Optimasi strategi SEO adalah faktor penting dalam kesuksesan website untuk eksis di internet. Tentu, hal ini harus diperhatikan bagi bisnis yang punya website sebagai salah satu channelnya.
Salah satu strategi yang diklaim efektif untuk ningkatin performa SEO adalah deep linking.
Sebetulnya, apa itu deep linking?
Nah, di artikel ini, kita akan belajar tentang deep linking untuk SEO – pengertian, manfaat, best practice, hingga kesalahan yang umum dilakukan saat melakukan strategi ini.
Penasaran? Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
- 1 Apa Itu Deep Linking?
- 2 Manfaat Deep Linking untuk SEO
- 2.1 1. Ningkatin Traffic ke Page Internal
- 2.2 2. Ningkatin Otoritas Halaman
- 2.3 3. Ningkatin Relevansi Konten di Website
- 2.4 4. Peluang Halaman untuk Ranking Lebih Tinggi
- 2.5 5. User Experience (UX) yang Lebih Baik
- 2.6 6. Nurunin Bounce Rate
- 2.7 7. Ningkatin Konversi dan Retensi Audiens
- 2.8 8. Mempercepat Proses Indexing
- 3 4 Strategi Melakukan Deep Linking dalam SEO
- 4 Kesalahan dalam Melakukan Deep Linking
- 5 Sudah Menerapkan Deep Linking di Websitemu?
- 6 Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa Itu Deep Linking?
Deep linking adalah sebuah strategi ketika ada link atau URL di sebuah konten yang mengarah ke konten spesifik lainnya, bukan ke homepage. Misalnya, ke page artikel atau produk.
Ya, bisa dibilang, strategi ini adalah praktik dari link building.
Kalau kita lihat dari definisinya, deep link memang terlihat mirip banget dengan hyperlink. Tapi, keduanya tetap punya perbedaan.
Maksudnya, alih-alih menautkan link yang mengarah ke homepage, konsep dari deep linking justru mengarahkan audiens ke halaman lain.
Nah, bedanya dengan hyperlink adalah – hyperlink juga mencakup menautkan link ke homepage.
Jadi, simpelnya, deep link adalah salah satu tipe dari hyperlink.
Misal, kamu punya artikel tentang “Cara Membersihkan Laptop” dan kamu ingin menautkan linknya ke artikel lain yang relevan.
Nah, saat di artikel lain tersebut, kamu bisa menautkan link artikel “Cara Membersihkan Laptop” ke anchor text yang relevan – misal, “membersihkan laptop”.
Maka, tampilan deep link tersebut di inspect akan seperti ini:
Deep link: <a href=”https://www.contoh.com/cara-membersihkan-laptop/”>membersihkan laptop</a>
Manfaat Deep Linking untuk SEO
Ada beberapa manfaat yang deep linking tawarkan untuk ningkatin performa SEO websitemu, antara lain:
1. Ningkatin Traffic ke Page Internal
Manfaat deep linking yang pertama yaitu bisa ningkatin traffic ke halaman internal.
Adanya traffic yang mengarah ke suatu page itu penting untuk ningkatin keterlibatan audiens di website, ningkatin minat audiens pada konten kita, hingga ningkatin peluang konversi.
Coba kamu bayangin – kamu punya satu halaman dengan total 10.000 traffic tiap bulannya.
Kalau kamu manfaatin deep linking, ada kemungkinan audiens ngeklik dan datang ke page internal tersebut. Meskipun cuma 1% dari traffic total atau 100, tapi angka tersebut cukup oke.
Apa Itu Traffic? Metrik Digital Marketing yang Wajib Kamu Tahu!
2. Ningkatin Otoritas Halaman
Salah satu manfaat dari strategi ini adalah bisa ningkatin otoritas halaman tertentu (page authority) dan visibilitas di website.
Kalau kamu menautkan link halaman tertentu secara internal, artinya kamu ngasi sinyal kepada mesin pencari kalau halaman tersebut relevan dengan halaman yang menyertakan deep link itu.
3. Ningkatin Relevansi Konten di Website
Selain bisa ningkatin otoritas suatu halaman, tentu praktik deep linking ini juga bisa ningkatin relevansi konten di website.
Audiens yang datang ke halaman tersebut pun akan sadar kalau link halaman lain yang ada punya hubungan dengan konten di halaman tersebut.
4. Peluang Halaman untuk Ranking Lebih Tinggi
Praktik deep linking gak cuma membantu audiens untuk mengeksplor halaman lain yang relevan, tapi juga bisa membantu Google.
Google akan ngeliat deep links yang ada untuk mempelajari struktur, topik, dan relevansi satu halaman dengan halaman lain yang ada di websitemu.
Jika menurut Google websitemu useful buat audiens, besar peluang kontenmu untuk dapat ranking yang lebih tinggi di SERP.
5. User Experience (UX) yang Lebih Baik
Praktik deep linking juga bisa ngasi uxer experience yang lebih baik ke audiens. Misalnya, saat baca artikel – mereka bisa langsung klik deep link yang tersedia untuk baca artikel lain yang relevan.
6. Nurunin Bounce Rate
Menyambung poin sebelumnya tentang user experience, secara langsung deep linking juga bermanfaat untuk nurunin bounce rate.
Bounce rate yang rendah adalah indikasi kalau konten di websitemu menarik dan relevan dengan kebutuhan audiens.
7. Ningkatin Konversi dan Retensi Audiens
Bounce rate yang rendah gak cuma bisa kamu jadiin tanda kalau kontenmu menarik dan relevan – tapi juga bisa ningkatin peluang konversi dan retensi audiens.
Bagi website bisnis, konversi ini penting banget agar bisnis bisa terus eksis. Konversi ini bisa dalam bentuk sales atau subscribe newsletter misalnya.
Misalanya, kamu punya artikel blog yang menarik dan menjawab search intent audiens, kamu bisa nerapin deep linking ke arah landing page yang langsung ngasi penawaran produk/jasa yang relevan.
Gak cuma itu, strategi ini juga bisa ningkatin retensi audiens, sehingga mereka berpeluang untuk ngelakuin kunjungan hingga pembelian ulang (kalau mereka puas dengan websitemu).
8. Mempercepat Proses Indexing
Sebelum proses indexing, web crawler ngelakuin crawling lebih dulu ke satu page, kemudian merayap ke page lain via internal link.
Nah, adanya praktek deep linking ini memungkinkan web crawler untuk ngelakuin proses crawling lebih cepat. Hal ini secara langsung juga mempercepat proses indexing.
4 Strategi Melakukan Deep Linking dalam SEO
Ada empat strategi jitu yang bisa kamu lakukan untuk deep linking, apa saja?
1. Buat Konten Berkualitas secara Konsisten
Strategi pertama dalam melakukan deep linking dalam SEO yaitu dengan membuat konten berkualitas secara konsisten.
Konten yang berkualitas, menjawab search intent audiens, dan sesuai dengan prinsip E-E-A-T adalah konten yang bisa menarik minat dan kepercayaan audiens ke websitemu.
Konten berkualitas yang sudah kamu buat bisa kamu taruh linknya di konten lain. Selain itu, link dari konten lain pun bisa kamu taruh di konten berkualitas tersebut.
Tapi, ngelakuin deep linking gak asal taruh link konten A ke konten B. Kamu juga harus memperhatikan satu hal.
Hal tersebut adalah relevansi.
2. Lakukan Deep Linking pada Konten yang Relevan
Menyambung poin pertama, relevansi adalah hal yang penting banget dalam praktik deep linking.
Jadi, sebelum kamu menautkan link suatu konten ke konten lainnya, pastikan konten-konten tersebut punya topik yang relevan.
Kamu bisa manfaatin content pillar agar tahu konten apa saja yang relevan dan masih masuk ke dalam satu topik tertentu.
Misal, beberapa konten yang sama-sama membahas SEO atau media sosial.
Strategi ini gak cuma bisa ngebantu audiens dalam memahami topik secara utuh, tapi bisa juga ningkatin topical authority websitemu
3. Manfaatkan Anchor Text yang Relevan
Satu strategi yang kamu harus perhatikan adalah gunakan anchor text yang relevan dengan isi konten yang akan kamu tautkan linknya.
Misal, kamu akan menautkan link sebuah artikel dengan pembahasan “Cara Mendapatkan Backlink Berkualitas”.
Nah, beberapa contoh anchor text yang relevan yaitu:
- Dapat backlink berkualitas.
- Strategi backlink.
- Membangun backlink yang berkualitas.
- Strategi optimasi SEO off-page.
4. Lakukan Guest Posting
Guest posting juga bisa kamu lakukan untuk menerapkan praktik deep linking.
Kamu bisa meminta izin pada pemilik website lain untuk menulis artikel yang akan kamu manfaatin untuk praktik hyperlink ini.
Tapi, pastikan dulu kamu minta izin ke website yang topiknya relevan dengan artikelmu.
Misal, kamu punya website yang membahas topik digital marketing. Nah, kamu juga harus cari website untuk guest posting dengan topik yang sama.
Kesalahan dalam Melakukan Deep Linking
Selain strategi jitu, ada juga beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan deep linking.
Berikut adalah kesalahan dalam melakukan deep linking yang harus kamu hindari, antara lain:
1. Memakai Anchor Text yang Gak Relevan
Kesalahan pertama yang sering orang lakukan saat deep linking adalah memakai anchor text yang gak relevan.
Anchor text yang gak relevan gak cuma akan bikin audiens bingung, tapi juga mesin pencari akan ngasi nilai negatif untuk relevansi kontenmu.
Selain itu, anchor text yang generik seperti “klik di sini” atau “lihat lebih lanjut” juga sebaiknya kurang-kurangi untuk kamu pakai – meskipun hal ini gak jadi masalah yang terlalu besar.
Pakai anchor text yang relevan dan menggambarkan topik yang dibahas di link yang akan kamu tautkan.
2. Konten Gak Berkualitas atau Gak Relevan
Kualitas konten adalah hal wajib dalam optimasi SEO, termasuk juga deep linking.
Konten yang berkualitas rendah akan berdampak buruk terhadap SEO websitemu secara total – audiens gak betah dan Google gak akan merekomendasikan artikelmu di SERP.
Jadi, pastikan konten yang kamu buat sudah berkualitas dan bisa ngasi solusi ke masalah yang audiens hadapi.
Gak lupa juga, pastikan konten yang kamu buat sudah relevan. Tautkan deep linking ke konten lain yang topiknya sama.
3. Terlalu Banyak Hyperlink dalam Satu Page
Kurang optimasi memang gak baik untuk SEO. Tapi, optimasi secara berlebihan (over-optimization) juga sama gak baiknya.
Salah satu praktik over-optimization ini adalah dengan menaruh terlalu banyak hyperlink atau deep link dalam satu konten.
Praktik ini akan dianggap spam oleh mesin pencari. Alih-alih berdampak positif, terlalu banyak naruh hyperlinks justru akan berdampak negatif ke performa SEOmu.
4. Adanya Dead Links
Adanya dead links juga salah satu kesalahan yang sering ada dalam praktik deep linking.
Sesuai namanya, dead links adalah tautan yang gak mengandung konten sama sekali. Kalau kamu klik link ini, kamu akan diarahkan ke page 404.
Adanya dead links ini beragam – salah ketik saat menulis URL ataupun konten dari URL tersebut sudah dihapus.
Dead links ini adalah indikasi kalau websitemu gak diurus dengan baik. Tentu, ini bisa mengurangi kredibilitas websitemu di mata mesin pencari.
Selain itu, masalah ini juga ngasi pengalaman negatif ke audiens karena mereka gak mendapatkan isi konten yang mereka mau.
Kalau misalnya ada dead links di kontenmu, segera hapus atau ganti dengan link konten lain yang relevan.
Sudah Menerapkan Deep Linking di Websitemu?
Setelah kita membahas deep linking secara lengkap – pengertian, manfaat, strategi, hingga kesalahan yang sering terjadi, sekarang coba kamu bertanya ke dirimu sendiri…
“Apakah aku sudah menerapkan deep linking di websiteku sendiri?”
Menerapkan deep linking penting untuk optimasi SEO – baik dari segi audiens maupun mesin pencari.
Ada beberapa manfaat yang bisa websitemu peroleh dari menerapkan strategi ini – ningkatin traffic, relevansi konten, hingga peluang konversi.
Jadi, jangan lupa buat nerapin deep linking di websitemu, ya!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Kenapa deep linking penting untuk SEO?
Deep linking penting karena meningkatkan otoritas halaman, memperbaiki pengalaman audiens, mempercepat indexing oleh mesin pencari, dan mendorong konversi.
Apa kesalahan umum dalam deep linking?
Kesalahan umum termasuk penggunaan anchor text yang gak relevan, terlalu banyak deep links pada satu halaman, dead links, dan link ke halaman berkualitas rendah.
Gimana cara membuat deep linking yang efektif?
Pakai anchor text yang relevan, tautkan halaman bernilai tinggi, buat struktur tautan internal yang logis.
References
https://cmlabs.co/id-id/seo-terms/deep-link
https://idwebhost.com/blog/mengenal-apa-itu-deep-link/
https://idcloudhost.com/blog/mengenal-apa-itu-deep-link-dan-manfaat-untuk-seo/
https://www.nataconnexindo.com/blog/belajar-digital-marketing-apa-itu-deep-linking-seo