Daftar Pustaka – Buat Tulisanmu Lebih Terpercaya!

Daftar Pustaka – Buat Tulisanmu Lebih Terpercaya!

Mencari referensi yang terpercaya dan valid sebelum bikin artikel adalah “makanan sehari-hari” bagi seorang content writer.

Proses ini gak boleh content writer lewatkan sama sekali. Referensi yang terpercaya tentunya akan membantu kita saat bikin artikel yang berkualitas.

Nah, ada kalanya juga kita harus ngasi tahu referensi yang kita pakai di bagian akhir artikel. Bagian ini bisa kita sebut sebagai daftar pustaka atau sering disingkat “dapus”.

Sebetulnya, cuma sebagian website yang menyertakan daftar pustaka di akhir artikelnya. Tapi, adanya bagian ini bisa bikin artikelmu lebih terpercaya di mata audiens.

Selain artikel, dapus pun juga sering kita temui di berbagai karya – esai, makalah, poster ilmiah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi.

Bahkan, daftar pustaka adalah bagian yang wajib ada kalau kamu nulis karya yang bersifat ilmiah.

Lalu, gimana caranya bikin dapus yang benar? Apa saja format penulisan dapus yang ada?

Nah, kita akan kupas tuntas tentang daftar pustaka di artikel ini – pengertian, manfaat, format, hingga cara nulisnya.

Kalau kamu seorang content writer, mahasiswa, atau pelajar – artikel ini memang dibuat khusus untuk kamu!

Yuk, langsung saja kita simak!

Apa Itu Daftar Pustaka?

Daftar pustaka adalah daftar yang berisi sumber informasi yang seorang penulis gunakan untuk membuat suatu karya tulis ilmiah.

Tapi, zaman sekarang penggunaan dapus gak sebatas untuk karya tulis limiah – bisa dalam bentuk tulisan, poster, carousel, hingga video.

Manfaat Daftar Pustaka

Berikut adalah beberapa manfaat adanya daftar pustaka dalam sebuah karya tulis – khususnya karya tulis ilmiah, antara lain:

1. Membuat Tulisan Lebih Terpercaya

Manfaat pertama yaitu bisa membuat tulisanmu lebih terpercaya. Informasi yang ada pada tulisan yang mengandung dapus dianggap lebih bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme adalah tindakan yang hampir sama dengan mencuri – karena mengklaim karya orang lain sebagai milik kita sendiri.

Selain parafrase, cara untuk menghindari tindakan plagiarisme adalah dengan menyertakan sumber yang kita pakai.

6 Cara Menghindari Plagiarisme Konten – Yuk, Buat Konten Original!

3. Mempermudah Proses Peninjauan Ulang Informasi

Ada kalanya informasi yang kita tulis justru keliru. Nah, adanya daftar pustaka bisa mempermudah kita dalam melacak sumber informasi yang keliru tersebut.

4. Membantu Pembaca untuk Memperkaya Informasi

Tulisan yang berkualitas adalah tulisan yang bisa memberikan value lebihke pembaca.

Nah, daftar pustaka bisa ngasi referensi tambahan ke pembaca untuk menggali informasi lebih dalam lagi.

Maka dari itu, artikel blog yang ada dapus di bagian akhir dianggap ngasi nilai lebih ke pembaca.

5. Memperkuat Argumen dan Kualitas Tulisan

Informasi yang kita pakai sebagai dasar argumentasi itu ngaruh banget ke kuat-lemahnya suatu argumentasi.

Nah, adanya daftar pustaka bikin argumentasi kita lebih kuat karena kita punya informasi pendukung.

6. Bentuk Hormat untuk Seorang Penulis

Manfaat terakhir dapus adalah sebagai bentuk hormat kita kepada si penulis yang memiliki informasi tersebut.

5 Etika Seorang Blogger – Jadilah Blogger yang Bermatabat!

Format Daftar Pustaka

Ada beberapa format atau cara yang bisa kita pakai untuk menulis dapus. Terutama saat kamu bikin karya tulis ilmiah, format ini harus kamu perhatikan betul-betul.

Apa saja format daftar pustaka yang paling sering dipakai?

  • APA
  • MLA
  • Harvard
  • Vancouver
  • Chicago

Oke, kita sudah tahu kalau format dapus adalah hal penting saat kita bikin karya tulis ilmiah. Lalu, kalau buat artikel blog atau video YouTube gimana?

Kalau untuk artikel blog atau video YouTube, kamu gak wajib benar-benar ikuti format tertentu saat buat daftar pustaka.

Misal, artikel blog – kamu bisa menyertakan sumbernya dalam bentuk link yang lebih gampang diakses pembaca – tinggal copas ataupun klik link tersebut.

Tapi, kalau kamu mau pakai format agar kesannya lebih profesional, ya gak masalah. Apalagi kalau misal kamu nulis artikel yang berhubungan dengan riset ataupun YMYL.

Hal ini mirip juga kalau kamu mau bikin dapus di konten YouTube – di akhir video ataupun di deskripsi.

Tapi, kalau kamu mau cantumin di video, menurut penulis lebih cocok kalau kamu pakai format agar lebih gampang dibaca.

Isi Daftar Pustaka

Berikut ini adalah isi daftar pustaka, apapun format yang kamu pakai, yaitu:

  • Nama penulis.
  • Tahun terbut.
  • Judul sumber (judul buku, makalah, jurnal, skripsi, artikel, dan sebagainya).
  • Nama penerbit (kalau sumbernya buku atau jurnal).
  • Tempat terbit.
  • Link akses sumber (kalau diperoleh lewat internet).

Cara Nulis Daftar Pustaka

Berikut adalah cara untuk nulis daftar pustaka.

1. Nama Penulis

Ada beberapa aturan dalam menulis nama penulis, tergantung berapa orang yang terlibat dalam pembuatan sumber tersebut.

  • 1 orang – nama ditulis secara terbalik. Nama belakang ditulis paling depan.

Contoh: Ade Darmali ditulis Darmali, Ade.

  • 2 orang – cuma nama penulis pertama yang dibalik.

Contoh: Ade Darmali dan Handoko Tan – ditulis Darmali, Ade dan Handoko Tan.

  • Lebih dari 2 orang – cuma tulis nama penulis pertama, setelahnya dkk. atau et al.

Contoh: Ade Darmali, Handoko Tan, dan Susanto Johan – ditulis Darmali, Ade et al. atau Darmali, Ade dkk.

2. Tahun Terbit

Tahun terbit ditulis biasa saja dan diakhiri titik (.). Misal, 2017.

3. Judul Sumber

Judul sumber ditulis dengan huruf miring.

4. Tempat Penerbit

Tenpat terbit ditulis dengan awalan huruf kapitan dan diakhiri titik dua (:). Misal – Jakarta:

5. Nama Penerbit

Nama penerbit ditulis dengan awalan kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.).

6. Link Akses

Link akses bisa ditulis biasa (jika ada).

Buat Tulisanmu Lebih Terpercaya!

Informasi yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan adalah syarat utama tulisan berkualitas.

Nah, salah satu elemen utama yang bisa mendukung hal tersebut adalah daftar pustaka atau dapus di bagian akhir tulisan.

Selain bisa ningkatin kualitas tulisan, dapus pun juga bisa membantu pembaca agar memperoleh sumber bacaan tambahan serta mencegah plagiarisme.

Daftar pustaka ini adalah bagian yang wajib ada kalau kamu buat tulisan ilmiah – esai, artikel jurnal, hingga skripsi. Kamu pun juga bisa memakai salah satu format untuk membuat dapus.

Tapi, kamu gak wajib menyertakan dapus untuk artikel populer di blog – meskipun, artikelmu tentu saja akan jauh lebih terpercaya kalau disertakan.

Sama halnya dengan artikel yang ada di AndiLearn. Penulis akan menyertakan dapus kalau memakai sumber lain untuk mencari informasi.

Nah, gimana dengan artikel blogmu? Pakai daftar pustaka atau tidak?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Manfaatnya termasuk meningkatkan kepercayaan tulisan, menghindari plagiarisme, mempermudah peninjauan ulang informasi, dan memberikan referensi tambahan untuk pembaca.

Format yang umum digunakan antara lain APA, MLA, Harvard, Vancouver, dan Chicago.

Tidak wajib, tetapi menyertakan daftar pustaka dapat membuat artikel lebih terpercaya di mata pembaca.

Elemen yang harus ada meliputi nama penulis, tahun terbit, judul sumber, nama penerbit, tempat terbit, dan link akses sumber jika tersedia.

 

Referensi

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-cara-penulisan-daftar-pustaka

https://telkomuniversity.ac.id/penulisan-daftar-pustaka-dari-buku-artikel-jurnal-makalah-media-online-hingga-video-youtube/

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/contoh-daftar-pustaka/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *