Marketing mix atau bauran pemasaran adalah istilah yang umum di dunia pemasaran. Konsep ini menjelaskan beberapa elemen yang berperan penting dalam suatu bisnis.
Pada tulisan ini, kamu akan tahu lebih dalam tentang bauran pemasaran – pengertian, sejarah, elemen, dan relevansinya di zaman digital seperti sekarang ini.
Yuk, langsung saja kita cari tahu tentang konsep ini!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Marketing Mix?
Marketing mix adalah konsep yang menjelaskan elemen apa saja yang berperan penting dalam praktik marketing.
Konsep ini lahir dari James Cullington, seorang profesor marketing dari Harvard University pada tahun 1948. Kemudian, Neil Bordon mempopulerkan di tahun 1950an.
Istilah 4P di marketing mixnya dikenalkan oleh Jerome McCarthy di bukunya yang berjudul “Basic Marketing: A Managerian Approach” pada tahun 1960.
Awalnya, bauran pemasaran punya empat elemen yang terkenal dengan istilah 4P – Product, Price, Place, dan Promotion.
Konsep marketing mix mengalami perkembangan seiring perubahan zaman. Akhirnya, bauran pemasaran berkembang dari yang awalnya 4P jadi 7P – 4P ditambah People, Process, dan Physical Evidence.
Perubahan dari 4P jadi 7P ini diperkenalkan pada tahun 1981 oleh dua profesor – Bernard Booms dan Mary Jo Bitner.
Konsep 4P dan 7P dalam Marketing Mix
Marketing mix awalnya terkenal dengan elemen 4P – product, price, place dan people.
Setelah itu, muncul elemen baru yaitu promotion, process, dan physical evidence yang membuatnya menjadi 7P.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang setiap elemennya.
1. Product
Elemen pertama yang ada di model 4P dan 7P adalah product atau produk.
Definisi produk yaitu suatu hal yang punya nilai jual dan bisa membantu konsumen untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan.
Ada beberapa entitas yang termasuk product dalam marketing mix – desain, fitur, kualitas, kemasan, dan market positioning.
2. Price
Price atau harga adalah nilai yang harus konsumen berikan kepada penjual untuk memperoleh produk. Nilai ini sendiri bisa dalam bentuk nominal uang ataupun waktu.
Beberapa hal yang tergolong price adalah kredit, diskon, periode pembayaran, dan katalog.
3. Place
Place atau tempat dalam konsep marketing mix adalah lokasi dimana kamu bisa memasarkan produk dan konsumen bisa membelinya.
Pada konsep ini, semakin strategis lokasi bisnismu, semakin besar juga peluang keuntungan yang bisa kamu peroleh. Hal ini terjadi karena konsumen bisa menjangkau tempatmu lebih mudah.
Beberapa hal yang meliputi place yaitu lokasi, penyimpanan, transportasi, pengedaran, dan kelengkapan produk.
4. Promotion
Promotion atau promosi merupakan elemen yang menjelaskan gimana produk yang sebuah brand jual diperekenalkan dan dipromosikan.
Hal tersebut penting agar konsumen tahu produk kita dan tertarik untuk melakukan transaksi.
Beberapa hal yang meliputi promotion – public relations, pemasaran langsung, dan iklan.
5. People
People atau orang merupakan elemen baru yang ditambah pada model 7P – bersamaan dengan process dan physical evidence.
Dalam konsep marketing mix, people atau orang adalah siapapun yang terlibat dalam berjalannya suatu bisnis – manajemen, pegawai, dan konsumen/audiens.
Khusus untuk konsumen/audiens, kamu bisa tentukan dulu profilnya melalui konsep STP marketing.
6. Process
Process adalah elemen yang berfokus pada sistem penggerak roda bisnis.
Elemen ini penting banget dalam menjamin kualitas hubungan antara brand dan konsumen.
Process bisa menjaga hubungan brand dengan konsumen melalui efisiensi layanan dan berfokus pada kepuasan konsumen.
7. Physical Evidence
Physical evidence adalah elemen terakhir dari model 7P. Elemen ini meliputi semua bukti fisik yang bisa mendukung berjalannya sebuah bisnis.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan elemen ini – interior bangunan, sistem pencahayaan, dan desain ruangan yang unik.
Perdebatan Tentang Marketing Mix

Marketing mix adalah konsep yang akan sering banget kamu temukan tiap kali belajar marketing.
Memang, konsep ini sudah berpuluh-puluh tahun digunakan oleh para praktisi dan pakar dalam menjalankan pemasaran suatu brand.
Tapi, ada perdebatan menarik tentang penerapan marketing mix di zaman digital seperti sekarang.
Ada yang berpendapat kalau marketing mix sudah “mati”, namun ada juga yang merasa bahwa konsep ini masih relevan bahkan hingga saat ini.
Dr. Augustine Fou melalui artikelnya yang berjudul “4P’s are Dead – Because They’re Academic, Not Pracctical and More Irrelevant Than Ever” menjelaskan kalau pembauran pasaran sudah irelevan.
Ia berpendapat kalau konsep ini hanya berlaku di abad 20, terlalu akademis, dan gak praktikal (baca: kebanyakan teori).
Menurutnya, konsep ini punya sejumlah kelemahan. Berikut adalah penjelasannya:
- Place – bisnis sudah gak harus punya tempat fisik di zaman sekarang. Brand bisa jual produk secara online ataupun melalui retail store yang lokasinya sudah ada di mana-mana.
- Price – marketer tidak memutuskan harga. Itu tugasnya departemen finance dan pada akhirnya market lah yang menentukan harga terbaik.
- Product – pihak yang menentukan produk dan inovasinya adalah departemen R&D. Marketer cuma bertugas untuk mempromosikan.
Kebalikan dari sebelumnya, ada juga yang berpendapat kalau marketing mix masih relevan sampai saat ini. Contohnya saja artikel yang berjudul “The 4Ps of Marketing”.
Artikel ini menjelaskan gimana tiap elemen bauran pemasaran disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan zaman sekarang.
Contohnya, elemen place aslinya gak kenal tempat dalam bentuk digital. Tapi, artikel ini memasukkan tempat digital (e-commerce dan website) sebagai place.
Marketing Mix – Relevan atau Tidak?
Menurutmu, marketing mix masih relevan atau tidak?
Coba tulis pendapatmu di kolom komentar dan diskusi bareng, ya!
Kalau menurut penulis, relevansi marketing mix tergantung dari sudut pandang apa kita melihatnya.
Jujur, penulis sangat sependapat dengan artikel dari Marketing Evolution. Artikel ini membahas apakah marketing mix masih relevan atau tidak.
Bauran pemasaran sejatinya sama seperti semua konsep marketing – hanya sebagai panduan dalam menjalankan bisnis dan strategi marketing. Gak lebih, gak kurang.
Artinya, kita gak bisa benar-benar pakai konsep tertentu sebagai pusat/pakem dari segala aktivitas marketing kita.
Marketing mix adalah konsep lama, betul! Kalau kita benar-benar mengilhami konsep ini dari asalnya tanpa menambah faktor perubahan zaman, tentu banyak hal yang gak relevan.
Tapi, kalau kita paham ilmunya dan adaptasi ke kondisi sekarang – zaman ataupun kondisi brand – konsep ini tentu berguna.
Jadilah Adaptif dalam Menerapkan Marketing Mix!
Marketing mix adalah konsep pemasaran yang sudah ada sejak tahun 1948. Konsep ini mengalami evolusi dari model 4P jadi 7P di tahun 1981.
Selama puluhan tahun banyak brand memakai konsep ini untuk ngembangin bisnis dan strategi marketing.
Tapi, di zaman sekarang yang serba cepat, bauran pemasaran belum tentu sepenuhnya relevan.
Apapun konsep marketingnya, kita gak bisa jadikan sebagai pakem yang gak bisa diubah. Konsep marketing hanya sebagai “alat bantu” dan tentu harus ada penyesuaiannya.
Maka dari itu, marketer harus adaptif dalam menerapkan konsep ini.
Gak terbatas di marketing mix saja, tapi juga di konsep marketing lain seperti marketing funnel, customer awareness, dan marketing flywheel.
Referensi
https://www.forbes.com/sites/augustinefou/2021/01/25/4ps-are-deadbecause-theyre-academic-not-practical/
https://www.gramedia.com/literasi/marketing-mix/
https://instiki.ac.id/2023/04/18/apa-itu-marketing-mix-mengenal-marketing-mix-7p/
https://www.forbes.com/advisor/business/4-ps-marketing/
https://www.glngirwn.com/blog/bauran-pemasaran-booms-bitner/
https://www.marketingevolution.com/knowledge-center/is-marketing-mix-modeling-still-relevant