Landing Page: Pengertian, Manfaat, Jenis, hingga Cara Membuat

Website adalah salah satu channel marketing yang paling sering dipakai oleh bisnis.

Gak cuma untuk branding ataupun membangun awareness, website juga sering kali menghasilkan konversi – subscribe, daftar, hingga beli produk/jasa.

Nah, tahukah kamu? Sebuah website harus punya satu jenis halaman khusus agar bisa menghasilkan pembelian produk/jasa. Jenis halaman tersebut adalah landing page.

Tanpa adanya landing page, kecil kemungkinan sebuah website bisa menghasilkan pembelian bagi bisnis. Artinya, halaman ini punya peran yang penting banget!

Nah, buat kamu yang sekarang lagi handle website perusahaan – mau itu SEO specialist in house, kerja di agensi, ataupun freelance – kamu harus tahu tentang jenis halaman yang satu ini.

Artikel ini akan membahas landing page secara lengkap dari A-Z – pengertian, manfaat, jenis, sampai cara membuatnya dengan efektif.

Sudah siap?

Apa Itu Landing Page?

Landing page (LP) adalah jenis halaman website statis yang fungsinya untuk menghasilkan konversi – biasanya pembelian produk/jasa dan daftar webinar.

Sesuai fungsinya, halaman ini berisi informasi lengkap tentang produk atau jasa yang dijual oleh sebuah bisnis dan di bagian akhir disertai dengan tombol call to action (CTA).

Call to Value – Apa Bedanya dengan Call to Action?

Manfaat Landing Page bagi SEO

Berikut adalah beberapa manfaat landing page bagi SEO, antara lain:

1. Ningkatin Konversi

Manfaat pertama yaitu ningkatin konversi yang terjadi di website – baik dari segi kuantitas ataupun persentase.

Audiens yang datang ke LP pasti akan dapat informasi lebih lengkap terkait produk/jasa yang mereka minati.

Selain itu, proses pembeliannya pun bisa jauh lebih simpel – tinggal klik, bisa langsung terhubung ke form atau kontak WA admin.

Audiens gak harus nyari dan menghubungin nomor WA admin secara manual.

2. Ningkatin Traffic Website

Adanya landing page juga bisa ningkatin traffic website. Lewat halaman ini, kamu bisa menjangkau lebih banyak keyword relevan – terutama yang berhubungan dengan produk/jasa yang kamu jual.

3. Filter Kualitas Audiens

Salah satu kendala terbesar bisnis dalam ningkatin konversi adalah rendahnya kualitas audiens yang datang ke website.

Rendahnya kualitas audiens di sini maksudnya adalah audiens yang datang cuma mampir tanpa ada berminat ke produk/jasa yang bisnis tersebut jual.

Ya, ibaratnya mereka cuma “numpang mampir” dan berpeluang rendah buat balik lagi untuk cari tahu produk/jasa lebih dalam lagi.

Gambaran audiens yang numpang mampir ke website
Source: Tenor

Nah, salah satu manfaat landing page adalah sebagai filter untuk “menyaring” audiens yang masuk. Harapannya, audiens yang masuk lebih berkualitas.

Cara kerjanya – LP itu pasti menarget audiens yang sudah solution aware atau sudah tahu apa solusinya, tapi belum tahu harus beli dari brand mana.

Nah, biasanya audiens kaya gitu sudah siap untuk beli produk/jasa. Tapi, masih dalam tahap riset untuk milih brand yang paling cocok dengan mereka.

3 Cara Mengetahui Search Intent dari Sebuah Keyword

Sekalinya nemu yang cocok, mereka akan langsung beli.

Kalau udah bicara ningkatin konversi, tentu kita maunya audiens seperti itu lebih banyak datang ke website kita, kan?

4. Media untuk Dapetin Data Audiens

Kita sudah tahu kalau landing page itu identik sama call to action yang mengarahkan audiens untuk ngisi form, kontak via WA, atau dibawa ke halaman checkout (mirip e-commerce).

Saat mereka mulai bertransaksi, bisnismu pasti dapat berbagai data dari mereka – nama, email, nomor HP, alamat, hingga histori pembelian.

Nah, data-data tersebut penting banget bagi brand. Lewat data tersebut, brand bisa ngelakuin proses customer relationship management (CRM) yang lebih terukur dan personalized.

Ingat, audiens yang sudah pernah beli (apalagi kalau sampai puas), punya peluang untuk belanja lagi.

Jadi, manfaatin data tersebut untuk ngasi tawaran menarik (diskon ataupun info produk/jasa baru) ke audiens yang pernah belanja – bisa lewat WA atau email newsletter.

Customer Base: Pengertian, Manfaat, hingga Tips Lengkap

5. Media Promosi

Gak semua audiens yang mampir ke LP adalah orang yang sudah siap untuk belanja. Kadang, mereka perlu riset berkali-kali untuk memastikan brand terbaik.

Menurut referensi kaya HubSpot dan Forbes, audiens yang sudah jadi leads (sudah subscribe tapi belum pernah beli) harus melewati proses nurturing sebelum siap untuk beli produk/jasamu.

Ingat juga aturan “Rule of Seven” dalam marketing – simpelnya, audiens harus dikasi konten promosi setidaknya tujuh kali sebelum bikin keputusan membeli.

Artinya apa? LP tentu bisa jadi media promosi bagi audiens yang belum siap tersebut.

Jenis Landing Page

Landing page sendiri bisa kita bagi jadi beberapa jenis, tergantung fungsinya. Apa saja?

1. Landing Page Lead Generation

Jenis yang pertama ada landing page lead generation, yang berfungsi untuk ngumpulin leads atau prospek calon pelanggan.

