Apa Itu Branding? – Senjata Andalan untuk Kesuksesan Bisnis!

Apa Itu Branding? – Senjata Andalan untuk Kesuksesan Bisnis!

Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, istilah “branding” gak cuma sekedar kata – tapi merupakan elemen vital dalam hidupnya suatu bisnis.

Semua perusahaan atau bisnis pasti perlu yang namanya branding kalau mau berkembang – dari usaha UMKM yang skalanya kecil hingga bisnis korporat besar.

Di era digital seperti saat ini, informasi bisa nyebar jauh lebih cepat dan masif. Karena hal ini, branding yang kuat bisa jadi game changer bagi sebuah bisnis untuk menuju gerbang kesuksesan.

Tapi, istilah branding gak cuma berlaku di dunia bisnis dan korporasi saja – di kehidupan sehari-hari, istilah ini juga sama pentingnya bagi kehidupan masing-masing individu.

Artikel ini khusus akan bahas konsep branding – dari pengertian, tujuan, jenis, hingga gimana branding berjalan di zaman sekarang.

Penasaran? Yuk, langsung saja kita cari tahu bareng!

Apa Itu Branding?

Branding adalah proses saat sebuah brand menciptakan identitas yang unik dan beda daripada brand lain.

Identitas ini mencakup semua hal yang berkaitan dengan entitas brand tersebut – elemen yang tampak hingga elemen tak kasat mata.

Simpelnya, branding adalah cara sebuah brand dalam ngenalin dirinya ke dunia (khususnya konsumen) – mau dilihat sebagai apa sebuah brand di benak konsumen.

Selain itu, branding adalah janji yang diberikan brand kepada konsumennya mengenai apa yang bisa mereka harapkan dari produk atau layanan yang brand tawarkan.

Nah, pertanyaannya, kenapa sebuah brand harus capek-capek mikirin gimana konsumen menilai dirinya?

Nah, kita akan bahas jawabannya setelah ini!

7 Tipe Pelanggan: Preferensi dan Cara Jitu Menghadapinya

Tujuan Branding

Branding punya tujuan yang penting banget – membentuk persepsi positif di benak orang lain.

Secara psikologi, persepsi atau sentimen adalah hal krusial bagi seorang manusia untuk menyukai, mempercayai, hingga membenci suatu hal.

Kalau sentimennya bagus, orang akan suka – kalau sentimennya jelek, orang gak akan suka.

Kita pakai contoh yang simpel-simpel saja~

Coba, deh kamu perhatiin orang di sekitarmu atau bahkan dirimu sendiri.

Kalau kamu sudah suka atau punya sentimen positif ke segala hal – mau itu ke orang lain atau brand – kamu pasti cenderung ngeliat sisi positif dari hal tersebut.

Begitu pun sebaliknya – kalau sudah punya sentimen negatif, sebagus apapun hal tersebut ujung-ujungnya akan dilihat sisi jeleknya saja.

Kalau kita bicara dalam konteks bisnis, ada beberapa tujuan lain dari branding, antara lain:

1. Membangun Identitas yang Kuat

Salah satu tujuan utama branding adalah menciptakan identitas yang kuat dan konsisten untuk perusahaan.

Identitas ini mencakup semua elemen visual dan non-visual yang tujuannya untuk membangun brand di mata konsumen – logo, warna, tipografi, hingga tone of voice dalam komunikasi.

Pembawaan identitas yang konsisten bisa menciptakan kesan yang kohesif di benak konsumen – sehingga mereka gampang kenal dan mengingat brandmu di tengah persaingan pasar.

Misalnya seperti Coca-Cola yang memakai warna merah dan font khasnya secara konsisten di seluruh dunia atau Apple dengan desain produknya yang minimalis dan elegan.

2. Membedakanmu dari Kompetitor

Ada banyak banget perusahaan di seluruh dunia, sehingga ada banyak pula produk dan jasa serupa yang beredar di pasar yang sudah jenuh.

Nah, branding yang kuat adalah kunci untuk ngbedain kamu dari kompetitor.

Branding yang unik bisa bikin perusahaan menonjol di antara banyaknya kompetitor dan akhirnya menarik perhatian target pasar.

Keunikan yang perusahaan usung bisa bermacam macam – logo, slogan, cara interaksi dengan pelanggan, nilai-nilai yang diusung, serta pengalaman yang diberikan ke konsumen.

Kita pakai contoh Apple lagi. Lewat desainnya yang minimalis dan elegan serta pengalaman pengguna yang luar biasa, Apple berhasil membedakan dirinya dengan kompetitor.

3. Membangun Loyalitas dan Kepercayaan Pelanggan

Tujuan branding lainnya adalah membangun loyalitas dan kepercayaan pelanggan.

Brand yang berhasil membuat hubungan emosional dengan konsumennya cenderung punya basis pelanggan yang loyal.

Kepercayaan pelanggan ini bisa dibangun lewat konsistensi dalam kualitas produk/jasa, pelayanan, serta komunikasi brand yang unik.

Loyalitas gak cuma bikin konsumen beli produk atau layanan lagi – tapi juga bisa bikin mereka sebagai brand evangelist yang merekomendasikan produk ke orang lain.

Hal ini sekaligus juga bisa ningkatin value dan reputasi perusahaan di mata masyarakat umum hingga investor.

Contoh seperti Nike yang berhasil bikin komunitas pelanggan yang setia – gak cuma beli produk – tapi juga merasa jadi bagian dari budaya dan nilai yang diusung oleh Nike.

Selain itu, Nike juga berhasil membangun citra sebagai brand yang mendukung pemberdayaan atlet di seluruh dunia.

4. Memudahkan Kontrol Pasar

Branding yang kuat memudahkan perusahaan dalam memasarkan produk atau layanan mereka karena pesan pemasaran bisa disampaikan dengan lebih efektif.

Konsumen yang sudah familiar dengan sebuah brand akan lebih mudah menerima pesan pemasaran dan mengingat brand tersebut.

Contoh konkret adalah gimana Aqua sebagai brand air mineral terbesar di Indonesia. Kalau kita ngomongin air putih botolan, kebanyakan orang langsung ingatnnya “Aqua”.

Kupas Tuntas Positioning sebagai Tahap dalam STP Marketing

Elemen dalam Branding

Brand identity sebagai elemen branding
Tokopedia dan Shopee punya brand identity yang beda (bloombergtechnoz.com)

Setelah kita bahas apa itu branding dan tujuannya, ternyata ada sejumlah elemen dalam branding yang bisa membangun dan mempertahankan citra brand di benak konsumen. Apa saja?

1. Brand Identity

Brand identity adalah sejumlah atribut visual – meliputi logo, tagline atau slogan, warna, hingga desain kemasan.

Atribut tersebut adalah elemen yang paling sering konsumen ingat karena berfungsi sebagai wajah dari brand tersebut. Kalau kita ibaratkan orang, brand identity ini seperti penampilan.

Identitas visual yang kuat dan konsisten memastikan brand mudah dikenali dan berbeda dari kompetitor.

Kita ambil contoh warna, yang bisa ngasi dampak psikologis pada persepsi konsumen. Hijau yang dipakai Tokopedia ataupun oranye yang dipakai Shopee adalah contohnya.

2. Brand Voice

Brand voice adalah gaya komunikasi yang brand pakai saat berinteraksi dengan audiensnya.

Gaya komunikasi ini mencerminkan kepribadian brand, sehingga harus konsisten – baik itu di media sosial, website, atau media lainnya.

Penggunaan brand voice ini juga harus sesuai dengan target market yang kamu tuju.

Misal, target marketmu adalah laki-laki muda. Kamu bisa pakai sebutan “bro”, “agan”, “guys” untuk menyapa mereka. Selain itu, kamu juga bisa pakai sapaan khusus agar benar-benar unik.

3. Brand Promise

Brand promise bisa kita anggap sebagai janji dari brand kepada konsumennya. Janji ini berupa value apa yang mereka dapat saat memakai produk atau jasa tersebut.

Elemen ini sering kali berkaitan dengan pengalaman yang konsumen harapkan dan juga jadi dasar dalam membangun kepercayaan dan loyalitas.

Misalnya, sebuah brand jasa cuci sepatu yang menjamin durasi pencucian sepatu jenis apapun maksimal 7 hari. Kalau lebih dari itu, uang akan kembali.

4. Brand Value

Brand value adalah prinsip atau budaya yang jadi landasan dari segala aktivitas yang diambil oleh sebuah perusahaan.

Nilai-nilai ini mencerminkan apa yang brand percaya dan perjuangkan. Selain itu juga jadi panduan dalam menciptakan produk, layanan, dan pengalaman yang konsisten.

Brand value penting karena bisa membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen, karena mereka merasa terhubung dengan apa yang brand usung.

Contoh dari penerapan brand value ini adalah Nike. Lewat slogannya “Just Do It”, brand ini mengusung dan menyebarkan value ke target market untuk hidup aktif.

Jenis Branding

Fly Emirates yang lekat dengan luxury brandingnya
Fly Emirates yang lekat dengan luxury brandingnya (emirates.com)

Berikut ini adalah beberapa jenis branding, yaitu:

1. Corporate Branding

Jenis branding ini berfokus ke identitas dan reputasi perusahaan secara keseluruhan.

Ini termasuk nilai inti, visi, misi, serta budaya perusahaan. Corporate branding penting untuk menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal ataupun internal.

2. Product Branding

Product branding adalah strategi menciptakan identitas untuk produk tertentu.

Contoh identitas itu adalah nama produk, desain kemasan, logo, dan nilai produk yang ingin disampaikan kepada konsumen.

Menerapkan strategi membantu produk untuk menonjol di pasar yang kompetitif. Selain itu, product branding memudahkan konsumen untuk ingat dan kenal produk tersebut.

3. Service Branding

Nah, sesuai namanya, service branding ini berfokus pada pemberian identitas unik ke jasa atau layanan tertentu.

Beda halnya dengan produk yang bisa ditangkap oleh panca indera (berwujud), jasa itu sifatnya gak berwujud.

Service branding ini mencakup kualitas layanan, pengalaman pelanggan, dan persepsi umum tentang profesionalisme perusahaan.

Bisnis seperti agensi, les bimbel, atau hospitality seperti hotel benar-benar fokus terhadap hal ini.

4. Retail Branding

Retail branding berfokus pada tempat fisik sebuah bisnis bisa menciptakan pengalaman unik bagi pelanggan.

Hal ini mencakup desain tempat, tata letak, dan keseluruhan atmosfer yang dirasakan pelanggan saat berbelanja.

Kamu pasti tahu kalau sekarang banyak banget coffee shop yang nonjolin keunggulan seperti view alam ataupun tema-tema unik. Nah, itu adalah contoh retail branding.

5. Luxury Branding

Luxury branding ini gak bisa dilakukan oleh semua perusahaan. Cuma perusahaan yang bisa menciptakan produk atau layanan kelas atas saja yang bisa.

Sesuai namanya, jenis branding ini menciptakan kesan eksklusif, mahal, prestige, dan langka di benak target market.

Contohnya seperti produk Apple di bidang teknologi, Fly Emirates di layanan penerbangan, dan Louis Vuitton di produk fashion.

6. Personal Branding

Nah, jenis branding ini bisa dibilang beda dari kelima jenis yang sudah kita bahas di atas.

Kalau lima jenis branding di atas merupakan bagian dari sebuah bisnis, lain halnya dengan personal branding yang skalanya mencakup individu.

Khusus untuk personal branding, semua orang bisa melakukannya – pengusaha, guru, politikus, pegawai, hingga mahasiswa – semua bisa!

Sesuai namanya, ini adalah strategi yang berfokus pada identitas unik seorang individu. Hal ini mencakup skill, karakter di masyarakat, dan pencapaian seorang individu.

Membuat personal branding yang unik dan positif penting banget dalam hal karir.

Selain itu, di zaman sekarang banyak orang yang nonjolin personal brandingnya untuk menjadi influencer.

Branding – Rahasia Agar Tetap Eksis

Branding adalah fondasi dari kesuksesan perusahaan atau individu. Dalam dunia yang cepat berubah dan penuh persaingan, branding yang kuat adalah rahasia untuk tetap eksis.

Pentingnya branding gak cuma pada keunikan dari kompetitor – tapi juga pada kekuatan untuk membangun hubungan secara emosional dengan audiens.

Nah, agar tetap eksis, pross branding harus terus beradaptasi dengan tren dan perubahan di pasar. Ini termasuk manfaatin media sosial dan website.

Setelah bahas apa itu branding, tujuan, hingga jenisnya – kita pun sadar kalau brand yang sukses adalah yang terus berkembang, paham kebutuhan dan keinginan konsumen, dan bisa inovasi tanpa kehilangan identitasnya.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Dalam perspektif bisnis, branding penting karena membantu ngebedain produk atau layanan dari kompetitor, membangun loyalitas pelanggan, dan ningkatin nilai perusahaan.

Personal branding dilakukan dengan memposisikan diri sebagai brand lewat konsistensi, keterampilan, dan komunikasi yang mencerminkan identitas dan tujuan pribadi.

 

Referensi

https://www.ciputra.ac.id/branding-adalah-pengertian-dan-fungsinya/

https://blog.skillacademy.com/apa-itu-branding

https://glints.com/id/lowongan/branding-adalah/

https://codingstudio.id/blog/branding-adalah/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *