan “content writer”, tapi jobdescnya palugada – intinya kita paham dulu apa tugas ideal dari profesi ini.
Cara Kerja Mesin Pencari Google – Cerita di Balik Ranking SERP
Tugas Content Writer
Berikut adalah beberapa contoh tugas content writer, antara lain:
1. Membuat Konten yang Berkualitas
Tugas paling utama dari seorang content writer adalah membuat konten yang berkualitas.
Konten berkualitas ini gak cuma enak dibaca – tapi juga alurnya jelas, sesuai dengan kebutuhan audiens, dan juga bisa perform di SERP.
2. Melakukan Riset untuk Ide Konten
Profesi ini juga seringkali melakukan riset untuk ide kontennya. Proses riset ini meliputi:
- Riset topik/niche.
- Melakukan riset keyword.
- Riset sumber informasi/referensi.
Selain ngelakuin berbagai riset, content writer juga sekaligus buat outline untuk artikel yang akan ia tulis.
Tapi, sebagian tempat kerja lain melimpahkan tugas ini ke SEO specialist ataupun content specialist. Bisa juga tugas ini dikerjakan dengan kolaborasi.
3. Membuat dan Menerapkan Gaya Penulisan
Salah satu tugas content writer adalah membuat dan menerapkan gaya penulisan untuk website yang ia kelola. Tapi, membuat gaya penulisan ini sebetulnya agak jarang.
Biasanya, bagian membuat gaya penulisan diperlukan kalau website yang dikelola masih baru.
Gaya penulisan yang akhirnya dipakai juga harus dapat persetujuan dari berbagai pihak seperti tim marketing atau klien.
4. Distribusi Konten
Setelah konten dibuat dan disetujui oleh pihak yang terlibat, content writer bisa distribusikan konten ke CMS.
CMS yang paling terkenal yaitu WordPress, Joomla, Wix, atau Shopify. Tapi, ada juga yang CMSnya custom.
5. Melakukan Editing berdasarkan Feedback
Seringkali tulisan yang content writer buat dapat berbagai feedback – entah dari klien, supervisor, sampai SEO specialist.
Tapi, tugas ini di beberapa perusahaan dilakukan khusus oleh editor. Biasanya, perusahaan media besar yang distribusi kontennya banyak setiap hari.
Proofreader: Pengertian, Tugas, Skill, Gaji, hingga Prospek Karir
6. Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
Tentu seorang content writer harus bisa kolaborasi sama berbagai pihak – terutama tim marketing, supervisor, dan klien.
Misalnya, ada beberapa tugas dari SEO specialist yang dilimpahkan ke content writer seperti update informasi di artikel lama, update judul artikel, hingga penerapan internal linking.
7. Mengukur Performa Konten
Tugas terakhir yang bisa content writer lakukan adalah mengukur performa konten seperti traffic, engagement rate, hingga ranking.
Tapi, tugas ini lebih ideal dilakukan oleh SEO specialist.
Skill Content Writer, Apa Saja?
Ada berbagai skill yang harus kamu kuasai kalau berminat jadi seorang content writer. Apa saja?
1. Menulis
Namanya juga content writer, ya pasti harus bisa nulis! Kamu haarus paham teknik penulisan yang baik agar tulisanmu bisa enak dibaca.
Lebih bagus lagi kalau kamu punya skill storytelling dan copywriting agar alur tulisanmu lebih mengalir dan unik.
2. Microsoft Word/Google Docs
Content writer biasanya nulis antara di Microsoft Word atau Google Docs. Jadi, kamu harus menguasai kedua tools ini.
Kamu juga harus tahu gimana caranya bikin draft tulisan yang rapi dan manfaatin heading dengan benar.
3. Pemahaman tentang Industri
Pemahaman tentang industri terkait tentu penting banget agar kamu bisa nulis apa yang audiens dan bisnis benar-benar butuhkan.
Sebagai seorang penulis, kamu harus paham tempat kerjamu luar dalam – tentang bisnisnya, produk/jasa yang dijual, hingga unique selling proposition (USP).
Selain itu, kamu juga harus paham siapa target market dari bisnismu.
Ya, secara gak langsung kamu juga nerapin ilmu marketing di sini. Hal ini penting agar kamu tahu harus nulis artikel seperti apa.
Misalnya – dalam nentuin topik, gaya bahasa, sampai nulis call to action di akhir artikel.
