Apa Itu Traffic? Metrik Digital Marketing yang Wajib Kamu Tahu!

Apa Itu Traffic? Metrik Digital Marketing yang Wajib Kamu Tahu!

Istilah traffic sering kali dianggap sebagai metrik yang mengukur keberhasilan sebuah kampanye dalam digital marketing

Ada beberapa jenis traffic yang masing-masing bisa ngasi informasi yang berbeda-beda – sehingga kamu perlu paham dari masing-masing jenis tersebut.

Tujuannya, agar kamu bisa nentuin strategi dan prioritas dalam menerapkan digital marketing – yang nantinya bisa membantumu dalam mencapai goal secara online.

Kalau kamu seorang SEO specialist, SEM specialist, social media specialist, ataupun business strategist, paham konsep traffic ini adalah hal wajib dan gak bisa ditawar!

Nah, artikel ini akan membahas semua hal penting yang harus kamu tahu tentang traffic – pengertian, peran, jenis, cara cek, dan cara ningkatin traffic.

Yuk, langsung saja kita bahas!

Apa Itu Traffic?

Secara sederhana, Traffic adalah istilah yang merujuk pada jumlah kunjungan yang datang ke website, aplikasi, ataupun platform digital lainnya yang kamu punya.

Entah audiens tersebut datang karena gak sengaja klik URL ataupun audiens yang betah berjam-jam di platform digitalmu, semuanya dihitung sebagai traffic.

Jadi, istilah ini mencakup berbagai jenis kunjungan – dari media sosial, website, email, hingga iklan.

Peran Traffic dalam Digital Marketing

Traffic punya peran sentral dalam suatu website karena merupakan indikator kesuksesan dalam menjalankan strategi digital marketing.

Misalnya, kamu punya website dengan 10.000 traffic dalam satu bulan. Kamu harus tahu berasal dari mana mayoritas traffic tersebut berasal.

Nah, info tersebut nantinya akan ngasi kamu insight sumber traffic mana yang paling banyak mendatangkan audiens – SEO, iklan, atau media sosial?

Dari situ kamu tahu sumber traffic mana yang perlu dioptimalkan agar strategi pemasaran bisa tepat sasaran dan efektif dari segi biaya.

Tentunya, strategi yang kamu kembangkan nantinya disesuaikan juga dengan goal dan keadaan dari perusahaan.

Tapi, tahu sumber traffic saja gak cukup. Lewat Google Analytics, kamu juga perlu memperhatikan hal lain agar lebih mudah dalam membuat strategi yang baik.

Nah, beberapa hal yang perlu kamu perhatian yaitu:

1. “Berapa lama audiens menghabiskan waktu dalam website?”

Ini adalah parameter yang nunjukkin seberapa betah audiens menghabiskan waktu di dalam websitemu.

Kalau data yang kamu punya nunjukkin audiens cuma stay beberapa detik saja di websitemu, artinya mereka gak betah dan ada sesuatu yang perlu kamu perbaiki.

Selain itu, kamu juga harus perhatiin yang namanya bounce rate (persentase audiens yang cuma mengunjungi satu halaman di website).

Bounce rate adalah salah satu indikator yang juga bisa kamu pakai untuk nentuin kualitas kontenmu. Biasanya, kalau kontenmu gak menarik, bounce ratenya akan tinggi pula.

Hal yang bisa kamu perbaiki agar audiens betah dan nurunin bounce rate bisa mencakup kecepatan website, responsibilitas website di perangkat lain (terutama mobile), dan kualitas konten.

2. “Halaman mana yang paling menarik perhatian audiens?”

Selain tahu rata-rata durasi yang audiens habiskan di websitemu, kamu juga bisa tahu halaman mana saja yang paling menarik perhatian audiens.

Informasi ini penting banget agar kamu tahu konten seperti apa yang paling audiens suka – baik untuk konten SEO ataupun iklan.

Selain itu, kamu juga tahu apa tujuan audiens datang ke websitemu selama ini – terutama kalau kita bicara konten organik/SEO.

Apakah untuk baca blog yang isinya informasi dan tips? Atau melihat landing page produk/jasa yang kamu tawarkan?

3. “Berapa persen audiens yang akhirnya melakukan pembelian?”

Persentase audiens yang melakukan pembelian juga penting banget dan harus kamu tahu.

Ingat, kalau kamu manage website perusahaan ataupun e-commerce, goal utamanya adalah konversi.

Kamu bisa bandingin persentase pembelian dengan konten mana yang paling banyak konversinya, sehingga kamu bisa push konten tersebut, entah lewat iklan ataupun organik.

Selain itu, kamu juga akan tahu harus bikin konten pendukung seperti apa agar konten landing page yang paling banyak datengin konversi tersebut bisa perform secara maksimal.

Kalau misalnya persentase pembeliannya masih di bawah target, kamu perlu fokus ke landing page yang bisa datengin konversi dan optimasi konten blog yang bisa mendukung landing page tersebut.

