Memakai Google Trends untuk SEO – Gimana Caranya?

Memakai Google Trends untuk SEO – Gimana Caranya?

Sebagai search engine terbesar di dunia, Google punya berbagai tools yang bisa kita manfaatin untuk mendukung strategi digital marketing – termasuk SEO.

Nah, salah satu tools tersebut adalah Google Trends.

Gimana caranya kita bisa manfaatin Google Trends untuk SEO?

Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!

Google Trends – Tool Apa Ini?

Google Trends adalah tool gratis dari Google yang bisa kita pakai untuk mencari tren yang sedang terjadi di Google.

Kalau kamu mau cari topik yang lagi panas – baik dalam sehari, seminggu, sebulan, sampai setahun terakhir – Google Trends bisa kamu manfaatin!

Tool ini emang berguna banget bagi digital marketer untuk nyusun strategi konten yang relevan sekaligus banyak dicari audiens.

Gak heran kalau banyak yang pakai Google Trends untuk SEO. Sudah gratis, insigtful pula.

Fungsi Google Trends untuk SEO

Ada beberapa fungsi Google Trends untuk SEO, antara lain:

1. Riset Keyword untuk Konten

Fungsi pertama Google Trends untuk SEO yaitu membantu kita saat riset keyword untuk konten.

Kita tahu kalau ada beberapa topik atau keyword yang lebih rame dicari di waktu tertentu.

Misalnya, keywords yang berhubungan dengan “mudik”, “Ramadan”, ataupun “puasa” pasti lebih ramai saat bulan puasa tiba.

Nah, kalau niche websitemu masih relevan dengan bulan puasa – fashion, agen travel, makanan minuman halal, dan sebagainya – kamu bisa manfaatin momen ini.

Selain itu, kamu juga akan nemu beberapa kueri relevan saat kamu ketik satu kueri di “Explore”. Nah, kueri relevan tersebut bisa kamu pakai juga untuk topic cluster.

Jadi, kamu tahu kueri apa saja yang bisa kamu masukkan ke kluster topik tertentu.

2. Ningkatin Traffic

Kamu juga bisa nyari kesempatan untuk ningkatin traffic dari Google Trends. Tool ini bisa membantumu untuk tahu topik apa saja yang relevan beserta kueri relevannya.

Karena banyak yang nyari, otomatis websitemu dapat banyak kunjungan kalau bahas topik tersebut. Tinggal gimana caranya agar kontenmu berkualitas dan kalau bisa muncul di page 1.

Apa Itu Traffic? Metrik Digital Marketing yang Wajib Kamu Tahu!

3. Cari Tahu Popularitas Brand

Kamu juga bisa cari tahu popularitas brand dari Google Trends. Kamu tinggal ketik brand yang mau kamu bandingin dalam satu industri yang sama. Misal antara Nike dan Adidas.

4. Cari Tahu Popularitas Topik

Selain bisa membantumu untuk riset keyword, tool ini juga bisa membantumu untuk paham tren dari suatu topik.

Jadi, ada banyak banget topik yang punya pola popularitas. Ada yang populer di awal tahun, tengah tahun, akhir tahun, atau momen tertentu.

Misal kaya topik yang berhubungan dengan bulan puasa, pasti ramenya saat bulan puasa.

Atau misalnya kaya topik diskon hotel atau tiket pesawat saat Natal, pasti ramenya di 1-2 bulan sebelum Natal karena di bulan tersebut orang sedang merencanakan liburan.

Lewat ini juga, kamu bisa prediksi kapan popularitas sebuah topik bisa naik dan turun – bikin kamu tahu gimana keadaan pasar dan bisa bikin konten dengan topik lebih relevan.

5. Optimasi Local SEO

Salah satu fitur yang ada di Google Trends yaitu melihat tren berdasarkan wilayah. Artinya, tool ini bisa kamu pakai untuk optimasi local SEO.

Nah, kalau kamu punya bisnis, peluang ini gak boleh kamu sia-siakan!

Contohnya kaya gimana?

Misal kamu punya usaha catering sehat untuk diet dan berbagai penyakit. Kamu bisa cari tahu keyword apa yang paling banyak dicari di wilayahmu.

Kita ambil contoh keyword relevan yang banyak dicari di wilayahmu adalah “katering diabetes”.

Nah, kamu bisa manfaatin keyword itu buat optimasi landing page khusus katering diabetes dan optimasi Google Business Profile.

Cara Memakai Google Trends untuk SEO

Berikut adalah beberapa cara memakai Google Trends untuk SEO, yaitu:

1. Riset Keyword dan Topik Relevan

Pertama, ketik keyword yang kamu mau riset. Misalnya saja “belajar saham”.

Tampilan interest over time di Google Trends

Lewat grafik ini, kamu bisa tahu popularitas keyword “belajar saham” selama 12 bulan terakhir.

Kalau kamu riset keyword di tools SEO ataupun Google Keyword Planner, kamu cuma dapat volume tanpa tahu gimana pergerakan trennya.

Lalu, kamu juga bakal nemu beberapa kolom lagi di bawahnya – interest by subregion, related topics, dan related queries.

Tampilan interest by subregion di Google Trends

Tampilan related topics dan related queries di Google Trends

Buat related subregion, ini berhubungan sama optimasi local SEO, jadi kita akan bahas nanti.

Nah, kalau kita bicara riset keyword, kita bisa lihat related topics dan related queries.

Related queries adalah beberapa kueri atau keyword yang berhubungan erat dengan keyword yang sedang kamu cari.

Gak cuma relevan, tapi juga lagi banyak dicari audiens.

Kalau kamu mau cari related queries yang paling banyak dicari, kamu bisa pilih “Top”. Tapi, kalau mau cari keyword yang lagi ngetren, bisa pilih “Rising”.

Pilihan Rising dan Top di Google Trends

Kalau kamu notice saat milih rising, di sebelah keyword juga disediakan persentase ataupun kata “breakout”.

Apa artinya?

Persentase dan Breakout di Google Trends

Persentase nunjukin berapa persen keyword tersebut volumenya tumbuh di pencarian.

Misal, bulan lalu keyword tersebut ada 100 pencarian, bulan ini 200 pencarian. Artinya, kueri tersebut grow 100%.

Nah kalau breakout? Apa itu?

Breakout ini punya dua arti:

  • Google gak punya cukup data tentang volume keyword tersebut di bulan-bulan sebelumnya.
  • Keyword tersebut pertumbuhannya lebih dari 5.000%.

Nah, kalau seperti itu, artinya keyword breakout bisa kamu manfaatin. Kenapa?

Karena keyword tersebut besar kemungkinan kompetisinya rendah. Jadi, kontenmu punya peluang besar untuk masuk page 1.

Tapi, kelemahan keyword yang breakout adalah seringkali mengalami penurunan tren dengan cepat.

Hal ini normal karena keyword breakout rata-rata berkaitan dengan kabar yang viral atau booming.

Coba kita lihat keyword “AADI saham” atau sahamnya Adaro. Kebetulan, saham ini sempet booming Desember kemarin karena baru IPO. Grafiknya seperti ini.

Tampilan tren dari kueri yang breakout

Nah, lihat? Grafiknya naik tajam di bulan Desember dan kembali turun tajam di Januari.

Jadi, keyword breakout ini bisa kamu manfaatin. Tapi, kamu juga gak bisa andelin keyword ini untuk naikin traffic secara konsisten.

Tapi, gak semua keyword breakout cuma booming sebentar terus gak dicari lagi. Ada juga keyword breakout yang gak booming tapi masih ada yang bahas.

Selain related queries, ada juga related topics. Simpelnya, ini adalah topik yang dianggap masih relevan sama kueri yang kamu ketik.

Related topics di Google Trends

Related topics ini bisa kamu kulik satu-satu buat nyari keyword yang kamu anggap relevan untuk dibahas di websitemu.

2. Memahami Tren Suatu Keyword atau Topik

Selain riset keyword atau topik relevan, Google Trends juga bisa kamu manfaatin untuk memahami tren keyword ataupun topik tertentu.

Di bagian interest over time, kamu sebenarnya bisa cek tren kueri yang kamu ketik dalam rentang waktu satu jam terakhir hingga dari 2004 – sekarang.

Rentang waktu di Google Trends

Nah, kalau kamu mau paham gimana karakter tren dari kueri atau topik, kamu bisa cek dalam kurun waktu minimal lima tahun terakhir. Kamu bisa atur rentang waktunya di custom.

Coba kita lihat lagi sejarah tren keyword “belajar saham” selama lima tahun terakhir.

Tren keyword "belajar saham" di Google Trends

Nah, dari sini kita lihat kalau keyword “belajar saham” sempat naik di tahun 2021 awal, sempat turun, dan akhirnya stabil dari tahun 2022 sampai sekarang.

Kita pakai contoh lain, yaitu topik “mudik”.

Tren keyword musiman seperti "mudik" di Google Trends

Dari grafik ini kita tahu kalau topik “mudik” trennya melonjak tajam di waktu-waktu tertentu (sekitar akhir Maret dan April – yang bertepatan sama bulan puasa).

Artinya, topik mudik ini sifatnya seasonal atau musiman.

3. Optimasi Local SEO

Google Trends bisa kamu pakai untuk keperluan riset local SEO lewat fitur “interest by subregion”.

Sebetulnya, kamu gak cuma bisa liat per subregion (provinsi atau negara bagian), tapi juga berdasarkan kota.

Subregion dan city di Google Trends

Misal, kamu punya bisnis catering sehat untuk diet dan berbagai penyakit di Surabaya. Maka, kamu akan cari keyword “catering sehat”.

Kebetulan, Jawa Timur ada di peringkat ke-4 dan satu-satunya kota yang ada di interest by citynya adalah Surabaya.

Tampilan interest by Subregion dari keyword "catering sehat" di Google Trends

Nah, kamu bisa cek related queries yang tersedia. Kueri tersebut bisa kamu pakai untuk optimasi Google Business Profile dan websitemu.

Related queries dari keyword "catering sehat" dengan subregion Jawa Timur di Google Trends

Yuk, Manfaatin Google Trends untuk SEO!

Google punya banyak banget tools yang bisa kita manfaatin untuk optimasi strategi SEO. Salah satunya yaitu Google Trends.

Prinsipnya, Google Trends nunjukin tren apa yang sedang naik atau turun di Google – sehingga bisa membantu kita nyusun strategi digital marketing.

Nah, kalau kita bicara spesifik penggunaan Google Trends untuk SEO – tool ini bisa kita pakai saat riset keyword dan cari tahu perkembangan tren suatu topik.

Gimana? Tertarik manfaatin Google Trends untuk SEO?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Google Trends membantu mengidentifikasi keyword yang sedang naik daun dan memberikan wawasan tentang kueri terkait yang relevan untuk kontenmu.

Google Trends memungkinkanmu melihat tren pencarian berdasarkan wilayah, membantu mengoptimalkan konten dan strategi SEO lokal.

 

Referensi

https://www.youtube.com/watch?v=nkXfFjM86ZU

https://www.youtube.com/watch?v=bDOzZrBkLFU

https://idwebhost.com/blog/google-trends-untuk-seo/

https://indonesianwriter.com/cara-menggunakan-google-trends/

https://backlinko.com/hub/content/google-trends

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *