Saat kamu mau ambil buah dari pohonnya, kira-kira buah seperti apa yang paling gampang diambil?
Tentu, buah yang paling dekat sama jangauan tanganmu, kan?
Kamu gak usah repot harus manjat setinggi itu buat ngambil buahnya.
Nah, ternyata, analogi seperti itu bisa kamu terapkan juga di SEO, loh! Kamu bisa terapkan lewat strategi yang namanya low-hanging fruit SEO.
Strategi apa itu?
Gimana penerapannya di dalam SEO?
Yuk, langsung saja kita bahas agar bisa langsung kamu terapkan!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Low-hanging Fruit SEO?
Low-hanging fruit SEO adalah strategi SEO yang berfokus pada usaha yang paling mudah dilakukan, tapi ngasi dampak paling besar.
Simpelnya, kamu bisa ningkatin performa SEO dengan usaha minimal, namun hasilnya maksimal.
Istilah ini datang dari analogi seperti mengambil buah yang posisinya dekat dengan jangkauan tangan kita. Jadinya, gampang kalau kamu mau petik.
Strategi ini bisa jadi sebuah reminder buat kita kalau ada banyak hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan performa SEO.
8 Teknik Penerapan Low-hanging Fruit dalam SEO
Ada beberapa teknik low-hanging fruit SEO yang bisa kamu terapkan, antara lain:
1. Memahami Search Intent
Teknik penerapan low-hanging fruit SEO yang pertama adalah pahami search intent.
Hal ini memang tidak langsung mempengaruhi metriks SEO. Tapi, pekerjaanmu akan jauh lebih gampang dan cepat kalau kamu sudah paham search intent.
Mau riset keyword? Cepat!
Bikin konten? Cepat juga!
Pokoknya, buatlah konten sesuai dengan apa yang audiens cari.
Apa Itu Search Intent? – Pengertian, Jenis, dan Pentingnya bagi SEO
2. Low-hanging Fruit Keywords
Teknik kedua yang bisa kamu lakukan yaitu dengan menggunakan low-hanging fruit keywords.
Singkatnya, low-hanging fruit keywords adalah kata kunci yang punya volume cukup tinggi, tapi kompetisi SEOnya tergolong kecil.
Nah, keyword seperti inilah yang punya peluang yang lebih besar untuk ranking di Google.
Ada beberapa SEO tools yang bisa kamu pakai untuk cari tahu berapa volume sekaligus tingkat kompetisi keyword tersebut. Tapi, biasanya tools tersebut berbayar.
Kamu bisa pakai Google Keyword Planner untuk cek volume secara gratis.
Untuk cek kompetisi SEOnya, kamu tinggal cek SERP dari keywordmu.
Golden Keyword: Kata Kunci “Emas” yang Buat Websitemu Melesat!
Apakah website yang muncul di page 1 atau bahkan 2 isinya kebanyakan media dan website besar?
Kalo iya, kompetisi di keyword tersebut lumayan tinggi.
Nah, kalau sebagian hasil SERP di halaman 1nya berisi website blog biasa, kamu ada peluang di situ.
Biasanya, short-tail keywords punya kompetisi SEO yang tinggi.
Jadi, kamu bisa manfaatkan long-tail keyword agar kompetisinya lebih rendah.
Kita langsung pakai contoh aja biar gak bingung, ya!
Misalnya, kamu punya keyword wisata Bali. Nah, volumenya akan tinggi dan hasil SERPnya pun hampir semua website besar tentang wisata dan travel.
Beda cerita kalau keywordnya wisata Bali untuk lansia, volumenya gak setinggi wisata bali tapi masih cukup tinggi. Lalu, SERP di halaman 1nya pun sebagian ada website blog biasa, sehingga peluang bersaingmu lebih besar.
Gimana? Keliatan bedanya?
3. Manfaatkan Google Search Console
Teknik penerapan low-hanging fruit SEO yang ketiga adalah cek Google Search Console.
Google Search Console bisa ngasi kamu data terkait halaman atau kueri (keyword) mana yang punya impression tinggi, tapi CTRnya rendah.
Kalau halaman atau keyword punya impression rendah tapi CTRnya kecil, artinya halaman tersebut sering keliatan di Google. Tapi, jarang ada yang klik masuk ke websitemu.
Optimalkan halaman dan keyword tersebut agar kamu bisa menghasilkan traffic lebih banyak lagi. Kamu bisa melakukannya dengan audit on-page SEO dan peningkatan kualitas konten.
4. Optimalkan Internal Linking
Optimasi internal link adalah salah satu praktik low-hanging fruit SEO yang bisa kamu lakukan.
Internal link punya dampak positif untuk SEO karena bisa meningkatkan pengalaman pembaca.
Selain itu, cara ini juga bisa membantu Google dalam memahami hubungan antar setiap kontenmu.
Kamu bisa melakukan internal linking secukupnya.
Misalnya, kamu ingin memasukkan URL konten A ke konten B lewat anchor text. Nah, kamu cukup mencantumkannya beberapa kali saja. Jangan terlalu banyak.
5. Kurangi Halaman yang Kurang Berkualitas
Halaman yang kurang berkualitas seperti thin content gak akan ngasi value apa-apa ke audiens.
Konten jenis ini juga tidak memuaskan search intent dari audiens.
Selain itu, Google juga akan memberikan skor rendah untuk konten yang gak sesuai anjuran E-E-A-T, yang mana otomatis akan ngasi dampak negatif ke SEOmu.
Gak mau, kan?
Nah, kalau ada konten yang kurang berkualitas, sebaiknya langsung kamu perbaiki.
6. Sajikan Konten Berkualitas
Menyajikan konten yang berkualitas adalah strategi low-hanging fruit SEO yang harus kamu lakukan.
Konten yang berkualitas dan sesuai konsep E-E-A-T pasti akan memberi value pada pembaca dan Google suka hal itu.
Low-hanging fruit keyword yang sudah kamu dapatkan tadi bisa kamu jadikan topik artikel untuk blogmu.
7. Manfaatkan Konten dengan Traffic Tinggi
Berapapun konten yang ada di websitemu, pasti ada yang trafficnya rendah ataupun tinggi.
Nah, manfaatkan konten dengan traffic tinggi agar performa SEOmu lebih oke.
Gimana caranya?
Misalnya, kamu bisa menawarkan guest post ke website lain yang relevan dan berkualitas agar bisa dapat backlink yang bagus.
Selain itu, kamu juga bisa promosikan kontenmu ke berbagai channel seperti sosial media agar makin banyak yang lihat.
8. Jangan Lupakan Artikel Lama
Coba ingat-ingat lagi, sudah berapa banyak kamu nulis artikel di website selama ini. Nah, artikel lama tersebut bisa kamu optimasi agar bisa lebih perform.
Coba cek keyword artikel-artikel lama tersebut. Siapa tahu, kamu nemuin topik yang banyak dicari, kompetisinya gak berat, tapi artikelmu rankingnya rendah atau bahkan gak ranking.
Nah, artikel seperti itu bisa kamu optimasi lagi isinya agar lebih relevan dan up to date. Update artikel-artikel lama juga kerap mendatangkan hasil yang lebih baik ke SEO.
Kerja Cerdas untuk Naikkan Performa SEO!

Ada banyak sekali praktik SEO yang harus kamu lakukan agar performa SEOmu selalu baik.
Tapi, melelahkan kalau kita membagi fokus dan pikiran untuk semua hal. Maka dari itu, strategi low-hanging fruit SEO bisa kamu lakukan agar kerjaanmu lebih efektif.
Ingat, kamu cuma punya 7 hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari.
Jadi, kamu harus kerja cerdas dan pasang prioritas agar strategi SEOmu bisa ngasi dampak nyata.
Gimana? Menarik bukan low-hanging fruit SEO ini?
Yuk, langsung coba strategi ini!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Kenapa Low-hanging Fruit SEO? penting?
Karena memungkinkan peningkatan performa SEO dengan cepat tanpa effort besar, membantu website naik peringkat lebih efisien.
Gimana cara menemukan low-hanging fruit keywords?
Gunakan tools seperti Google Search Console atau cek SERP secara manual untuk menemukan keyword dengan volume tinggi tetapi kompetisi rendah.
Apa teknik terbaik untuk menerapkan strategi ini?
Beberapa teknik yang efektif meliputi memahami search intent, menggunakan internal linking, mengoptimasi artikel lama, serta menghapus konten berkualitas rendah.
Referensi
https://searchengineland.com/low-hanging-fruit-5-fast-simple-seo-tactics-harvest-tons-organic-traffic-279936
https://clictadigital.com/10-popular-low-hanging-fruit-search-engine-optimization-techniques/
https://www.honestfox.com.au/blog/google-search-console-seo-opportunities/
https://amplihigher.com/low-hanging-fruit-keywords