Majas Satire – Sindiran Berbalut Komedi

Majas Satire – Sindiran Berbalut Komedi

Kamu pasti pernah lihat orang yang sebenarnya melakukan sindiran tapi dibalut dengan komedi, baik itu di internet ataupun di pergaulan sehari-hari.

Atau, mungkin kamu sendiri suka ngelontarin sindiran komedi ini?

Saat ini, sindiran berbalut komedi memang sedang naik daun. Kamu pun gak akan kesulitan nemuin sindiran seperti ini di media sosial hingga karya sastra.

Nah, sindiran berbalut komedi ini bisa kita jelaskan lewat majas satire.

Menurut penulis sendiri, majas satire punya tempat tersendiri kalau dibandingkan dengan majas jenis lain karena beberapa alasan. Nanti penulis jelaskan.

Di artikel ini, kita akan sama-sama kenal lebih jauh tentang majas satire – pengertian, karakteristik, hingga fenomenanya dalam dunia hiburan.

Sudah siap?

Apa Itu Majas Satire?

Majas satire adalah gaya bahasa yang seseorang gunakan untuk menyampaikan kritik, keresahan, dan sindiran secara halus tapi tajam dan berbalut komedi.

Ya, majas satire punya ciri khas yaitu berbalut komedi. Ketika ada yang melontarkan majas ini, orang di sekitarnya bisa jadi tertawa saat mendengarnya.

Nah, tadi sempat kita bahas kalau majas satire punya tempat tersendiri di benak penulis. Tak lain dan tak bukan tentu karena karakteristik unik dari majas ini.

Berikut adalah karateristik dari majas satire, yaitu:

  • Majas satire bisa dipakai untuk topik biasa hingga isu sensitif dan tabu di masyarakat.
  • Gak cuma untuk menyindir orang lain, tapi bisa juga untuk menyindir diri sendiri.
  • Orang lain bisa jadi tertawa saat mendengar majas satire, tapi bisa juga tersinggung – tergantung individunya.
  • Objek yang dijadikan bahan sindiran bisa jadi tertawa bisa jadi tersinggung – tergantung individunya juga.
  • Majas satire susah dicontohkan dengan satu kalimat. Majas ini cuma bisa dipahami saat kita melihat konteks peristiwa secara utuh.
  • Biasanya, orang pakai majas ini untuk menyindir pihak yang berada “di atas” mereka ataupun menyampaikan keresahan atas hidup mereka.

Oke, seperti itulah karakteristik dari majas satire. Gimana, beda kan dari majas sindiran yang lain?

Memahami majas satire gak cukup dari definisinya saja, tapi kita juga perlu tahu gimana majas ini bisa berkembang dan marak di dunia hiburan.

Majas Ironi – Menusuk Hati dengan Cara Halus

Majas Satire dalam Dunia Hiburan

Penggunaan majas satire dalam dunia hiburan sebetulnya sudah berlangsung sejak lama.

Kamu tahu Charlie Chaplin? Nah, beliau adalah ikon dari dunia komedi dan satire pada zamannya.

Zaman sekarang, penggunaan majas satire kian bervariasi – terutama di Indonesia. Selain itu, penikmat hiburan satire di Indonesia pun jumlahnya gak sedikit.

Berikut adalah penjelasan tentang majas satire dalam dunia hiburan:

1. Stand Up Comedy

Stand up comedy adalah bentuk hiburan di mana kamu bisa nemuin banyak banget majas satire di dalamnya.

Simpelnya, stand up comedy adalah komedi dengan format si komedian biasanya tampil sendiri di atas panggung.

Komedian di atas panggung
Designed by Freepik

Di atas panggung, mereka menyampaikan komentar atau pengamatan tentang berbagai isu di kehidupan sehari-hari.

Komedian biasanya memakai majas satire ketika menyindir isu sosial yang sensitif dan tabu – misal feminisme, tradisi, politik, disabilitas, keluarga, hingga agama.

Biasanya, mereka menyampaikan isu tersebut karena resah akan hal yang terjadi di masyarakat. Tapi, ada juga yang alasannya karena berdamai dengan dirinya sendiri.

Berdamai dengan diri sendiri contohnya seperti komedian yang misal (maaf) disabilitas, tapi justru membuat lelucon tentang “kondisi spesial” yang mereka alami sendiri.

