Istilah call to action sudah sering kita dengar dalam dunia copywriting. Call to action (CTA) adalah elemen penting yang fungsinya untuk mengajak audiens melakukan aksi tertentu.
Nah, ternyata ada satu lagi istilah yang perlu kamu ketahui sebagai seorang copywriter – yaitu call to value (CTV).
Apa itu CTV?
Apa bedanya dengan CTA yang selama ini kamu pakai dalam menulis copy?
Semua pertanyaan di atas akan terjawab di artikel ini!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Sekilas Tentang Call to Action
Sebelum kita bahas call to value, kita perlu refresh sedikit apa itu call to action.
Call to action (CTA) adalah kalimat singkat yang berfungsi untuk mengajak pembaca melakukan aksi tertentu – beli produk/jasa, klaim promo, daftar program, baca artikel, hingga berlangganan newsletter.
Kita pun juga tahu kalau CTA ini punya peran yang penting banget agar pembaca gak menunda aksi yang kita harapkan. Karena, pembaca cenderung menunda kalau gak diberikan ajakan yang kuat.
Apa Itu Call to Value?
Oke, tadi kita sudah bahas sekilas soal CTA. Sekarang, kita masuk ke call to value.
Sebetulnya call to value (CTV) itu masih sama seperti call to action – kalimat pendek yang fungsinya untuk mengajak pembaca melakukan aksi.
Tapi, yang membedakan antara CTV dan CTA terletak di kalimat yang digunakan.
Coba kamu perhatikan lagi kalimat apa saja yang dipakai dalam CTA – pasti kalimat yang sifatnya to the point, kan?
Misal – beli sekarang, daftar sekarang, klik di sini, klaim promo, dan sebagainya.
Nah, kalau CTV itu pakai kalimat yang nunjukkin value proposition dari copy yang kamu tulis. Simpelnya, nunjukkin value atau benefit.
Maksudnya gimana?
Alih-alih pakai kata to the point seperti beli sekarang, klaim promo, klik di sini, dan sebagainya – call to value itu contonya seperti ini:
- Raih berat badan idealmu – ajakan beli jasa konsultasi diet online.
- Lindungi keluargamu sekarang! – ajakan daftar asuransi.
- Tingkatkan prestasi si buah hati – ajakan daftar bimbel.
- Tingkatkan omzet bisnismu – ajakan langganan newsletter bisnis.
Sudah nangkep bedanya di mana?
Kapan Pakai Call to Value atau Call to Action?
Nah, mungkin kamu sekarang punya pertanyaan…
“Kapan sebaiknya aku pakai call to value, kapan pakai call to action?”
Sebetulnya, gak ada aturan baku yang mengaruskanmu pakai CTV atau CTA di waktu-waktu spesifik.
Kamu harus ingat satu hal ini…
“Mau kamu pakai CTV atau CTA, pembaca gak akan tertarik dengan penawaranmu kalau copynya gak engaging dan dianggap gak ada value unik di dalamnya”
Intinya, kamu harus fleksibel dan paham copymu secara keseluruhan.
Misal seperti ini…
Kamu punya landing page yang isinya jual jasa kursus bahasa Inggris untuk orang dewasa.
Page tersebut isi beberapa section yang menjelaskan kategori program, lengkap dengan ajakan untuk daftar. Nah, ajakan ini lebih cocok dalam bentuk CTV.
Kalau kamu mau isi ajakan terkahir di bagian paling bawah landing page, nah itu cocoknya dikasi CTA.
Kenapa?
Karena kamu sudah menjelaskan panjang lebar tiap kategori di bagian isi landing page, lengkap dengan CTVnya. Artinya, pembaca sudah tahu value yang akan mereka dapat.
Kalau pembaca mau scroll sampai bawah dan nemu ajakan terakhir, artinya mereka sudah paham value programmu dan lebih mungkin untuk beli.
Nah, ajakan terakhir ini sebaiknya to the point saja – pakai CTA.
Kasusnya pun sama kalau value tiap program sudah kamu jelaskan dalam bentuk paragraf atau poin-poin.
Kesimpulannya begini:
- Isi copy sudah menjelaskan value – ajakan terakhir pakai CTA.
- Isi copy belum menjelaskan value – ajakan terkahir pakai CTV.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan A/B testing agar tahu mana yang lebih baik.
Sudah Paham tentang Call to Value?
Call to action (CTA) adalah elemen yang penting banget dalam sebuah copy – fungsinya untuk mengajak pembaca untuk melakukan aksi tertentu segera.
Tapi, ajakan gak melulu dalam bentuk call to action. Kamu juga bisa mengajak pembaca dengan call to value (CTV).
Secara fungsi, CTV dan CTA ini sama saja. Perbedaan keduanya terletak di kalimat yang dipakai untuk mengajak pembaca.
Sebetulnya, gak ada aturan baku kapan pakai CTV ataupun CTA di dalam copy.
Kalau kamu sudah menjelaskan value penawaranmu di isi copy, kamu bisa pakai CTA untuk ajakan. Kalau belum menjelaskan value, bisa pakai CTV.
Tapi, sebaiknya kamu lakukan A/B testing agar dapat gambaran ajakan seperti apa yang lebih engaging di mata pembaca.
Frequently Asked Question (FAQ)
Apa perbedaan Call to Value (CTV) dan Call to Action (CTA)?
CTA langsung mengajak tindakan, misalnya “Beli Sekarang,” sedangkan CTV menyoroti manfaat, seperti “Tingkatkan Omzet Bisnismu!”
Kapan sebaiknya menggunakan CTV atau CTA?
Gunakan CTV jika value belum dijelaskan di copy, dan CTA jika value sudah jelas. Lakukan A/B testing untuk hasil optimal.
Apakah lebih baik menggunakan CTV daripada CTA?
Tidak ada yang lebih baik secara mutlak. Keduanya bisa efektif tergantung konteks copywriting dan respons audiens.
Referensi
https://craftycopy.co.uk/blog/call-to-action-vs-call-to-value
https://glints.com/id/lowongan/call-to-value-adalah/