4. “Berapa biaya iklan untuk menarik satu audiens?”

Nah, aspek ini sebetulnya lebih berfokus pada kampanye iklan. Kamu bisa tahu biaya iklan untuk menarik satu audiens lewat Cost Per Acquisiton (CPA).

Simpelnya, makin rendah biaya iklannya tentu makin bagus – karena kamu gak perlu keluar banyak uang untuk menarik satu audiens.

Kamu bisa optimasi CPA dengan membuat konten iklan yang menarik minat audiens untuk beli.

5. “Konten mana yang perlu difokuskan?”

Sejumlah faktor seperti durasi audiens di website hingga biaya iklan untuk menarik satu audiens, pada akhirnya akan membantu kita nentuin konten mana yang perlu difokuskan.

Fokuskan konten yang memang ngasi value ke website dan perusahaan – bisa mendatangkan audiens dan menarik mereka untuk membeli – baik itu secara SEO ataupun iklan.

Jenis Traffic

Jenis traffic
Sumber: Ed2Market

Berikut adalah jenis traffic berdasarkan asalnya, seperti:

1. Organic Traffic

Organic traffic adalah audiens yang datang ke website secara alami melalui mesin pencari seperti Google – tanpa perlu bayar (SEO).

Traffic jenis ini datang karena pencarian yang audiens lakukan sendiri secara alami di mesin pencari.

Optimasi konten di mesin pencari (SEO) – termasuk penggunaan keywords yang relevan, konten berkualitas, dan backlink berkualitas sangat diperlukan.

Organic Traffic – Jenis Traffic Andalan di SEO

2. Paid Traffic

Kebalikannya organic traffic, paid traffic berasal dari iklan berbayar seperti Google Ads, iklan di media sosial, atau banner iklan di website lain.

Paid traffic menawarkan keuntungan dalam hal kecepatan dan skalabilitas, sehingga kamu bisa menjangkau audiens yang lebih luas dalam waktu yang singkat.

Tapi, kamu harus memastikan kalau iklan tertarget dengan baik agar paid traffic yang dihasilkan benar-benar relevan dan memiliki potensi konversi tinggi.

3. Direct Traffic

Direct traffic adalah audiens yang datang langsung dari mengetik URL websitemu di browser. Traffic jenis ini adalah parameter seberapa populer brandmu di mata audiens.

4. Referral Traffic

Referral traffic adalah audiens yang datang dari backlink di website lain.

Backlink ini bisa berasal dari artikel yang memuat link websitemu, direktori online, atau mention di blog dan forum.

Referral traffic adalah tanda kalau websitemu dipercaya oleh website lain.

Sebagai pemilik website, pastikan kamu dapat backlink dari website lain yang berkualitas serta punya traffic yang sesuai dengan target audiensmu.

5. Social Traffic

Social traffic adalah kunjungan yang datang melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, dan platform lainnya.

Traffic jenis bisa optimal kalau brandmu aktif di media sosial.

6. Email Traffic

Sesuai namanya, email traffic berasal dari audiens yang mengklik link dalam email marketing yang kamu kirimkan.

Gimana Caranya Cek Traffic Website?

Sebetulnya, gak susah kalau kamu mau cek traffic website. Kamu cuma perlu dua tools agar analisismu berjalan maksimal – Google Analytics, Google Search Console, dan tool berbayar. 

Yuk, kita bahas!

1. Google Analytics

Google Analytics 4
Sumber: Yapos

Google Analytics (GA) adalah tool gratis dari Google yang dirancang untuk pemilik website agar bisa menganalisis audiens beserta behavior mereka di dalam website.

Lewat GA, ada beberapa hal yang bisa kamu ketahui, antara lain:

  • Halaman apa yang paling sering dikunjungi.
  • Jenis traffic apa yang paling banyak ke websitemu.
  • Jumlah users.
  • Durasi audiens di websitemu.
  • Bounce rate.
  • Revenue yang satu page bisa hasilkan.

2. Google Search Console

Google Search Console
Sumber: Buzzup

Google Search Console (GSC) adalah tool dari Google yang bisa ngasi kamu informasi tentang performa halaman websitemu di mesin pencari.

Informasi tersebut mencakup impressions, clicks, ranking rata-rata, click through rate, kueri yang dipakai audiens, hingga status indexing tiap halaman di websitemu.

Tool ini bisa membantumu untuk melihat gimana audiens bisa nemuin websitemu di SERP – kueri apa yang mereka pakai dan halaman apa yang paling sering mereka lihat di SERP.

Jadi, lewat info tersebut, kamu tahu halaman dan keyword apa saja yang perlu kamu optimasi agar websitemu lebih mudah dicari oleh audiens.

11 Fitur di Google Search Console – Apa Saja?

3. Tools Berbayar

Sebetulnya, fungsi dari tools berbayar ini sama seperti GA dan GSC. Beberapa contoh tools tersebut adalah Ahrefs, Ubersuggest, Moz, ataupun Semrush.

Tools tersebut berbayar karena ada beberapa fitur tambahan seperti analisis potensi keyword hingga menganalisis website lain.

Cara Meningkatkan Traffic Website

Ningkatin jumlah traffic dan memastikan traffic yang datang relevan dengan website sangat penting dalam digital marketing.

Ada berbagai strategi yang bisa kamu lakukan untuk mencapai hal tersebut. Apa saja?

1. Optimasi SEO

Optimasi mesin pencari (SEO) adalah salah satu cara paling efektif untuk ningkatin kuantitas dan kualitas traffic organik.

Memahami search intent audiens dan pakai kata kunci yang relevan adalah cara terbaik dalam membuat konten yang berkualitas dan menarik minat audiens.

Pastikan kontenmu mengandung informasi yang valid dan dibutuhkan oleh audiensmu. Sertakan gambar, grafik, hingga insight pribadi agar kontemu bisa ngasi value yang berbeda.

Selain itu, manfaatkan juga backlink berkualitas agar audiens bisa mengenal kontenmu dari website lain.

Backlink berkualitas ini bisa kamu dapat lewat guest posting, press release, hingga tukeran backlink ke blogger.

2. Manfaatin Media Sosial

Media sosial adalah alat yang powerful untuk promosi konten dan ngarahin traffic ke websitemu. Pastikan kamu aktif di media sosial yang sesuai dengan target audiensmu.

3. Menggunakan Iklan Berbayar

Iklan berbayar seperti Google Ads atau iklan di media sosial bisa ngasi sokongan untuk nambah kualitas dan kuantitas traffic ke websitemu.

Kalau kamu adalah pemilik bisnis ataupun memanage website sebuah brand, beriklan adalah cara yang bisa kamu coba.

Pastikan kamu menyajikan konten berkualitas dan menarik perhatian audiens agar mereka berminat untuk kenal hingga membeli produk/jasa dari brandmu.

Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan A/B testing agar kamu tahu konten seperti apa yang paling perform di kampanye iklanmu. Buat beberapa iklan dan pilih yang terbaik.

4. Pakai Email Marketing

Email marketing masih jadi salah satu cara efektif untuk mendapatkan traffic yang relevan ke websitemu.

Email marketing adalah channel yang beda dari channel kebanyakan

Gak seperti sosial media, SEO, ataupun iklan yang bisa kamu tujukan ke semua orang, channel ini tergolong personal.

Maksudnya, kamu gak bisa manfaatin channel ini ke semua orang – kamu gak bisa asal kirim promosi ke mereka.

Kamu bisa tarik dulu minat mereka lewat iklan, SEO, ataupun media sosial agar mereka mau berlangganan newslettermu.

Jadi, orang yang bisa kamu kirimkan email marketing adalah orang yang sudah kenal dan tertarik dengan brandmu. Mereka ini bisa kamu sebut sebagai lead.

Kamu bisa mengirim email marketing dengan copywriting dan visual yang menarik agar mereka mau mengunjungi websitemu

5. Buat Strategi Marketing yang Menarik

Strategi marketing yang menarik seperti mengadakan kontes dan giveaway adalah cara yang bisa brandmu coba.

Kontes dan giveaway dapat menarik perhatian dan meningkatkan traffic dalam waktu singkat karena berpotensi menjadi viral.

Kamu tinggal sebarkan informasi kontes dan giveaway tersebut ke media sosial.

Manfaatkan Analisis Traffic dengan Bijak!

Traffic adalah metrik yang penting dalam menilai kesuksesan strategi marketing sebuah bisnis melalui website.

Memahami informasi mengenai traffic yang datang adalah modal berharga dalam menentukan dan meningkatkan kualitas strategi marketing di masa depan.

Ada beberapa hal yang bisa kamu ketahui lewat analisis traffic – jumlah kunjungan, sumber kunjungan, hingga perilaku audiens saat mengunjungi websitemu.

Pada akhirnya, analisis traffic gak cuma tentang angka – ini juga tentang memahami audiens di balik data yang ada.

Dengan gabungin strategi marketing yang efektif dan analisis traffic yang mendalam, kamu bisa membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan digital marketing.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Traffic penting karena menunjukkan seberapa banyak pengunjung yang berinteraksi dengan websitemu, yang bisa berujung pada konversi.

Organic traffic, paid traffic, social traffic, email traffic, referral traffic, dan direct traffic.

Optimasi SEO, membuat konten berkualitas, menggunakan media sosial, iklan berbayar, dan email marketing.

Traffic website dapat dicek menggunakan alat seperti Google Analytics, Google Search Console, dan tools berbayar.

 

Referensi

https://www.domainesia.com/berita/traffic-adalah/

https://sasanadigital.com/apa-itu-traffic/

https://revou.co/kosakata/traffic

https://sekawanstudio.com/blog/traffic-adalah/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *