Spam adalah satu kata yang benar-benar dihindari oleh SEO specialist – baik saat optimasi SEO secara on-page ataupun off-page.
Gimana gak dihindari? Praktek optimasi yang spam bukannya berdampak positif terhadap SEO website, justru malah ngasi dampak negatif.
Nah, ada salah satu metrik yang bisa nunjukkin apakah suatu subdomain cenderung “spamming” atau tidak. Metrik tersebut adalah spam score.
Sebetulnya, apa itu spam score? Dari mana metrik ini berasal? Apakah metrik ini valid untuk kita pertimbangkan?
Artikel ini akan membantu kita dalam menjawab pertanyaan di atas. Kita akan belajar mulai dari pengertian, cara kerja, penyebab, dampak, dan berbagai aspek lain dari spam score.
Ya sudah tanpa berlama-lama lagi, yuk kita bahas spam score di artikel ini!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Spam Score?
Spam score adalah metrik yang mengukur tingkat spamming dari sebuah subdomain.
Sebetulnya, metrik ini gak resmi berasal dari Google – metrik ini berasal dari Moz, sebuah perusahaan yang menyediakan jasa tool digital marketing, salah satunya SEO.
Ya, metrik ini sebetulnya sama seperti domain authority dan page authority yang sama-sama buatan Moz.
Penilaian spam score sendiri memakai satuan persen – dari 0% yang terendah sampai 100% yang tertinggi.
Menurut Moz, ada tiga kategori penilaian spam score – rendah, sedang/medium, dan tinggi. Berikut adalah penjelasan detailnya:
- 1% sampai 30%: spam score rendah.
- 31% sampai 60%: spam score sedang.
- 61% sampai 100%: spam score tinggi.
Makin tinggi skornya, bukan berarti makin spamming pula subdomain tersebut.
Masih menurut Moz, spam score yang tinggi bisa jadi sebuah tanda kalau kamu perlu ngelakuin audit terhadap relevansi dan kualitas kontenmu.
Dampak Spam Score terhadap Website
SEO specialist pasti menghindari adanya subdomain yang punya spam score tinggi dalam website mereka.
Memang, spam score bukan metrik resmi dari Google. Tapi, metrik ini bisa kamu jadikan salah satu data yang kamu lihat saat menilai kualitas suatu subdomain.
Menurut penulis, metrik ini sah-sah saja untuk kamu pakai saat melakukan proses audit.
Kalau spam score suatu subdomain tinggi, dampak utamanya adalah website bisa mengalami penurunan performa di mesin pencari.
Tentu saja ini mimpi buruk bagi SEO. Hal ini bisa bikin traffic yang mengarah ke website berkurang, ranking konten turun, hingga dapat penalti dari Google.
Cara Kerja Spam Score
Sebetulnya, cara kerja spam score ini cukup simpel. Menurut artikel dari SEOptimer, Moz memakai Moz index untuk menganalisis subdomain untuk nemuin 16 spam flags.
Makin tinggi spam score, makin tinggi pula kecenderungan subdomain tersebut “spammy”.
Ingat, cuma kecenderungan – bukan berarti pasti makin spammy. Kenapa demikian?
Tapi, Google belum tentu anggap itu sebagai spam – artinya, spam score itu sifatnya memprediksi suatu subdomain apakah akan dianggap spam atau tidak di mata Google.
Sekali lagi…
“Spam score sifatnya memprediksi apakah Google akan menganggap suatu subdomain spam atau tidak.”
Pernyataan tersebut sudah cukup jelas kalau spam score ini gak bisa kamu jadiin acuan mutlak nentuin subdomain spammy atau tidak. Apalagi, metrik ini gak resmi dari Google.
Tapi, seperti yang sudah penulis bilang di section sebelumnya, metrik ini bisa mempermudah proses audit kualitas subdomain.
Menyoal spam flag, hampir semua domain yang ada di internet sekarang pasti punya setidaknya satu spam flag.
Berikut hubungan antara jumlah spam flags dengan kemungkinan subdomain dianggap spam.
Kalau kamu perhatikan, tabel di atas dibagi jadi tiga warna – hijau, kuning, dan merah.
- Hijau: risiko spam rendah.
- Kuning: risiko spam sedang.
- Merah: risiko spam tinggi.
Perlu kamu tahu kalau spam score ini cuma menilai tingkat spam dari satu subdomain. Apa maksudnya?
Misalnya kamu punya website dengan alamat www.iniwebsite.com. Website tersebut punya halaman blog dengan alamat blog.iniwebsite.com.
Nah, kalau kamu cek spam score dari kedua alamat tersebut, hasilnya bisa jadi berbeda.
Begitu pun kalau misalnya halaman blogmu alamatnya www.iniwebsite.com/blog – spam scorenya akan beda dengan alamat homepage.
Apa yang bisa kita simpulkan dari hal di atas?
Artinya, meskipun homepagemu punya spam score yang rendah, bisa jadi halaman lain di dalamnya justru punya skor yang tinggi.
Jadi, kalau kamu mau cek spam score, kamu harus melakukannya masing-masing untuk tiap halaman yang ada di websitemu.
Penyebab Tingginya Spam Score
Ada beberapa penyebab yang bikin sebuah subdomain punya spam score yang tinggi, antara lain:
1. Konten
Konten adalah salah satu penyebab utama kenapa subdomain punya spam score yang tinggi. Nah, konten seperti apa yang punya spam score tinggi?
Tentu saja konten yang berkualitas rendah – thin content, konten yang gak relevan, topik ilegal (judi, pornografi, dan sebagainya), dan konten plagiat.
2. Backlink
Selain konten, kualitas backlink juga punya pengaruh terhadap tinggi rendahnya spam score.
Kita sudah beberapa kali bahas kalau hal yang terpenting di backlink adalah kualitas, bukan kuantitas.
Backlink bisa jadi penyebab tingginya spam score karena mayoritas yang mengarah ke subdomain adalah backlink toksik.
3. Anchor Text
Penggunaan anchor text saat menerapkan link building juga harus kamu perhatikan.
Pasalnya, anchor text yang gak nyambung dengan konteks URLnya berpotensi ningkatin spam score.
4. Keyword Stuffing
Keyword stuffing adalah istilah yang menggambarkan penggunaan keyword yang berlebihan dalam satu halaman.
Praktik ini sudah dianggap spamming oleh Google, sehingga Moz pun juga memakai praktik ini sebagai parameter dalam nentuin spam score.
5. Ekstensi Domain
Ya, ekstensi domain ternyata juga ngaruh ke spam score suatu subdomain.
Hal ini terjadi karena ada banyak banget website spamming yang identik dengan domain tertentu.
Menurut Spamhaus, website spam biasanya identik dengan ekstensi berikut:
- .okinawa
- .beauty
- .zone
- .top
- .rest
- .live
- .cn
- .fit
- .gq
- .degree
Nah, dari sini kita tahu kalau sebaiknya jangan asal pilih ekstensi saat beli domain.
Top Level Domain (TLD) 101 – Semua Hal yang Harus Kamu Tahu!
6. Belum Punya SSL Certificate
SSL certificate berfungsi untuk menjaga keamanan data dari sebuah website. Tentu ini adalah hal yang website wajib miliki.
Website punya SSL certificate ditandai dengan adanya “https” di awal alamatnya, sedangkan yang gak punya ditandai dengan “http”.
Nah, website yang gak punya SSL certificate dianggap keamanannya rendah oleh Google ataupun Moz – sehingga bisa ningkatin spam score.
Ciri-ciri Website yang Tinggi Spam Score
Banyak SEO specialist yang sering ngecek spam score dari subdomain sebelum mutusin untuk guest post, tukeran backlink, ataupun content placement.
Selain ngecek spam score dari tool, sebetulnya ada beberapa ciri-ciri website yang punya subdomain dengan spam score tinggi. Apa saja?
- Jumlah external link gak wajar.
- Domain punya terlalu sedikit pages.
- Website gak punya https.
- URL website gak rapi dan gak wajar (gak seperti URL website kebanyakan).
- Rasio jumlah link dengan jumlah teks yang ada di suatu halaman gak wajar – misal, jumlah teks terlalu sedikit tapi linknya banyak.
- Konten yang ada gak bernilai (low quality).
- Panjang meta description yang terlalu panjang atau pendek.
- Gak punya Google Tag Manager (website spam pasti gak punya GTM).
- Gak ada info seputar website (identitas atau about me).
- Mayoritas gak punya favicon.
Cara Cek Spam Score
Spam score bisa kamu cek lewat tool yang ada di internet. Dua tools yang paling sering dipakai yaitu Link Explorer dari Moz dan situs Website SEO Checker.
Kalau kamu cek dari Link Explorer, kamu tinggal ketik URL yang ingin kamu cek spam scorenya. Klik bagian “Spam Score”.
Nah, kalau di Website SEO Checker – kamu bisa klik bagian “Domain Authority Checker” atau “Spam Score Checker”, ketik URL yang ingin kamu cek.
Nanti spam score ditampilkan dalam kode SS.
Cara Menurunkan Spam Score
Spam score memang bukan metrik resmi dari Google. Tapi, tahu dan ngelakuin beberapa usaha nurunin spam score juga gak ada salahnya agar website lebih berkualitas.
Berikut adalah beberapa cara untuk menurunkan spam score, yaitu:
1. Buat Konten Berkualitas
Cara pertama tentu saja buat konten berkualitas – mau itu artikel blog ataupun landing page.
Subdomain sering punya spam score yang tinggi karena menyediakan konten berkualitas rendah.
Jadi, kamu perlu pastikan kontenmu relevan dan memberi nilai ke audiens.
2. Pasang SSL Certificate
Salah satu syarat utama website agar optimal secara SEO dan punya spam score rendah adalah dengan punya SSL certificate.
SSL certificate bisa bikin websitemu terjamin keamanannya. Jadi, jangan remehkan SSL ya!
Kamu bisa pasang secara gratis dengan plugin atau beli. Tapi, penulis sarankan untuk beli karena lebih terjamin dan lebih terpercaya.
3. Optimasi Meta Tag
Subdomain terindikasi punya spam score tinggi karena meta tagnya gak optimal. Jadi, pastikan untuk selalu optimasi meta tag di setiap halaman di websitemu.
Buat title dan meta description yang jelas dan relevan dengan isi halaman kontenmu.
4. Atur Jumlah External Link
Ciri-ciri spam score tinggi adalah punya external link dengan jumlah yang gak masuk akal.
Biasanya, halaman seperti ini memang ditujukan untuk ngasi backlink yang sifatnya “nyampah” ke website lain.
Kalau kamu bikin website dengan tujuan yang baik dan keamanannya terjamin, problem seperti ini harusnya gak akan terjadi di websitemu.
Tapi, gak ada salahnya untuk mastiin kalau halaman di websitemu punya external link dengan jumlah yang masuk akal.
5. Backlink ke Website dan Konten Relevan
Pastikan backlink yang kamu dapat berasal dari website yang berkualitas dan topik yang diangkat relevan dengan websitemu.
6. Hapus Broken Link
Adanya broken link tentu bisa mengganggu pengalaman audiens. Selain itu, broken link juga bisa bikin mesin pencari ngasi nilai negatif ke websitemu.
Jadi, pastikan konten-kontenmu bersih dari broken link.
Yuk, Buat Website yang Berkualitas
Spam score adalah metrik yang menilai apakah suatu subdomain berpotensi spam atau tidak.
Meskipun gak resmi dari Google, tapi metrik ini bisa membantu SEO specialist untuk menilai kualitas subdomain.
Adanya subdomain yang terindikasi spam tentu saja bisa ngaruh ke performa suatu website secara keseluruhan di mesin pencari.
Tahu apa saja penyebab, ciri-ciri, dan cara nurunin spam score cukup penting agar kamu bisa terus memastikan semua halaman yang ada di websitemu berkualitas.
Selain itu, adanya metrik ini juga bisa membantumu saat mencari backlink berkualitas.
Yuk, buat lingkungan yang berkualitas di websitemu!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apakah Spam Score berpengaruh pada SEO?
Iya, subdomain dengan Spam Score tinggi bisa menurunkan performa SEO karena menandakan risiko spamming, meskipun ini bukan metrik resmi dari Google.
Gimana cara mengecek Spam Score?
Gunakan alat seperti Moz Link Explorer atau Website SEO Checker. Masukkan URL, lalu cek bagian Spam Score.
Apa penyebab utama Spam Score tinggi?
Penyebabnya antara lain konten berkualitas rendah, backlink buruk, keyword stuffing, dan ketiadaan SSL certificate.
Pastikan konten berkualitas, gunakan SSL, optimasi meta tag, dan hindari external link berlebihan atau backlink dari situs tidak relevan.
Referensi
https://www.seoptimer.com/blog/spam-score/
https://aksaradata.id/blog/spam-score-domain-adalah/
https://www.exabytes.co.id/blog/spam-score/
https://moz.com/help/link-explorer/link-building/spam-score
https://www.spamhaus.org/statistics/tlds/