Tujuannya adalah agar brand bisa dapat data dari audiens dan bisa berkomunikasi dan ngasi penawaran yang lebih personalized ke audiens.

Ada beberapa jenis pendekatan agar audiens mau ngasi datanya ke brand – misalnya form biasa, kalkulator, download e-book, download template, dan sebagainya.

Biasanya, data yang pasti disertakan sama audiens yaitu nama dan email.

2. Landing Page Click Through

Selain ada yang fungsinya untuk ngumpulin lead generation, ada juga yang fungsinya untuk langsung mengarahkan audiens ke konversi.

Nah, jenis tersebut bisa kita sebut sebagai landing page click through.

Contohnya seperti LP yang langsung ngarahin audiens untuk beli produk/jasa ataupun daftar webinar.

Cara Membuat Landing Page yang Efektif

Supaya bisa menarik perhatian audiens untuk konversi jadi leads ataupun sales, kamu harus bikin LP yang efektif. Nah, gimana caranya?

1. Tentukan Tujuan Landing Page

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah cari tahu dulu apa tujuan membuat landing page – untuk ngasi leads atau konversi?

2. Tentukan Desain Landing Page

Desain dan interface halaman adalah hal terpenting dalam pembuatan landing page. Jadi, pastikan kamu kerja sama bareng UI/UX designer untuk nentuin desain LP.

Beberapa hal yang biasanya diperhatikan adalah warna, jenis font, gambar yang harus ada, hingga apa saja informasi yang ada di LP.

3. Buat Copywriting yang Menarik

Selain desain, copywriting juga merupakan elemen terpenting untuk menarik minat audiens. Gak ada aturan baku kamu harus pakai formula tertentu, yang penting tujuan komunikasimu tersampaikan.

Formula Copywriting – Solusi Buat Tulisan Menarik!

4. Pakai Headline yang Memikat

Headline adalah pembuka dalam sebuah copywriting. Supaya audiens langsung tertartik untuk baca kontenmu, tentu headlinenya harus memikat.

Gak cuma pilihan kalimat – ukuran font dan ketebalan tulisan juga ngaruh ke minat pembaca.

5. Angkat Masalah yang Audiens Hadapi

Awali copywritingmu dengan permasalahan atau pain points yang audiens sedang hadapi.

Membuka copy dengan pain points bisa bikin audiens cepat merasa relate dan menganggap kontenmu sebagai apa yang mereka cari selama ini.

6. Tuliskan Manfaat dan Fitur dengan Lengkap

Jangan lupa untuk tonjolkan manfaat yang produk/jasamu bisa tawarkan ke audiens. Selain itu, perkuat manfaat tersebut dengan fitur agar audiens bisa lebih percaya dengan penawaranmu.

7. Manfaatkan Review atau Testimoni

Kebanyakan calon pelanggan pasti ngeliat review atau testimoni terlebih dahulu sebelum memutuskan beli barang/jasa.

Nah, kalau kamu punya testimoni dari pelanggan lama, itu adalah aset yang harus kamu manfaatin!

Sertakan berbagai testimoni yang sudah kamu dapatkan di landing page agar produk/jasamu punya social proof di mata calon pelanggan.

8. Ajak Audiens Melakukan Aksi

Masuk ke bagian akhir, saatnya kamu mulai mengajak audiens untuk melakukan aksi yang kamu mau – beli produk/jasa ataupun subscribe.

Di posisi ini, ajak audiens secara gamblang untuk melakukan aksi yang kamu mau.

9. Sediakan CTA

Jangan lupa sediakan tombol call to action (CTA) ataupun formulir agar mereka bisa terkonversi jadi leads atau sales.

10. Tambahkan Kesan Urgensi di Penutup

Supaya ajakanmu lebih “nendang”, sertakan juga kesan urgensi seperti harga promo, waktu terbatas, hingga kuota terbatas.

11. Pakai Media Berkualitas

Media seperti foto, video, infografis, hingga GIF itu penting banget dalam membuat landing page yang hidup dan komunikatif. Jadi, pastikan media yang kamu pakai berkualitas tinggi.

Selain itu, pastikan juga media yang kamu pakai gak bikin halamannya berat – sehingga loading speednya tetap kencang.

Sudah Paham tentang Landing Page?

Selama ini, website dikenal sebagai channel marketing yang efektif – mulai dari membangun brand awareness, loyalitas audiens, hingga menciptakan konversi seperti leads dan sales.

Nah, kalau bicara konversi, website harus punya yang namanya landing page.

Ini beda sama homepage yang menjelaskan tentang brand dan isi website secara ringkas – LP tujuannya untuk bahas detail suatu produk/jasa ataupun untuk mendapatkan leads.

Dengan kata lain, secara gak langsung – landing page ini bisa kamu manfaatin sebagai “filter” untuk ningkatin kualitas audiens yang datang ke websitemu.

Apakah kamu sudah optimasi landing page di website yang kamu handle?

Frequently Asked Questions (FAQ)

[sp_easyaccordion id=”3260″]

 

Referensi

https://blog.hubspot.com/blog/tabid/6307/bid/30901/30-thought-provoking-lead-nurturing-stats-you-can-t-ignore.aspx

https://www.keevee.com/lead-nurturing-statistics

https://www.gramedia.com/best-seller/landing-page/

https://www.biznetgio.com/news/apa-itu-landing-page

https://redcomm.co.id/knowledges/elemen-dalam-landing-page

Andi

Andi

Hi, nama saya I Putu Febrian Andira Putra, bisa dipanggil Andi – seorang SEO Specialist dengan pengalaman selama 2 tahun di berbagai niche. Saat ini bekerja sebagai SEO Specialist di FINNS Bali sekaligus sebagai pemilik website ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *