Dunia bisnis adalah dunia yang kompetitif – siapa yang bisa ngambil hati dan menuhin kebutuhan konsumen, dialah yang menang. Menurut penulis, kompetisi bisnis itu seperti seleksi hidup di alam liar.
Kerasnya persaingan bisnis membuat brand harus putar otak agar terus eksis. Salah satu faktor yang harus brand perhatikan yaitu unique selling proposition (USP).
Singkatnya, brand itu seperti manusia – unik dan punya jati diri. Nah, USP inilah yang bisa ngasi gambaran gimana jati diri sebuah brand.
Kenapa bisa? Memangnya, apa itu unique selling point?
Pada artikel ini, kita akan belajar bareng tentang USP – pengertian, manfaat, karakteristik, hingga contohnya di berbagai brand terkenal.
Yuk, simak penjelasannya!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Unique Selling Proposition?
Unique selling proposition (USP) adalah konsep atau istilah yang mengacu pada faktor pembeda antara brand kita dengan brand kompetitor di luar sana.
Faktor pembeda ini yang ngasi kesan unik dan menonjol pada brandmu – sehingga bisa narik minat target market.
Nah, pertanyaannya, faktor pembeda yang seperti apa yang bisa bikin brandmu unik dan punya kesan tersendiri di benak calon konsumen?
Faktor pembeda muncul dalam bentuk penawaran yang brandmu “janjikan” ke calon konsumen – hal yang cuma bisa mereka dapat lewat brandmu – entah pelayanan atau fitur dan benefit produk.
Manfaat USP
USP sendiri punya manfaat yang besar banget bagi sebuah brand. Ibarat manusia yang tiap individunya beda-beda, brand pun juga sama.
Unique selling proposition bisa kita anggap sebagai identitas dan jati diri sebuah brand. Identitas yang jelas tentu pada akhirnya bikin brand lebih mudah dikenal oleh calon konsumen.
Contoh, saat orang mau makan seafood untuk menu makan malam, tentu mereka akan milih restoran spesialis masakan seafood daripada restoran biasa.
Nah, restoran yang memposisikan dirinya sebagai “spesialis seafood” ini adalah contoh dari penerapan USP.
Selain bikin brand lebih mudah dikenal, berikut adalah beberapa manfaat lain dari USP:
1. Brand Lebih Fokus
Adanya USP bisa ngebantu kamu untuk bikin brand atau bisnis lebih fokus dalam menawarkan produk atau jasa.
“Fokus” adalah hal yang sangat amat penting dalam penerapan USP – inilah yang bikin kamu unik dan calon konsumen percaya pada brandmu.
Misalnya seperti di bawah ini:
- Kalau mau punya restoran spesialis makanan Indonesia, fokus jual makanan Indonesia (jangan jual makanan luar juga).
- Kalau kamu mau punya brand spesialis martabak, ya jual martabak yang berkualitas (jangan jual bakso, mi ayam, dan siomay juga).
2. Mengenal Calon Konsumen Lebih Baik
Brand yang fokus otomatis akan punya target konsumen yang fokus pula. Coba kita ambil lagi contoh di poin pertama.
Kalau kamu punya resto yang fokus jual makanan khas Indonesia – target marketmu tentu individu atau keluarga yang ingin makan makanan khas Indonesia, bukan yang lain.
Kalau kamu fokus jual martabak, target konsumenmu pasti yang ingin makan martabak.
Punya target market yang jelas benar-benar bisa ngebantu kamu dalam mengenal mereka.
Coba kalau misalnya kamu jual semua barang, siapa target marketmu? Gak jelas, kan?
Ada satu quote terkenal dalam bidang marketing yang sangat mewakili pentignya USP bagi brand, yaitu:
“If you’re selling to everyone, you’re selling to no one”
Kalau kamu berusaha jualan ke semua jenis orang, itu sama saja kamu gak berjualan ke siapapun.
Mengenal STP Marketing – Segmentation, Targeting, Positioning
3. Ningkatin Loyalitas Konsumen
Konsumen mana yang gak senang kalau ada brand yang bisa menuhin kebutuhan mereka dengan maksimal? Pastinya semua senang, ya.
Karena USP, kamu bisa fokus sama produk/jasamu dan bisa kenal calon konsumen lebih baik.
Pada akhirnya, kamu bisa melayani mereka dengan baik dan itu akan ngasi kepuasan pada calon konsumen.
Konsumen yang puas tentu akan loyal pada brandmu.
Gak cuma itu, mereka bisa saja sukarela mempromosikan brandmu pada orang-orang terdekat mereka. Lumayan banget, kan bisa promosi gratis~.
Halo Effect dalam Marketing – Vitalnya Kesan Pertama bagi Brand
4. Memenangkan Persaingan Bisnis
Bisnis yang fokus dengan konsumennya yang loyal adalah resep manjur untuk menang dalam persaingan bisnis.
Selain ngasi kesan terpercaya karena brandmu fokus dan terspesialisasi, testimoni positif dari konsumen loyalmu juga bisa bikin calon konsumen tambah percaya dengan brandmu.
5. Naikin Brand Awareness
USP yang jelas juga bisa ngebangun citra tersendiri di benak calon konsumen, sehingga kamu lebih dikenal.
6. Naikin Penjualan
Brand awareness yang meningkat, produk/jasa terspesialisasi, dan konsumen loyal bersama-sama bisa naikin penjualan brandmu.
Karakteristik USP
Selain dari “apa” yang brandmu lakukan, unique selling proposition juga bisa muncul dalam berbagai bentuk – mulai dari konsep bisnis hingga produk.
Nah, berikut adalah karakteristik USP pada sebuah brand, yaitu:
1. Unik dan Menarik
Namanya juga UNIQUE selling proposition, ya pasti USP harus unik dan menarik di benak calon konsumen.
Selain janjiin penawaran spesial dan cuma ada di brandmu ke calon konsumen, kamu juga bisa nunjukkin sisi unik brand lewat berbagai cara, antara lain:
- Kampanye marketing di media sosial.
- Desain kemasan.
- Desain warna.
- Layanan
2. Mudah Diingat
Adanya USP yaitu agar calon konsumen bisa lebih mudah dalam mengenal brandmu. Selain nawarin sesuatu yang unik, USP brandmu juga harus tersampaikan dengan cara yang simpel.
3. Nonjolin Kelebihan Produk
USP juga harus bisa nonjolin kelebihan produk dibanding produk kompetitor.
Intinya, kamu harus bisa tanam pemikiran ini di benak konsumen:
“Selain bisa menuhin kebutuhanku, ternyata produk brand ini punya kelebihan yang gak akan bisa aku temui di produk lain”.
4. Call to Action
Nah, salah karakteristik unique selling proposition adalah call to action (CTA).
CTA berfungsi sebagai ajakan agar calon konsumen mau ngelakuin aksi yang kita harapkan – subscribe, like, komentar, hingga share.
Cara Menentukan USP
Nentuin USP bagi sebuah brand tentu bukan pekerjaan mudah. Berikut adalah bebeapa cara dalam nentuin unique selling proposition bagi brand, yaitu:
1. Pahami Konsumen
Cara yang pertama yaitu pahami konsumenmu – apa masalah mereka dan apa yang mereka butuhkan.
Kebutuhan konsumen adalah hal yang wajib kamu tawarkan pada produk/jasamu kalau mau laku.
Posisikan dirimu sebagai calon konsumen agar kamu lebih gampang paham apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
Contoh Penerapan:
Misalnya, kamu punya klinik gigi. Nah, coba kamu bayangin dirimu sebagai pasien, klinik seperti apa yang menurutmu ideal?
Pelayanan ramah dan cepat, dokter edukatif dan bersertifikat, peralatan steril dan canggih, serta menyediakan dental care yang beragam adalah beberapa contoh jawaban standar.
Sekarang, kembali lagi ke dirimu, apakah kamu sudah menyediakan itu semua di klinikmu?
Kalau sudah, apa yang bikin klinikmu lebih unik dan spesial dibanding klinik lainnya?
Misalnya, kamu juga tahu kalau calon konsumen juga perlu sistem booking yang mudah dan cepat, bisa pilih dokter, serta bisa pilih jadwalnya sendiri.
Tapi, kamu tahu kalau klinik gigi kebanyakan sistem bookingnya harus datang langsung atau via WA, dokternya gak bisa milih, dan jadwalnya nunggu antrian.
Nah, celah ini bisa kamu manfaatin untuk bikin USP di klinik gigimu berupa sistem booking via aplikasi serta bisa pilih dokter dan jadwal secara fleksibel.
USP seperti itu bisa bikin konsumen lebih puas dan senang karena:
- Proses booking lebih cepat karena via aplikasi yang terintegrasi sistem (gak perlu direspon admin)
- Konsumen gak perlu antri jadwal karena bisa pilih dokternya secara custom. Konsumen bisa pilih dokter yang bisa melayani di jam yang mereka inginkan.
2. Pahami Kompetitor
Selain pahami calon konsumen, jangan lupa juga untuk pahami kompetitormu.
Kamu bisa bandingkan produk atau jasa yang ingin kamu tawarkan dengan kompetitor.
Langkah ini bisa membantumu dalam identifikasi apa saja kelebihan dan kekurangan produk/jasa mereka dibanding produk/jasamu.
Setelah kamu tahu apa saja kelebihan dan kekurangan mereka, akan lebih gampang saat menyesuaikan USP dari produk/jasamu.
Caranya bagaimana? Kamu bisa main di harga, kualitas, pelayanan, atau garansi.
Contoh Penerapan:
- Kamu bisa jual produk yang kualitasnya sama seperti kompetitor dengan harga yang lebih murah.
- Jual produk dengan kualitas lebih baik dan bonus garansi dengan harga sama atau 10% lebih mahal.
Pada penerapan ini, kamu juga harus ingat gimana brandmu ingin dikenal oleh target konsumen – apakah murah meriah atau eksklusif.
Contoh USP dari Berbagai Brand
Semua brand di dunia ini punya unique selling proposition yang unik – termasuk brand besar di bawah ini:
1. Apple
Siapa yang gak kenal Apple?
Apple adalah perusahaan teknologi terbesar di dunia. Brand teknologi ini sendiri mengusung tema inovasi, eksklusif, dan elegan sebagai tema USP di tiap produknya.
Kita bisa lihat dengan jelas pada tiap produk yang rilis – iPhone, MacBook, dan iPad – semuanya canggih, terobosan baru, dan pastinya mahal~.
Hal ini dibuktikan dengan bagusnya sistem integrasi yang ada di produknya, sehingga bikin penggunanya merasakan pengalaman yang berkesan.
2. Nike
“Just do it!” adalah salah satu slogan yang paling terkenal di dunia. Ya, itu adalah slogan dari brand Nike.
Sebagai brand fashion, khususnya olahraga, Nike mengusung tema inovasi, pemberdayaan, dan kualitas pada USPnya.
Gak heran kalau slogannya “Just do it!” yang bisa menginspirasi banyak orang untuk meraih impian mereka – sesuai dengan apa yang ada pada USPnya.
Selain itu, Nike juga bekerjasama dengan beberapa atlet terkenal seperti Cristiano Ronaldo, Rafael Nadal, hingga Michael Jordan.
Kerja sama ini nunjukkin kalau Nike punya produk berkualitas yang bisa menunjang atlet.
Jadi, Apa USPmu?
Bisnis adalah dunia yang mirip dengan hutan rimba – siapa yang kuat, itulah yang bisa bertahan.
Penting banget bagi sebuah brand untuk bisa ngambil hati dan menuhin kebutuhan konsumen agar bisa survive.
Maka dari itu, penting banget untuk tahu yang namanya unique selling proposition (USP).
USP adalah istilah yang merujuk ke faktor pembeda antara brand kita dengan brand kompetitor di luar sana.
Faktor pembeda ini penting banget karena bisa menjawab apa yang bikin brandmu istimewa dibanding brand lain. Inilah nantinya yang bikin calon konsumen percaya dengan brandmu.
Selain itu, USP juga bisa bikin konsumen loyal bahkan promosiin brandmu ke orang-orang terdekat mereka.
Tapi, nentuin USP pada brand bukan kerjaan mudah. Kamu harus paham dengan kebutuhan konsumen sekaligus kenal kompetitormu agar bisa menyusun USP yang tepat.
Frequently Asked Question (FAQ)
Kenapa USP penting dalam bisnis?
USP penting karena memberikan identitas dan jati diri pada brand, sehingga lebih mudah dikenal oleh calon konsumen.
Gimana cara menentukan USP?
Menentukan USP perlu pemahaman mendalam tentang konsumen dan kompetitor. Kamu harus tahu kebutuhan konsumen. Selain itu, bandingkan produk atau jasa yang kamu tawarkan dengan kompetitor untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya.
Apa saja karakteristik USP yang efektif?
USP yang efektif harus unik dan menarik, mudah diingat, menonjolkan kelebihan produk, dan memiliki elemen call to action (CTA).
Bagaimana USP bisa meningkatkan loyalitas konsumen?
Dengan USP, brand bisa fokus pada produk/jasanya dan mengenal konsumen lebih baik. Hal ini memungkinkan brand untuk melayani konsumen dengan baik, memberikan kepuasan yang tinggi, dan pada akhirnya meningkatkan loyalitas konsumen.
Referensi
https://fazz.com/id/newsroom/business/unique-selling-proposition/
https://glints.com/id/lowongan/usp-adalah/
https://dailysocial.id/post/unique-selling-proposition-usp