Mencari referensi yang terpercaya dan valid sebelum bikin artikel adalah “makanan sehari-hari” bagi seorang content writer.
Proses ini gak boleh content writer lewatkan sama sekali. Referensi yang terpercaya tentunya akan membantu kita saat bikin artikel yang berkualitas.
Nah, ada kalanya juga kita harus ngasi tahu referensi yang kita pakai di bagian akhir artikel. Bagian ini bisa kita sebut sebagai daftar pustaka atau sering disingkat “dapus”.
Sebetulnya, cuma sebagian website yang menyertakan daftar pustaka di akhir artikelnya. Tapi, adanya bagian ini bisa bikin artikelmu lebih terpercaya di mata audiens.
Selain artikel, dapus pun juga sering kita temui di berbagai karya – esai, makalah, poster ilmiah, buku, skripsi, tesis, dan disertasi.
Bahkan, daftar pustaka adalah bagian yang wajib ada kalau kamu nulis karya yang bersifat ilmiah.
Lalu, gimana caranya bikin dapus yang benar? Apa saja format penulisan dapus yang ada?
Nah, kita akan kupas tuntas tentang daftar pustaka di artikel ini – pengertian, manfaat, format, hingga cara nulisnya.
Kalau kamu seorang content writer, mahasiswa, atau pelajar – artikel ini memang dibuat khusus untuk kamu!
Yuk, langsung saja kita simak!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Daftar Pustaka?
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi sumber informasi yang seorang penulis gunakan untuk membuat suatu karya tulis ilmiah.
Tapi, zaman sekarang penggunaan dapus gak sebatas untuk karya tulis limiah – bisa dalam bentuk tulisan, poster, carousel, hingga video.
Manfaat Daftar Pustaka
Berikut adalah beberapa manfaat adanya daftar pustaka dalam sebuah karya tulis – khususnya karya tulis ilmiah, antara lain:
1. Membuat Tulisan Lebih Terpercaya
Manfaat pertama yaitu bisa membuat tulisanmu lebih terpercaya. Informasi yang ada pada tulisan yang mengandung dapus dianggap lebih bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Menghindari Plagiarisme
Plagiarisme adalah tindakan yang hampir sama dengan mencuri – karena mengklaim karya orang lain sebagai milik kita sendiri.
Selain parafrase, cara untuk menghindari tindakan plagiarisme adalah dengan menyertakan sumber yang kita pakai.
6 Cara Menghindari Plagiarisme Konten – Yuk, Buat Konten Original!
3. Mempermudah Proses Peninjauan Ulang Informasi
Ada kalanya informasi yang kita tulis justru keliru. Nah, adanya daftar pustaka bisa mempermudah kita dalam melacak sumber informasi yang keliru tersebut.
4. Membantu Pembaca untuk Memperkaya Informasi
Tulisan yang berkualitas adalah tulisan yang bisa memberikan value lebihke pembaca.
Nah, daftar pustaka bisa ngasi referensi tambahan ke pembaca untuk menggali informasi lebih dalam lagi.
Maka dari itu, artikel blog yang ada dapus di bagian akhir dianggap ngasi nilai lebih ke pembaca.
5. Memperkuat Argumen dan Kualitas Tulisan
Informasi yang kita pakai sebagai dasar argumentasi itu ngaruh banget ke kuat-lemahnya suatu argumentasi.
Nah, adanya daftar pustaka bikin argumentasi kita lebih kuat karena kita punya informasi pendukung.
6. Bentuk Hormat untuk Seorang Penulis
Manfaat terakhir dapus adalah sebagai bentuk hormat kita kepada si penulis yang memiliki informasi tersebut.
Format Daftar Pustaka
Ada beberapa format atau cara yang bisa kita pakai untuk menulis dapus. Terutama saat kamu bikin karya tulis ilmiah, format ini harus kamu perhatikan betul-betul.
Apa saja format daftar pustaka yang paling sering dipakai?
- APA
- MLA
- Harvard
- Vancouver
- Chicago
Oke, kita sudah tahu kalau format dapus adalah hal penting saat kita bikin karya tulis ilmiah. Lalu, kalau buat artikel blog atau video YouTube gimana?
Kalau untuk artikel blog atau video YouTube, kamu gak wajib benar-benar ikuti format tertentu saat buat daftar pustaka.
Misal, artikel blog – kamu bisa menyertakan sumbernya dalam bentuk link yang lebih gampang diakses pembaca – tinggal copas ataupun klik link tersebut.
Tapi, kalau kamu mau pakai format agar kesannya lebih profesional, ya gak masalah. Apalagi kalau misal kamu nulis artikel yang berhubungan dengan riset ataupun YMYL.
Hal ini mirip juga kalau kamu mau bikin dapus di konten YouTube – di akhir video ataupun di deskripsi.
Tapi, kalau kamu mau cantumin di video, menurut penulis lebih cocok kalau kamu pakai format agar lebih gampang dibaca.
Isi Daftar Pustaka
Berikut ini adalah isi daftar pustaka, apapun format yang kamu pakai, yaitu:
- Nama penulis.
- Tahun terbut.
- Judul sumber (judul buku, makalah, jurnal, skripsi, artikel, dan sebagainya).
- Nama penerbit (kalau sumbernya buku atau jurnal).
- Tempat terbit.
- Link akses sumber (kalau diperoleh lewat internet).
Cara Nulis Daftar Pustaka
Berikut adalah cara untuk nulis daftar pustaka.
1. Nama Penulis
Ada beberapa aturan dalam menulis nama penulis, tergantung berapa orang yang terlibat dalam pembuatan sumber tersebut.
- 1 orang – nama ditulis secara terbalik. Nama belakang ditulis paling depan.
Contoh: Ade Darmali ditulis Darmali, Ade.
- 2 orang – cuma nama penulis pertama yang dibalik.
Contoh: Ade Darmali dan Handoko Tan – ditulis Darmali, Ade dan Handoko Tan.
- Lebih dari 2 orang – cuma tulis nama penulis pertama, setelahnya dkk. atau et al.
Contoh: Ade Darmali, Handoko Tan, dan Susanto Johan – ditulis Darmali, Ade et al. atau Darmali, Ade dkk.
2. Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis biasa saja dan diakhiri titik (.). Misal, 2017.
3. Judul Sumber
Judul sumber ditulis dengan huruf miring.
4. Tempat Penerbit
Tenpat terbit ditulis dengan awalan huruf kapitan dan diakhiri titik dua (:). Misal – Jakarta:
5. Nama Penerbit
Nama penerbit ditulis dengan awalan kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.).
6. Link Akses
Link akses bisa ditulis biasa (jika ada).
Buat Tulisanmu Lebih Terpercaya!
Informasi yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan adalah syarat utama tulisan berkualitas.
Nah, salah satu elemen utama yang bisa mendukung hal tersebut adalah daftar pustaka atau dapus di bagian akhir tulisan.
Selain bisa ningkatin kualitas tulisan, dapus pun juga bisa membantu pembaca agar memperoleh sumber bacaan tambahan serta mencegah plagiarisme.
Daftar pustaka ini adalah bagian yang wajib ada kalau kamu buat tulisan ilmiah – esai, artikel jurnal, hingga skripsi. Kamu pun juga bisa memakai salah satu format untuk membuat dapus.
Tapi, kamu gak wajib menyertakan dapus untuk artikel populer di blog – meskipun, artikelmu tentu saja akan jauh lebih terpercaya kalau disertakan.
Sama halnya dengan artikel yang ada di AndiLearn. Penulis akan menyertakan dapus kalau memakai sumber lain untuk mencari informasi.
Nah, gimana dengan artikel blogmu? Pakai daftar pustaka atau tidak?
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa manfaat dari menyertakan daftar pustaka?
Manfaatnya termasuk meningkatkan kepercayaan tulisan, menghindari plagiarisme, mempermudah peninjauan ulang informasi, dan memberikan referensi tambahan untuk pembaca.
Apa saja format penulisan daftar pustaka yang umum digunakan?
Format yang umum digunakan antara lain APA, MLA, Harvard, Vancouver, dan Chicago.
Apakah daftar pustaka wajib untuk artikel blog?
Tidak wajib, tetapi menyertakan daftar pustaka dapat membuat artikel lebih terpercaya di mata pembaca.
Apa saja elemen yang harus ada dalam daftar pustaka?
Elemen yang harus ada meliputi nama penulis, tahun terbit, judul sumber, nama penerbit, tempat terbit, dan link akses sumber jika tersedia.
Referensi
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-cara-penulisan-daftar-pustaka
https://telkomuniversity.ac.id/penulisan-daftar-pustaka-dari-buku-artikel-jurnal-makalah-media-online-hingga-video-youtube/
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/contoh-daftar-pustaka/