Kupas Tuntas Positioning sebagai Tahap dalam STP Marketing

Kupas Tuntas Positioning sebagai Tahap dalam STP Marketing

Menerapkan STP marketing penting banget bagi brand agar bisa dapat target market yang sesuai dengan jumlah yang optimal.

Sebelumnya kita sudah bahas dua tahap awal dari STP marketing segmenting dan targeting. Nah, pada artikel ini, kita akan bahas tahap terakhirnya – positioning.

Sebuah brand harus melakukan positioning yang tepat agar bisa memberi kesan yang sesuai di benak target market, sehingga mereka punya minat terhadap brand.

Yuk, langsung saja kita kupas tuntas tentang positioning!

Apa Itu Positioning?

Positioning adalah suatu langkah yang bertujuan untuk membentuk kesan di benak konsumen sesuai dengan keinginan brand.

Kesan atau impresi ini penting banget karena hal inilah yang jadi calon konsumen pakai untuk menilai apakah suatu brand cocok dengan mereka atau tidak.

Sama halnya seperti kamu berkenalan dengan orang. Tentu, first impression yang positif dan autentik itu penting banget, kan?

Nah, brand pun juga begitu. Brand harus menciptakan impression yang sesuai dan disukai oleh target market mereka.

Gak cuma brand besar, bisnis skala UMKM pun juga penting banget untuk nerapin langkah ini.

Beda target market, beda pula preferensi mereka. Kita gak bisa pukul rata kalau semua target market punya selera yang sama.

Simpelnya – ada yang suka orang humoris, ada yang suka profesional, ada yang suka vibes melindungi, dan sebagainya. Nah, brand harus bisa memilih citra yang sesuai.

Ini juga yang jadi alasan kenapa positioning adalah tahap akhir di STP marketing – sebelum nentuin posisi di mata target market, ya kita harus kenal dulu siapa mereka.

Proses mengenal target market ini termasuk di tahap segmenting dan targeting.

Positioning Menurut Ahli

Berikut adalah definisi positioning menurut para ahli, antara lain:

1. Philip Kotler (1997)

Menurut bapak marketing, Philip Kotler, positioning adalah aksi yang bertujuan untuk menciptakan citra brand. Tujuannya agar brand mempunyai posisi yang jelas di benak konsumen.

2. Hasan (2008)

Hasan berpendapat kalau tahap terakhir dari STP marketing ini adalah tindakan penempatan sebuah brand di market.

Tindakan ini nantinya akan mendapat pesan positif dibandingkan dengan brand kompetitor.

3. Heibing dan Cooper (1997)

Definisi positioning menurut Heibing dan Cooper adalah langkah membangun image atau citra produk atau brand tertentu di pikiran konsumen.

Langkah ini tujuannya agar bisa membangun persepsi relatif suatu brand terhadap brand lainnya.

4. Rhenald Kasali (2007)

Rhenald Kasali, di dalam bukunya “Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan Positioning”, berpendapat kalau positioning adalah strategi untuk memasukkan brand ke dalam otak manusia.

Tujuan strategi komunikasi ini agar brand atau produk punya arti tertentu dan keunggulannya diketahui target market.

Komunikasi ini bisa dengan atribut fisik ataupun non-fisik – desain, font tulisan, nama brand, warna dominan, kemasan, dan lain sebagainya.

Manfaat Positioning

Beberapa manfaat yang bisa brand rasakan ketika menjalankan positioning yang benar yaitu:

1. Konsumen Mudah Mengingat Brand

Manfaat pertama yaitu target market atau konsumen akan jauh lebih mudah dalam mengingat brand.

Positioning yang tepat, unik, positif, dan sesuai dengan preferensi target market bisa meninggalkan kesan berbeda di benak mereka. Keunikan ini yang membuat brand lebih mudah diingat.

Gak heran kalau kamu sering lihat iklan yang storytellingnya unik dan bahkan out of the box. Nah, hal-hal kaya gini yang lebih mudah diingat target market.

Selain itu, iklan yang unik juga bisa memperbesar peluang untuk viral.

2. Mempermudah Brand untuk Menjadi Top of Mind

Manfaat kedua yaitu mempermudah brand untuk menjadi top of mind. Tapi, positioning yang tepat, unik, dan positif saja gak cukup. Selain itu, positioning harus dilakukan secar konsisten.

Konsistensi juga kunci dalam menerapkan proses ini agar brandmu bisa diasosiasikan dengan niche tertentu.

Misalnya saja seperti ini:

  • Belanja online? Ingatnya Tokopedia.
  • Sabun cuci? Rinso.
  • Sikat gigi? Pepsodent.
  • HP ekskusif? IPhone
  • Sepatu? Nike atau Adidas.
  • Laptop? Asus.
  • Ayam goreng? McDonald’s – bahkan, ada istilah “Ayam Mekdi” di masyarakat Indonesia.
  • Air minum? Aqua.

Kalau sudah bisa jadi top of mindnya niche tertentu di benak masyarakat, artinya brandmu benar-benar dikenal masyarakat.

Brand seperti itu cenderung jadi pilihan nomor satu ketika belanja. Selain itu, posisimu terhadap kompetitor pun akan sangat kuat.

3. Komunikasi ke Konsumen Jadi Lebih Efektif

Komunikasi yang lebih efektif ke konsumen juga salah satu benefit dari penerapan positioning yang benar.

Citra yang sudah brand ciptakan dan target market terima bisa dijadikan panduan dalam hal komunikasi – entah itu di sosial media ataupun website.

Misalnya, kalau brand punya citra produk yang awet dan cara penyampaian humoris, kamu bisa jadikan landasan saat membuat konten – video lucu dan tonjolkan keawetan produk.

4. Meningkatkan Omzet dan Laba

Dari semua manfaat yang sudah kita diskusikan, akhir dari semuanya adalah meningkatkan omzet dan laba.

Tentu saja, setelah brand punya citra positif dan eksekusi konten yang baik, target market pun akan jauh lebih tertarik membeli produk atau jasamu.

Jenis Positioning dan Contohnya, Apa Saja?

Positioning sendiri bisa kamu bagi menjadi tiga jenis. Sebetulnya, ketiga jenis ini pada dasarnya saling bersinggungan dan berjalan bersama-sama saat kamu menerapkan strategi positioning.

Apa saja jenis-jenisnya?

1. Brand Positioning

Brand Positioning PS vs Xbox
Sumber: thestationwagon.co.uk

Brand positioning adalah strategi yang tujuannya untuk memperkenalkan brand kepada target market. Inti dari strategi ini adalah menempatkan brand di dalam pikiran konsumen.

Penempatan ini bisa dalam bentuk perbandingan dengan kompetitor, misalnya.

  • PlayStation vs Xbox.
  • Adidas vs Nike.
  • KFC vs McDonald’s.
  • Pepsi vs Coca-Cola.
  • Alfamart vs Indomaret.

Ya, kalau dilihat dari contoh-contohnya, brand positioning ini bisa menimbulkan “rivalitas” antar dua brand atau lebih yang terlibat.

Strategi ini dieksekusi dengan cara menentukan nama brand, lengkap dengan warna dominan dan slogannya.

Atribut-atribut tersebut bisa memberi kesan yang baik di benak target market sekaligus agar mereka lebih mudah mengingat brand.

Selain atribut di atas, strategi ini juga berjalan melalui penyediaan produk dan jasa yang baik. Jadi, produk atau jasa yang ditawarkan dan pelayanan juga bisa membentuk positioning di benak konsumen.

Beberapa contoh yang perlu brand tonjolkan untuk menciptakan brand positioning yang baik yaitu:

  • Layanan.
  • Kualitas jasa atau produk.
  • Harga jasa atau produk.
  • Keaslian jasa atau produk.
  • Komunikasi di media sosial dan website.
  • Kenyamanan dan kemudahan konsumen dalam mendapatkan jasa atau produk.

2. Market Positioning

Market Positioning Kampanye Dove
Sumber: leeannbaugh.com

Market positioning adalah tindakan yang brand lakukan untuk membentuk persepsi konsumen terhadap produk yang mereka jual.

Hal ini bisa tercapai dengan menerapkan prinsip marketing mix dan segmenting yang jelas.

Beberapa contohnya yaitu:

  • Dove yang identik dengan emansipasi wanita – kampanye Real Beauty (contoh gambar di atas).
  • Eiger yang identik dengan petualangan.
  • Volvo yang identik dengan mobil yang aman.
  • Lifebuoy yang identik dengan sabun kesehatan dan keluarga.

3. Product Positioning

Product positioning adalah aksi yang brand lakukan agar produknya selalu diingat dan punya kesan yang unik di benak target market.

Brand akan berusaha menanamkan product value di benak target marketnya untuk menarik perhatian mereka.

Contoh dari aksi ini yaitu:

  • KFC yang bahan baku produknya (ayam dan nasi) berasal dari peternak dan petani lokal.
  • Aplikasi kencan Bumble yang valuenya mengajak perempuan untuk inisiatif membuka komunikasi dengan laki-laki.
  • Produk kerajinan yang dibuat oleh ibu-ibu yang berasal dari desa setempat (contoh ini sering kita dengar di berita).

Cara Melakukan Positioning

Cara dan strategi yang tepat penting banget agar positioningmu berjalan efektif. Nah, gimana caranya?

1. Lakukan Segmentasi dan Targeting dengan Benar

Cara pertama yaitu dengan melakukan segmentasi dan targeting dengan benar. Dua hal ini adalah proses yang harus kamu lakukan sebelum positioning.

Melakukan segmentasi akan membantumu dalam membagi target market menjadi beberapa kelompok.

Nah, kalau targeting adalah proses menentukan satu atau lebih profil target market yang akan kamu layani nantinya.

2. Pelajari Kompetitor

Selain memahami target market yang paling sesuai dengan brandmu, memahami kompetitor juga sama pentingnya.

Kamu bisa mempelajari banyak hal dari kompetitor – pelayanan, produk atau jasa, harga, promosi, keunikan, dan lain sebagainya.

Lewat hal ini, kamu bisa analisis apa saja kekurangan dari kompetitormu. Selain itu, kamu juga akan tahu apa hal yang sebetulnya bisa ada di industrimu tapi kompetitormu gak jalani.

Nah, nantinya hal itu bisa kamu manfaatkan untuk menyediakan pelayanan, produk, dan jasa yang unik dan tentunya lebih baik dari kompetitor.

3. Jaga Citra Brand dan Produk

Citra yang positif tentu harus dijaga atau bahkan ditingkatkan. Tapi, hal itu tentu gak mudah.

Cara yang bisa kamu lakukan yaitu dengan membuat komunikasi yang positif dan buat konten yang “aman”.

Maksudnya positif dan aman di sini adalah kamu terus konsisten berkomunikasi dengan caramu, tapi kamu juga harus menentukan batasan.

Batasan ini penting agar konten atau cara komunikasimu gak menyababkan blunder di kemudian hari.

Misalnya, kamu bisa jadi membahas isu sensitif atau isi kontenmu banyak membuat orang tersinggung. Nah, hal ini adalah ancaman untuk menjaga citra.

4. Konsisten

Cara terakhir yaitu konsisten. Positioning, dalam hal ini merupakan bagian dari branding, gak bisa dibangun dalam waktu singkat.

Kamu perlu konsistensi agar makin banyak target market yang kenal produkmu dan yang sudah kenal akan lebih kenal lagi.

Hal ini juga bisa membuat brandmu punya karakternya tersendiri di benak target market.

Bahkan, brand besar yang sudah top of mind pun terus-terusan melakukan positioning yang konsisten.

Bangun Kesan yang Positif dan Unik di Benak Konsumen!

Positioning adalah tahap terakhir dalam proses STP marketing.

Tujuan adanya tahap ini untuk membangun citra yang unik dan positif di benak target market. Citra yang dibangun ini bisa produk dan brand.

Kunci dalam melakukan proses ini adalah mengenali target market dahulu dan konsistensi.

Mengenali target market adalah langkah awal agar brandmu bisa memposisikan diri dengan tepat. Beda target market, beda pula preferensinya. Jadi, hal ini harus betul-betul diperhatikan.

Konsistensi juga memegang peran penting. Proses positioning gak bisa berlangsung sebentar. Perlu aksi yang konsisten dan panjang agar brand bisa jadi top of mind di masyarakat.

Temukan artikel digital marketing berkualitas lainnya di AndiLearn!

Frequently Asked Questions (FAQ)

Membentuk kesan di benak konsumen sesuai dengan keinginan brand. Brand harus menciptakan impression yang sesuai dan disukai oleh target market mereka.

Simpelnya, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, yaitu:

1. Lakukan segmentasi dan targeting dengan benar

2. Pelajari kompetitor

3. Jaga citra

4. Konsisten

 

Referensi

https://majoo.id/solusi/detail/positioning-adalah

https://katadata.co.id/ekonopedia/istilah-ekonomi/62bed7f065968/memahami-konsep-positioning-definisi-dan-manfaatnya-bagi-perusahaan

https://www.productmarketingalliance.com/your-guide-to-positioning/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *