Halo Effect dalam Marketing – Vitalnya Kesan Pertama pada Brand

Halo Effect dalam Marketing – Vitalnya Kesan Pertama bagi Brand

Kamu pasti pernah dengar istilah “cuma menilai buku dari covernya”, bukan?

Perilaku tersebut merupakan contoh dari halo effect.

Seseorang yang kena halo effect akan nilai sesuatu secara subjektif. Efek ini muncul karena seseorang sudah punya kesan pertama yang baik/buruk.

Nah, ternyata, ada dampak halo effect dalam marketing yang bisa kamu manfaatkan agar bisa mendapat kesan bagus di mata audiens.

Bagaimana caranya?

Apa Itu Halo Effect?

Sebelum kita bahas cara manfaatin halo effect dalam marketing, sebaiknya kita perlu tahu dulu apa definisi dari halo effect.

Halo effect merupakan kondisi saat seseorang menilai sesuatu secara keseluruhan berdasarkan kesan pertama yang ia dapat.

Jadi, seseorang bisa menilai sesuatu itu baik/buruk secara final hanya berdasarkan kesan pertamanya.

Memang kesannya subjektif banget, tapi banyak orang yang mudah mengalami efek ini. Kesan pertama memang sepenting itu.

Halo Effect dalam Marketing

Sebetulnya, halo effect bisa terjadi di berbagai sendi kehidupan – pekerjaan, percintaan, pertemanan, memilih barang, hingga pemasaran.

Pada artikel ini, kita akan ngebahas halo marketing dalam marketing saja.

Seperti yang sudah sempat kita bahas di awal, kesan pertama punya peran yang penting banget dalam membentuk citra

Karena itu, kamu harus bisa ngasi kesan bagus sejak konsumen baru kenal brandmu.

Kita coba langsung pakai satu contoh, ya.

Misal, kamu datang ke restoran dan kamu dapat pelayanan yang lambat dan makanannya gak enak. Gimana perasaanmu?

Tentu kamu bakal bete, kan?

Memang, kita gak boleh mengabaikan kalau restoran itu bisa saja improve atau bisa juga kamu saat itu kena sial.

Tapi, kesan pertama gak akan bisa bohong. Sangat mungkin kalau kamu bakal kapok buat makan di restoran itu lagi.

Kalau kamu akhirnya makan lagi di sana, pasti kamu sudah berpikir panjang sebelum melakukannya.

Nah, begitulah pentingnya manfaatin halo effect dalam marketing.

Coba kamu bayangin, kamu punya brand dan ngasi pengalaman buruk ke satu pelanggan dan akhirnya dia kapok.

Berapa pendapatan yang mungkin kamu dapat akhirnya hilang begitu saja?

Belum lagi kalau misalnya satu pelanggan itu ceritain pengalaman buruknya ke semua kenalannya – keluarga, teman, kolega, saudara, dan lain sebagainya.

Waduh, kacau.

Sudah jatuh ketimpa tangga pula – makin banyak orang yang gak mau percaya dengan brandmu. Padahal, yang dapat pengalaman buruk cuma satu orang.

Customer: Kupas Tuntas Nyawanya Sebuah Bisnis!

Contoh Halo Effect dalam Marketing

Setelah kamu tahu bagaimana pentingnya manfaatin halo effect dalam marketing, sekarang kita akan bahas apa saja contoh penerapannya. Berikut adalah contonya:

1. Endorsement

Contoh yang pertama adalah endorsement. Contohnya, kamu bisa bekerjasama dengan public figure yang terkenal, dihormati, dan banyak pengikut.

Kalau kamu bisa melakukan hal itu, otomatis orang akan memandang brandmu sebagai suatu hal yang positif.

Jadi, pilih public figure yang punya citra positif di masyarakat.

Selain itu, jangan lupa juga pertimbangkan target marketmu. Pilih juga public figure yang audiensnya sama dengan profil target market.

2. Pelayanan yang Memuaskan

Pelanggan adalah raja dan itu benar adanya. Selalu berikan mereka pelayanan yang memuaskan dari pertama kali komunikasi sampai mereka selesai menggunakan produkmu.

Pelayanan ini gak cuma sebatas hospitality, tapi juga kualitas jasa/produk, kecepatan respon, dan jaminan yang kamu berikan atas kualitas pelayananmu.

Misalnya, kalau ada satu dua hal yang pelanggan gak inginkan terjadi, segera minta maaf dan beri mereka jaminan ganti rugi untuk memperbaiki citramu di depan mereka secara langsung.

3. Vibes Tempat yang Bagus

Kalau kamu punya bisnis yang punya tempat fisik untuk pelanggan kunjungi, pastikan tempatmu punya vibes yang enak – sesuai positioning bisnis, bersih, dan nyaman.

4. Desain Kemasan

Desain kemasan yang menarik juga bisa ngasi kesan pertama yang bagus bagi pelanggan.

Penerapan hal ini termasuk ke dalam teknik WOW marketing dan bisa membuat pelanggan terpikat dan FOMO.

5. Tampilan Produk

Kalau kamu nawarin produk fisik ke pelanggan, pastikan presentasi produkmu sedap dipandang mata. Hal ini juga bisa ngasi kesan positif bagi mereka.

Menggali Prinsip Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) dalam Bisnis

Puaskan Pelanggan dari Kesan Pertama!

Halo effect adalah kondisi dimana seseorang menilai sesuatu secara utuh dari kesan pertamanya. Hal ini memang terlihat subjektif banget, tapi memang nyata adanya.

Hal ini bisa kamu lihat di berbagai aspek kehidupan – salah satunya pemasaran. Manfaatin halo effect dalam marketing pun sangat penting agar citra brandmu jadi positif.

Meskipun halo effect dalam marketing sangat penting, bukan berarti brand cuma fokus pada kesan pertama.

Selalu berikan pelayanan terbaik setiap kali kamu melayani pelanggan – entah itu pelanggan baru ataupun pelanggan tetap.

Jangan pernah membedakan pelanggan. Perlakukan mereka semua seperti raja.

Kamu ada saran, kritik, atau ide pembahasan? Bisa langsung komentar di bawah, ya!

Sampai jumpa di artikel AndiLearn lainnya!

 

Referensi

https://undiknas.ac.id/2023/11/halo-effect-dalam-dunia-marketing-membangun-citra-yang-menguntungkan/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *