Persaingan adalah hal yang sudah pasti ada dalam setiap usaha dan pekerjaan.
Dalam persaingan, tentu kita mau menjadi pemenang dan unggul secara kompetitif. Tapi, perlu banyak usaha dan strategi yang jitu agar hal itu jadi kenyataan.
Ibarat perang, modal berani saja gak cukup – kamu juga harus tahu arena pertempuran, punya skill, punya senjata yang bagus, serta tahu apa saja kelemahan dan kekuatan kompetitormu.
Hal ini juga berlaku di keseharian kita – entah itu dalam hal karir, berbisnis, hingga memanage strategi digital marketing.
Nah, kalau kita bicara analisis kompetitor dalam bisnis, kita gak akan lepas dengan istilah competitive analysis atau analisis kompetitif.
Pada artikel ini, kita akan belajar bareng mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara dalam melakukan analisis kompetitif.
Kalau kamu sekarang berencana mau buka bisnis, sudah punya bisnis, ataupun bekerja untuk perusahaan di bagian marketing – kamu harus paham konsep ini!
Bahkan, sebagai seorang digital marketer, kamu juga bisa pakai konsep ini untuk ningkatin performa kerjaanmu – SEO, ads, media sosial, email marketing, dan lain sebagainya.
Tanpa berlama-lama, yuk langsung saja kita simak!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
- 1 Apa Itu Competitive Analysis?
- 2 Manfaat Competitive Analysis
- 3 Elemen dalam Competitive Analysis
- 4 Framework Competitve Analysis, Apa Saja?
- 5 Cara Melakukan Competitive Analysis
- 5.1 1. Identifikasi Siapa Kompetitormu
- 5.2 2. Kumpulkan Informasi Mengenai Kompetitor
- 5.3 3. Lakukan Riset Pasar
- 5.4 4. Analisis Informasi yang Sudah Kamu Kumpulkan
- 5.5 5. Bandingkan Fitur Produk/Jasa
- 5.6 6. Bandingkan Marketing Produk/Jasa
- 5.7 7. Analisis Bisnis Sendiri
- 5.8 8. Tentukan Posisimu terhadap Kompetitor
- 6 Yuk, Lakukan Competitive Analysis
- 7 Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa Itu Competitive Analysis?
Competitive analysis adalah strategi marketing ketika bisnis mengidentifikasi profil, kekuatan, dan kelemahan kompetitor.
Sebetulnya, konsep ini gak cuma bisa kamu lakukan dalam ranah bisnis – seperti yang sudah kita bahas di intro.
Kamu pun juga bisa menerapkan strategi ini di kehidupan sehari-hari – akademis, karir, manage website, manage media sosial, dan lain sebagainya.
Manfaat Competitive Analysis
Nah, kita sudah tahu apa itu competitive analysis. Lalu, apa sih kira-kira manfaatnya?
1. Mengetahui Kekuatan Bisnis di Pasar
Manfaat pertama dari melakukan analisis kompetitif adalah kita bisa tahu gimana sebenarnya kekuatan bisnis kita di pasar.
Apakah bisnis kita punya posisi yang cukup kuat dan terkenal?
Atau jangan-jangan, justru target market malah awam sama bisnis kita?
Ketika kamu menganalisis kompetitor, kamu akan tahu apa saja kelemahan dan kekuatan kompetitor.
Jadi, kamu bisa tahu seberapa kuat posisimu di pasar dengan membandingkannya dengan kompetitor.
Selain itu, kamu juga bisa tahu gimana tren pasar yang sedang berkembang sekarang. Jadi, kamu bisa selangkah di depan untuk menyusun strategi yang efektif.
2. Memudahkan Bisnis dalam Melakukan Evaluasi
Kamu juga bisa memudahkan bisnismu dalam melakukan evaluasi lewat competitive analysis.
Setelah kamu tahu apa saja kelebihan dan kekurangan kompetitor, kamu bisa tahu apa saja faktor-faktor mereka unggul sedangkan bisnismu tidak.
Dari situ, kamu bisa mengevaluasi strategi dan penerapan bisnismu ke depannya.
3. Membantu Bisnis dalam Menyusun Strategi Marketing
Menyambung poin nomor dua, kamu pada akhirnya bisa merancang strategi marketing dengan lebih efektif tanpa harus melakukan banyak trial and error.
Kamu cukup melakukan prinsip ATM terhadap strategi kompetitormu yang berhasil.
4. Membuat Bisnis Bisa Bersaing
Setelah kamu tahu kekuatan dan kelemahan dari bisnismu dan kompetitor, tren pasar yang sedang berkembang, serta strategi marketing yang efektif – semua ini bisa bikin bisnismu bisa bersaing.
Kamu pun juga bisa memprediksi bagaimana bisnis bisa tumbuh di masa depan.
Elemen dalam Competitive Analysis
Nah, mungkin sekarang kamu bertanya-tanya – Apa saja elemen yang kita nilai dalam melakukan analisis kompetitif?
Ada beberapa hal mengenai hal itu. Berikut adalah elemen dalam competitive analysis, antara lain:
- Penjelasan mengenai siapa target market dari bisnismu.
- Detail produk atau jasa yang bisnismu tawarkan.
- Siapa saja kompetitor bisnismu.
- Proyeksi pangsa pasar, pendapatan, dan penjualan bisnis.
- Pangsa pasar, pendapatan, dan penjualan bisnis saat ini (kalau ada).
- Hasil analisis strategi marketing (kalau ada).
- Rencana strategi marketing.
- Perbandingan harga.
Framework Competitve Analysis, Apa Saja?
Saat kamu ingin melakukan analisis kompetitif, tentu kamu perlu yang namanya framework atau metode.
Nah, dalam melakukan analisis kompetitif, ada beberapa framework yang bisa kamu pakai, antara lain:
- Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT).
- Strategic Group Analysis.
- Porter’s Five Forces.
- Growth Share Matrix.
- Business Model Canvas.
- Perceptual Mapping.
- Customer Journey Map.
Cara Melakukan Competitive Analysis
Ada beberapa langkah atau cara dalam melakukan competitive analysis. Apa saja cara-caranya?
1. Identifikasi Siapa Kompetitormu
Cara pertama yaitu identifikasi dulu siapa saja kompetitor bisnismu. Kompetitormu adalah bisnis lain yang punya model bisnis yang mirip atau sama denganmu.
Kompetitor bisa kita bagi jadi dua jenis – kompetitor langsung dan kompetitor tidak langsung.
Simpelnya, kompetitor langsung adalah bisnis yang nawarin produk/jasa yang sama denganmu. Selain itu, wilayah operasional mereka secara geografis juga sama denganmu.
Misal, kamu punya bisnis bakso di kota A. Nah, kompetitor langsungmu adalah sesama bisnis bakso yang beroperasi di kota A juga.
Kompetitor tidak langsung adalah bisnis lain yang nawarin produk/jasa yang beda dengan bisnismu, tapi punya manfaat yang sama.
Adanya kompetitor tidak langsung ini juga harus kamu perhatikan karena akan memengaruhi keputusan customer dan bisa jadi mereka akan jadi kompetitor langsung.
Balik lagi ke bisnis bakso di kota A. Kompetitor tidak langsung dari bisnismu adalah tukang nasi goreng, siomay, ayam goreng, dan lain sebagainya yang sama-sama makanan berat.
Dalam tahap ini, kamu bisa pilih sekitar lima sampai sepuluh kompetitor untuk kamu cari informasinya.
2. Kumpulkan Informasi Mengenai Kompetitor
Setelah kamu list siapa saja kompetitormu, selanjutnya yaitu kumpulkan informasi tentang mereka.
Kamu bisa kumpulkan berbagai informasi berdasarkan elemen competitive analysis yang kita bahas tadi – nama kompetitor, produk/jasanya, harga, dan lain sebagainya.
Kamu bisa beli produk/layanan dari kompetitor dan cari informasi lewat internet untuk menggali informasi tentang kompetitor.
Nantinya, mungkin ada beberapa bagian yang cukup sulit untuk kamu cari karena sifatnya “rahasia dapur” bagi kompetitor. Misalnya seperti margin keuntungan.
3. Lakukan Riset Pasar
Selain meriset kompetitormu secara mendalam, jangan lupa juga untuk melakukan riset pasar.
Tujuan riset pasar ini agar kamu bisa tahu apa saja kebutuhan, preferensi, hingga tren yang terjadi di target marketmu.
Kamu bisa wawancara target market hingga survei pelanggan secara online untuk menggali tentang target market.
4. Analisis Informasi yang Sudah Kamu Kumpulkan
Data gak akan ada gunanya kalau gak diolah dan ditarik kesimpulannya. Jadi, setelah kamu dapat data yang lengkap, sekarang gilirannya untuk menganalisis informasi tersebut.
Di tahap inilah kamu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan kompetitor.
Selain itu, kamu juga bisa identifikasi apa saja opportunity yang bisa kamu manfaatin dan threats yang bisa kamu antisipasi.
Ada beberapa framework dalam competitive analysis. SWOT dan business model canvas adalah dua contoh framework yang paling sering dipakai.
5. Bandingkan Fitur Produk/Jasa
Oke, sekarang kamu sudah tahu apa saja plus minus dari kompetitor bisnismu. Sekarang kamu bisa bandingin fitur dari produk/jasa kompetitor dengan produk/jasamu.
Lewat cara ini, kamu bisa tahu apa saja keunggulan produk/jasa kompetitor yang gak ada di produk/jasamu, begitu pun sebaliknya.
Nanti, kamu akan dapat insight untuk ningkatin kualitas produk/jasamu dan belajar dari milik kompetitor – tentu saja dengan pendekatan konsep ATM agar penawaranmu tetap unik.
Gak cuma produk/jasanya aja. Harga, bundle, dan strategi diskonnya pun kamu bisa pelajari di tahap ini.
6. Bandingkan Marketing Produk/Jasa
Kamu juga bisa bandingin strategi marketing yang kompetitor lakukan dengan apa yang sudah kamu lakukan.
Dari sini, kamu akan tahu apa saja effort marketing yang kompetitor lakukan tapi belum atau tidak kamu lakukan.
Selain itu, kamu juga bisa tahu apakah effort yang kompetitor lakukan dapat sambutan dari customer atau nggak.
Misalnya, kompetitor punya akun media sosial, sedangkan bisnismu gak punya.
Tiap kompetitor ada diskon, mereka selalu umumin di media sosial dan pada akhirnya dapat banyak tanggapan dari followersnya. Gak cuma itu, bisnis mereka pun makin ramai setelahnya.
Nah, dari sini kamu bisa tahu kalau strategi marketing mereka di media sosial berjalan efektif. Kamu pun bisa mempelajarinya.
7. Analisis Bisnis Sendiri
Oke, kamu sudah analisis produk/jasa, harga, hingga strategi marketing dari kompetitor. Kamu pun tahu apa plus minusnya.
Sekarang, coba bandingkan dengan bisnismu sendiri.
Apa kelebihan dan kekurangan bisnismu?
Apa saja kelebihan dari kompetitor yang bisa kamu adaptasi untuk bisnismu?
Kira-kira, apa threats yang harus kamu antisipasi agar bisnismu gak kalah?
Apakah keunggulan dan strategi kompetitor bisa kamu adaptasi semuanya? Kalau nggak, apa penyebabnya? Apakah ada solusi pengganti?
Nah, semua pertanyaan di atas mesti kamu jawab untuk menganalisis bisnismu sendiri. Dari situ juga, kamu pada akhirnya tahu apa saja yang harus kamu evaluasi.
8. Tentukan Posisimu terhadap Kompetitor
Setelah kamu dapat insight terkait kompetitor dan bisnismu sendiri serta sudah membandingkannya, sekarang kamu tahu gimana posisimu terhadap kompetitor.
Apakah bisnismu lebih unggul?
Apakah setara?
Atau masih di bawah kompetitor?
Yuk, Lakukan Competitive Analysis
Kompetisi adalah istilah yang gak akan bisa lepas dari segala aspek kehidupan – termasuk bisnis ataupun dunia marketing.
Kalau kamu mau unggul secara kompetitif, kamu pun harus tahu seperti apa persaingan yang kamu hadapi – termasuk kompetitor salah satunya.
Maka dari itu, penting untuk kenal siapa kompetitormu, apa kelebihan dan kekurangannya, serta gimana posisi kompetitor terhadapmu.
Kalau dalam bisnis, analisis kompetitor ini bisa kita sebut sebagai competitive analysis.
Konsep ini penting banget untuk kamu terapkan dalam bisnis karena bisa membantu bisnis untuk berkembang.
Analisis kompetitif pun gak cuma bisa diterapkan di bisnis. Kamu pun juga bisa menerapkan konsep ini di kehidupan sehari-hari.
Kalau kamu digital marketer, kamu bisa pakai konsep ini untuk mengevaluasi strategimu.
Jadi, yuk lakukan competitive analisis!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa manfaat dari melakukan competitive analysis?
Manfaatnya termasuk mengetahui kekuatan bisnis di pasar, memudahkan evaluasi, membantu menyusun strategi marketing, dan meningkatkan daya saing bisnis.
Apa saja elemen yang dinilai dalam competitive analysis?
Elemen yang dinilai meliputi target market, detail produk/jasa, kompetitor, proyeksi pangsa pasar, strategi marketing, dan perbandingan harga.
Apa langkah-langkah dalam melakukan competitive analysis?
Langkah-langkahnya meliputi mengidentifikasi kompetitor, mengumpulkan informasi, melakukan riset pasar, menganalisis informasi, membandingkan fitur produk/jasa, dan menganalisis bisnis sendiri.
Kenapa penting untuk tahu posisi bisnis terhadap kompetitor?
Mengetahui posisi bisnis membantu dalam menentukan strategi yang tepat untuk bersaing dan memperkuat posisi di pasar, sehingga dapat meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.
Referensi
https://cmlabs.co/id-id/seo-guidelines/competitive-analysis-adalah
https://asana.com/id/resources/competitive-analysis-example
https://glints.com/id/lowongan/competitive-analysis-adalah/