Kamu bisa banyak diskusi dengan tim marketing terkait hal ini agar pemahamanmu tentang industri, perusahaan, dan target audiens lebih dalam lagi!
Apa Itu Search Intent? – Pengertian, Jenis, dan Pentingnya bagi SEO
4. SEO Dasar
Skill satu ini sudah pasti gak bisa kamu lewatkan kalau mau jadi content writer. Apalagi, tujuan tulisanmu tayang agar audiens bisa kenal sama websitemu.
5. Kemampuan Riset
Kemampuan riset ini penting, terutama dalam hal riset keyword dan referensi.
6. Editing
Banyak perusahaan yang proses editingnya juga dilakukan oleh content writer. Jadi, skill ini penting dan harus kamu kuasai.
7. Komunikasi
Content writer adalah profesi yang proses kerjanya bersinggungan sama profesi lain – terutama supervisor, tim marketing, tim sales, dan klien.
Artinya, komunikasi itu penting agar kamu bisa melakukan tugas dengan baik.
8. Empati
Skill terakhir yang juga gak kalah penting adalah empati. Skill ini penting agar kamu bisa bikin tulisan yang menyentuh emosi pembaca – tentu dikombinasi dengan storytelling dan menulis.
Jenjang Karir Content Writer
Jenjang karir content writer ini sebetulnya tergantung dari tempat kamu kerja.
Tapi, secara umum, bisa kita bagi jadi beberapa level sebagai berikut:
- Junior Content Writer.
- Content Writer.
- Senior Content Writer.
- Content Manager.
- Content Strategist.
- Content Director.
Tentu, jabatan ini kamu dapat berdasarkan pengalaman dan skill set yang kamu punya.
Tapi, kamu juga punya kesempatan untuk berkarir secara horizontal ke profesi lain berbekal skill yang kamu punya.
Misalnya jadi SEO specialist, social media specialist, ads specialist, hingga content management.
Sama halnya dengan pekerjaan digital lain, profesi ini pun gak cuma ada dalam bentuk full-time. Kamu juga bisa meniti karir ini lewat freelance dan part-time. Jadi, bisa banget jadi opsi pengasilan tambahan.
Bahkan, banyak pula perusahaan yang menawarkan kerja remote.
Gaji Content Writer
Gaji content writer bervariasi – tergantung pengalaman, tempat kerja, industri, hingga domisili.
Kalau kita mengacu ke Glassdoor, gaji rata-rata content wrtier di Jakarta berkisar di angka Rp4.700.000 hingga Rp7.300.000.
Tapi kalau freelance, harganya tergantung apakah kamu freelance secara mandiri atau di bawah naungan agensi.
Tapi, biasanya harganya dipatok per artikel – tergantung jumlah kata dan bahasanya.
Misal, kalau kamu mau freelance mandiri, biasanya harganya di angka Rp50.000 – Rp80.000 untuk satu artikel berbahasa Indonesia dengan panjang 1000 kata.
Kamu bisa patok di harga lebih tinggi kalau portofolio, pengalaman, dan prestasimu mentereng di dunia kepenulisan.
Kalau kamu nulisnya bahasa Inggris, harganya dua kali lipat.
Nah, kalau kamu freelance di bawah naungan agensi, fee yang akan kamu dapat per artikelnya itu setengah dari fee freelance mandiri.
Minat Jadi Content Writer?
Content writer adalah profesi yang permintaannya terus meningkat di era digital kaya sekarang.
Gak heran kalau banyak banget yang berminat sama profesi ini – mulai dari fresh graduate sampai yang mau career shifting.
Nah, buat kamu yang masih bingung tentang content writer, semoga artikel ini membantu ya!
So, berminat jadi content writer?
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa perbedaan antara content writer dan SEO content writer?
Content writer dan SEO content writer sebenarnya sama; keduanya harus membuat tulisan berkualitas yang juga dioptimalkan untuk SEO agar mudah ditemukan di mesin pencari.
Skill apa saja yang harus dimiliki content writer?
Content writer harus menguasai menulis, riset, dasar-dasar SEO, Microsoft Word/Google Docs, dan memiliki kemampuan komunikasi serta pemahaman industri yang baik.
Gimana jenjang karir content writer?
Jenjang karir content writer bisa dimulai dari Junior Content Writer, Content Writer, Senior Content Writer, hingga posisi seperti Content Manager dan Content Director.
Referensi
https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-content-writer/
https://www.karier.mu/blog/belajar/karier-content-writer/