Selain membahas isu sensitif atau tabu, stand up comedy juga sering dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik terhadap kaum yang punya kuasa.

Kita ambil contoh yang dekat-dekat saja – negara kita tercinta.

Biasanya, komedian pakai majas satire di stand up comedy untuk menyampaikan kritik terhadap kebijakan, isu korupsi, hingga perlakuan supresif aparat terhadap rakyat kecil.

2. Film

Selain stand up comedy, film juga sering dijadikan wadah seniman untuk menyampaikan kritik pedas mereka terhadap suatu isu – biasanya sosial dan politik.

Majas satire bisa diekspresikan lewat plot, karakter, dialog, dan visual dari film tersebut. Hal ini memungkinkan pesan satire tersampaikan lebih mendalam.

Ada dua film yang sarat akan majas satire yang penulis ingat – The Dictator dan PK.

Singkatnya, film The Dictator memakai majas satire untuk menyindir isu pemerintahan yang korup, diktator, dan anti demokrasi. Film ini juga di beberapa segmen juga menyentil Amerika.

Sebuah adegan di film The Dictator
Sebuah adegan di film The Dictator (CNN)

Lain halnya dengan film PK – film ini menyindir isu toleransi di kehidupan beragama masyarakat India.

Kontroversi tentu gak mungkin lepas dari film-film yang sarat akan penggunaan majas satire.

Tentu alasan yang mendasari adalah karena ada pihak yang merasa bahwa satire tersebut sudah masuk ke penghinaan akan suatu isu.

Film PK
Film PK (KapanLagi)

Kalau dua contoh film tersebut terlalu jauh, coba kita pakai contoh salah satu sitkom legendaris Indonesia – Bajaj Bajuri.

Bajaj Bajuri adalah salah satu sitkom terbaik yang pernah tayang di pertelevisian Indonesia.

Sitkom ini pun juga sarat akan majas satire mengenai isu feminisme, kebijakan pemerintah, hingga, seksualitas – tertuang dalam plot, adegan, dan dialognya.

Adegan di sitkom Bajaj Bajuri
Adegan di sitkom Bajaj Bajuri (aceh.tribunnews.com)

Apakah Kamu Suka Memakai Majas Satire?

Majas satire adalah cara elegan yang kita bisa pakai untuk menyampaikan kritik yang tajam dengan balutan humor. Kritik ini bisa isu politik, sosial, hingga yang sensitif dan tabu

Karya seni pun jadi media yang digandrungi untuk menyampaikan isu tersebut – dari stand up comedy hingga film.

Selain itu, majas satire sering kali hadir dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat satire jadi sarana kita untuk mengekspresikan kritik atau keresahan dengan cara yang berbeda.

Apakah itu sindiran terhadap kebijakan yang gak adil, penguasa yang amoral, atau keresahan dalam melihat dinamika masyarakat – majas satire memungkinkan kita untuk bicara lebih dari sekadar kata-kata.

Tapi, memakai majas satire dengan tepat bukan hal yang mudah. Kita dituntut untuk punya kemampuan memahami konteks dan situasi.

Tujuannya, agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik tanpa membuat orang lain sakit hati.

Kalau kamu menyenggol isu sensitif tanpa melihat situasi dan kondisi, apes-apes bogem mentah bisa melayang ke wajahmu.

Jadi, apakah kamu suka memakai majas satire untuk mengungkapkan kritik dan keresahan?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Dalam stand-up comedy, satire dipakai untuk mengomentari isu sosial atau politik melalui humor yang cerdas.

Tentu, banyak orang menggunakan satire di media sosial untuk mengkritik atau mengomentari isu-isu terkini dengan cara yang kreatif dan out of the box.

 

Referensi

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6472410/satire-pengertian-contoh-dan-perbedaannya-dengan-sarkasme

https://bobo.grid.id/read/084119746/15-contoh-majas-satire-dalam-karya-sastra-materi-bahasa-indonesia?page=all

https://mamikos.com/info/contoh-majas-satire-pljr/

https://repository.unair.ac.id/87314/1/JURNAL_ABDUL%20ROZAK%20MAHBUB%20ALI_071511533055%20.PDF.pdf

http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21629

https://www.cultura.id/film-komedi-satire

http://ejurnal.unim.ac.id/index.php/pawitrakomunika/article/download/1745/737

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *