7 Formula Storytelling yang Bikin Tulisanmu Makin Menjual

7 Formula Storytelling yang Bikin Tulisanmu Makin Menjual

Pernah gak sih kamu ngerasa tertarik banget sama iklan atau konten lain yang seliweran di media sosial?

Coba deh kamu perhatikan konten tersebut. Konten yang menarik biasanya komunikatif dan punya alur cerita yang kuat.

Bercerita emang jadi trik jitu agar tulisan kita gak ngebosenin. Wajar saja, soalnya semua orang emang dasarnya suka sama cerita.

Inilah alasan kenapa storytelling jadi elemen penting dalam strategi digital marketing yang efektif. Misalnya, buat ningkatin engagement atau loyalitas brand.

Saat kita menyajikan konten lewat storytelling, audiens biasanya tertarik dan ngerasa punya ikatan emosional.

Ada banyak formula storytelling yang bisa kamu pakai untuk bikin konten makin menarik.

Penasaran apa saja formulanya?

Daripada bingung, yuk kita kupas formulanya satu per satu dan bikin kontenmu lebih hidup!

7 Formula Storytelling, Buat Audiens Terpikat!

Berikut adalah beberapa formula storytelling yang sering dipakai untuk bikin tulisan lebih menarik, antara lain:

1. The Hero’s Journey (Monomyth)

The hero’s journey atau monomyth adalah salah satu formula yang sering dipakai buat storyrtelling.

Formula ini biasnya dipakai di tulisan dongeng. Walau begitu, the hero’s journey juga bisa kamu pakai untuk bikin konten digital marketing.

Simpelnya, formula ini terdiri dari tiga tahap – departure, initiation, dan return. Tokoh yang jadi “hero” atau pahlawan di ceritamu adalah calon konsumen atau audiens.

  • Departure – ceritanya, audiens lagi menghadapi sebuah masalah.
  • Initiation – audiens tahu apa solusinya, coba membereskan masalahnya, dan menghadapi berbagai tantangan.
  • Return – audiens akhirnya menyelesaikan masalahnya.

2. Freytag’s Pyramid

Freytag’s pyramid adalah formula storytelling yang dikembangin sama Gustav Freytag.

Konsep formula ini adalah membangun cerita dengan berbagai masalah, sehingga “tensi” ceritanya makin tinggi dan mencapai klimaks.

Kalau kita ibaratkan alur ceritanya nanti kaya gunung – tensinya dinaikin, turun dikit, terus tensinya dinaikin lagi sampai puncak.

Setelah sampai puncak masalah, baru mulai proses penyelesaian masalah sampai selesai.

Freytag’s pyramid bisa kita pecah jadi lima bagian:

  • Eksposisi – perkenalan latar belakang dan karakter.
  • Masalah – muncul serangkaian masalah.
  • Klimaks – masalah yang dihadapi karakter sudah di puncak, momen untuk nurunin “tensi” cerita (ini bagian yang paling menarik).
  • Setelah klimaks – peristiwa setelah klimaks, masalah mulai dipecahkan.
  • Kesimpulan – cerita berakhir dengan masalah yang sudah selesai.

3. Three-Act Structure

Three-act structure adalah formula storytelling yang paling tua. Selain itu, formula ini pun simpel – sesuai namanya, cuma ada tiga tahap.

  • Setup – pengenalan latar belakang dan karakter.
  • Confrontation – masalah muncul dan tensi cerita muncul.
  • Resolution – masalah mulai diatasi sampai selesai.

Kalau kamu perhatikan, konsepnya mirip kaya Freytag’s pyramid.

Nah, bedanya kedua formula ini adalah three-act structure alur ceritanya lebih langsung. Freytag’s pyramid itu lebih ke ningkatin tensinya sedikit demi sedikit – ya mirip sinetron lah.

4. Formula Golden Circle

Golden circle adalah konsep yang dikembangkan oleh Simon Sinek. Pemahaman konsep ini sebetulnya lebih ke proses membangun bisnis dan branding.

Tapi, konsep yang ada di golden circle bisa kamu pakai untuk formula storytelling.

Ada tiga kunci dalam golden circle why, how, dan what.

  • Why – kenapa perusahaan ada?
  • How – gimana caranya perusahaan memenuhi “why”nya.
  • What – apa yang perusahaan lakukan buat memenuhi “why”nya.

Inti dari konsep ini adalah selalu mulai dari why – tanyakan kenapa bisnismu harus ada. Alasan kenapa perusahaanmu harus ada ini menyangkut motivasi, value, dan tujuanmu.

How ini lebih ke gimana caranya perusahaan bisa mencapai “why”nya. What lebih menekankan apa aktivitas yang kamu lakukan agar “why” tersebut tercapai.

Simpelnya why itu kaya visi, how kaya misi, dan what kaya kerjaan yang mesti kamu lakukan.

5. Formula PAS

PAS adalah singkatan dari problem, agitate, dan solve. Ya, formula ini berlaku di copywriting dan storytelling secara bersamaan.

Konsep formula storytelling ini adalah:

  • Problem – menjelaskan apa masalah yang audiens hadapi.
  • Agitate – menjelaskan apa kaitan atau pain point dari masalah yang audiens hadapi.
  • Solve – menjelaskan apa solusinya.

6. Formula BAB

Selain formula PAS, BAB juga merupakan formula yang bisa kamu pakai untuk copywriting dan storytelling.

BAB adalah singakatan dai before, after, dan bridge – mewakili konsep yang dimiliki formula ini.

  • Before – mewakili kondisi saat audiens menghadapi sebuah masalah.
  • After – mewakili kondisi saat audiens berhasil menyelesaikan masalahnya.
  • Bridge – mewakili kondisi saat audiens ketemu sama solusinya.

7. Star – Chain – Hook

Star – chain – hook adalah formula storytelling yang dikembangkan oleh Dr. Frank W. Dignan.

Konsep formula ini yaitu:

  • Star – pembukaan yang menarik perhatian dan positif (kondisi yang audiens ingin capai).
  • Chain – rangkaian fakta, alasan, dan manfaat dari melakukan suatu hal.
  • Hook – ajakan untuk melakukan hal yang sama (mirip dengan CTA).

Apa Formula Storytelling Favoritmu?

Storytelling adalah skill yang penting banget untuk membuat konten yang menarik minat audiens.

Gak cuma enak dibaca ataupun bermanfaat bagi audiens, tapi juga bisa memantik emosi mereka.

Ketika kita bisa menggugah emosi mereka, di situ peluang strategi digital marketing kita akan berhasil. Tentu, tanpa mengabaikan skill content writing dan copywriting yang baik.

So, apa formula storytelling favoritmu?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Ini adalah formula storytelling yang membagi cerita jadi tiga tahap: departure (masalah muncul), initiation (cari solusi), dan return (masalah teratasi). Cocok banget buat bikin audiens merasa jadi "pahlawan" di cerita.

Freytag’s Pyramid fokus ningkatin tensi cerita secara bertahap sampai klimaks, sedangkan Three-Act Structure lebih langsung dengan tiga tahap: setup, confrontation, dan resolution.

PAS singkatan dari Problem, Agitate, dan Solve. Formula ini fokus identifikasi masalah audiens, memperdalam rasa sakitnya, lalu ngasih solusinya. Simpel tapi efektif!

 

Referensi

https://blog.sparkol.com/8-classic-storytelling-techniques-for-engaging-presentations

https://mommiesdaily.com/2022/03/16/11-rumus-jadi-storyteller-andal-di-dunia-media-marketing

https://buffer.com/resources/storytelling-formulas/

https://catherinenikkel.com/what-is-a-storytelling-formula/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *