Performa SEO yang bagus memang janjiin banyak keuntungan – traffic tinggi, brand awareness meningkat, bahkan bisa ningkatin sales. Tapi, gimana kalau kita ngelakuin trik “nakal” biar bisa dapet itu semua? Salah satunya yaitu praktik keyword stuffing.
Teknik ini adalah salah satu kesalahan yang cukup sering dilakukan oleh penulis artikel SEO sampai sekarang.
Jangan sampai ikut-ikutan. Justru, praktik nakal ini malah bisa bikin performa SEOmu rusak, loh!
Sebenarnya, apa itu keyword stuffing?
Gimana praktik ini bisa dianggap “nakal” dan ngerusak performa SEO?
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Pengertian Keyword Stuffing
Keyword stuffing adalah praktik memakai kata kunci pada suatu artikel atau halaman secara berlebihan. Tujuan melakukan praktik ini demi mendapatkan ranking di Google.
Praktik nakal ini gak hanya bisa kamu temukan di isi artikel atau halaman website. Kamu bisa saja menemukan keyword stuffing di meta description, alamat URL, dan alt text pada gambar.
Singkatnya, kamu bisa sebut praktik ini sebagai “keyword spamming”.
Pelaku praktik ini gak segan-segan naruh keyword sebanyak-banyaknya di dalam suatu konten dengan harapan mereka bisa “menipu” Google dengan cara itu.
Walaupun di dalam artikel nantinya banyak kalimat yang kesannya “maksa” atau gak enak dibaca, mereka tetap melakukan itu.
Kenapa Keyword Stuffing Harus Dihindari?
Memang, salah satunya sinyal yang ngaruh terhadap penentuan ranking di Google adalah keyword.
Tapi, bukan berarti makin banyak kamu taruh keywordmu di konten, makin relevan kontenmu di mata Google. Gak gitu.
Entah mereka sadari atau tidak, faktanya praktik keyword spamming justru malah menghancurkan performa SEO.
Selain itu, keyword stuffing juga bikin pengalaman audiens jadi jelek karena banyak kalimat yang akhirnya “maksa” dan gak enak dibaca.
Begini penjelasan tentang praktik ini, tertulis di Kebijakan Spam untuk Penelusuran Web Google.
“Penjejalan keyword adalah praktik mengisi halaman website dengan kata kunci atau nomor agar bisa memanipulasi ranking di SERP. Kata kunci ini sering muncul dalam jumlah yang berlebihan dan di luar konteks”.
12 Cara Membuat Artikel SEO Friendly – Bikin Websitemu Terkenal!
Kenapa Ada Keyword Stuffing?
“Kalau memang malah bikin SEO jeblok, kenapa ada yang nerapin keyword stuffing?”
Hmm, bener juga. Kenapa, ya?
Sekarang kita bahas sejarah dikit, ya.
Sebenarnya, praktik keyword stuffing ini sudah ada dari lama. Praktik nakal ini lumayan laku karena bisa menaikkan ranking artikel atau halaman website di Google.
Dulu, exact match keyword adalah sinyal yang punya pengaruh kuat terhadap ranking. FYI, exact match keyword adalah kata kunci yang frasanya harus sama persis dengan apa yang diketik oleh audiens.
Misal, audiens ngetik “cara jadi ganteng seperti Beckham”. Nah, frasa yang kamu jadikan keyword harus sama persis dengan apa yang audiens ketik. Simpelnya, plek ketiplek.
Nah, dulu, semakin sering kamu taruh exact match keyword di artikel atau halaman website, makin besar juga peluangmu buat ranking di Google.
Implementasi praktik ini pun beragam.
Ada yang maksain keywordnya masuk ke kalimat meskipun gak enak dibaca. Ada juga yang naruh tambahan keywordnya di akhir tiap paragraf, tapi warnanya dibikin sama kaya warna background biar pembaca gak bisa lihat.
Tapi, perlahan keyword spamming mulai kena setrap sejak Google merilis update algoritma Florida di tahun 2003.
Algoritma Google pun terus mengalami perbaikan sampai muncul update Panda (2011) dan Hummingbird (2013).
Sejak saat itu, Google semakin baik dalam menilai value suatu keyword dalam artikel atau halaman.
Ciri-ciri Keyword Stuffing
Adanya keyword stuffing bisa kamu lihat dari satu ciri-ciri saja – adanya kalimat dan penempatan kata kunci yang “maksa” dan “gak relevan” dengan isi konten.
Cara cari tahunya sebetulnya mudah. Setelah kamu selesai bikin artikel ataupun isi dari halaman website, coba baca sekali lagi apa yang sudah kamu tulis.
Terus, jawab pertanyaan di bawah ini:
“Ada keyword yang penempatannya terkesan maksa?”
“Ada banyak penempatan keyword yang gak nyambung dengan konteks kalimatnya?”
“Apakah kalimat yang ada keyword targetmu banyak yang justru gak ngasi nilai tambah ke kontenmu secara keseluruhan?”
“Apakah kata kunci di kontenmu terkesan terlalu banyak dan gak variatif?”
Nah, kalau ada yang jawabannya “ya”, indikasi kalau artikelmu ada praktik spam keyword.
Lebih baik langsung perbaiki biar gak ada indikasi praktik tersebut dan artikelmu bisa enak dibaca.
Cara Menghindari Keyword Stuffing
Gimana caranya agar kamu bisa terhindar dari praktik spam keyword ini?
Caranya sederhana – buat konten yang enak dibaca dan sesuai dengan pedoman E-E-A-T. Itu aja.
Kamu juga bisa cari opsi frasa lain untuk keyword yang kamu pakai agar kalimat di kontenmu lebih berwarna.
Misalnya, kamu punya keyword Perang Dunia 2. Nah, kamu bisa pakai opsi seperti peristiwa ini, perang ini, kejadian ini, PD 2, dan sebagainya.
Selain itu, ada juga konsep keyword density yang bisa kamu pakai untuk mencegah spam keyword.
Keyword density sebetulnya gak punya pengaruh besar dalam ranking. Tapi, kamu bisa pakai kalau mau main aman.
Pokoknya, prinsip utama yang harus kamu pegang adalah buat konten yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan audiens.
Ingat, kamu nulis untuk audiens, bukan untuk Google.
Jangan Nakal! Buatlah Konten Secara Natural!
Keyword stuffing adalah praktik menaruh kata kunci secara berlebihan di suatu artikel atau halaman website.
Hal ini dulunya laku karena pernah efektif dalam meningkatkan ranking, meskipun gak bagus untuk pengalaman dan kenyamanan audiens.
Tapi, sejak Google update algoritmanya, praktik nakal ini sekarang justru bisa berdampak buruk untuk performa SEO.
Cara terbaik untuk menghindari keyword spamming ini adalah dengan membuat konten yang enak dibaca, strukturnya natural, dan sesuai dengan prinsip E-E-A-T.
Pengalaman audiens adalah yang paling utama.
Jangan nakal, Yuk, buat konten secara natural!
Referensi
https://glints.com/id/lowongan/keyword-stuffing-adalah/
https://whello.id/tips-digital-marketing/keyword-stuffing/
https://www.semrush.com/blog/keyword-stuffing/
https://www.searchenginejournal.com/ranking-factors/keyword-stuffing/