Kita semua sudah tahu kalau digital marketing punya berbagai macam strategi – terutama untuk eksekusi konten. Paling umum tentunya strategi AIDA, yang semua orang sudah familiar.
Ternyata, ada strategi digital marketing lain yang bisa kamu pakai. Strategi tersebut adalah model AISAS.
Bahkan, model ini sering dianggap penyempurnaan model AIDA dan lebih relevan di era digital sekarang.
Benarkah demikian? Sebenarnya, model apakah itu?
Daripada penasaran, yuk langsung kita bahas!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Model AISAS?
AISAS adalah salah satu strategi digital marketing yang bisa menggambarkan perilaku konsumen, khususnya di platform digital.
Model ini terdiri dari Attention (A), Interest (I), Search (S), Action (A), dan Share (S). Ya, sesuai dengan singkatannya.
Model AISAS ini bisa dibilang masih baru – dikembangan oleh Dentsu Group Inc. tahun 2004.
AISAS dikembangkan sebagai penyempurnaan dari AIDA dan AIDMA – model yang sudah ada sebelumnya.
Bedanya Model AISAS dengan AIDA dan AIDMA
Secara garis besar, konsep model AISAS ini masih mirip dengan AIDA dan AIDMA. Ketiganya sama-sama bisa kamu pakai buat memahami perilaku konsumen.
Model AISAS ataupun AIDMA itu berakar dari framework yang sama – AIDA.
AIDA sendiri kita gak perlu banyak bahas – ini model yang gambarin perilaku konsumen dari mulai kenal dengan brand, tertarik, sampai mau beli produk/jasa
Nah, AISAS ini lebih menekankan konteks penerapannya di digital marketing – terutama di content management, social media management, SEO, dan lainnya.
Model AISAS punya komponen search dan share – nunjukin relevansinya dengan perilaku orang di internet.
Beda halnya di model AIDMA yang punya komponen memory – komponen tambahan yang jelasin kalau konsumen ingat informasi tentang produk/jasa.
Model AISAS dalam Digital Marketing – Pentingkah?
Pertanyaannya – pentingkah brand nerapin model AISAS?
Jawabannya: Ya, penting. Karena digital marketing sudah jadi syarat kalau bisnis mau eksis dan berkembang di tengah era teknologi kaya sekarang.
Betul, strategi marketing konvensional masih berfungsi. Tapi, adanya digital marketing bikin brand bisa lebih mudah dikenal dan dijangkau audiens yang relevan.
Kita ambil contoh bisnis katering. Kalau marketing konvensional, biasanya kamu manfaatin jalur koneksi dan word of mouth marketing.
Bisa juga manfaatin brosur atau baliho, tapi di real life pun jarang dilakukan.
Sekali lagi – cara di atas masih penting buat bisnis.
Tapi, digital marketing bisa bikin bisnismu punya peluang besar untuk menjangkau audiens lebih banyak – salah satunya lewat model AISAS.
Komponen Model AISAS
Kita sudah bahas di awal kalau AISAS ini terdiri dari lima komponen – attention, interest, search, action, dan share. Nah, sekarang kita akan bahas semuanya secara detail.
1. Attention (A)
Komponen yang pertama ada attention. Pada bagian ini, bisnis harus bisa menarik perhatian audiens atau calon pembeli – tentunya lewat konten dan copywriting yang bagus.
Tahap pertama ini krusial karena di sinilah audiens pertama kali kenal dan tahu brandmu. First impression yang baik itu penting banget.
Konten harus punya judul dan kalimat pembuka yang bisa bikin audiens “stop” dan tertarik untuk melihat kontenmu, dilengkapi juga dengan desain atau video yang menarik.
Kalau di media sosial, kamu bisa buat konten dalam bentuk video, reels, foto, ataupun carousel.
Kamu juga bisa bikin artikel blog edukatif kalau punya website.
2. Interest (I)
Interest pada model AISAS menggambarkan audiens sudah tertarik sama produk/jasa yang kamu tawarkan.
Audiens juga mulai mengenal brandmu lebih dalam di tahap ini. Pastikan kontenmu benar-benar menghibur, mengeduaksi, ataupun ngasi insight untuk audiens.
Setelah mengonsumsi informasi dari brandmu, sekarang audiens punya dua pilihan:
- Terus tertarik dan cari tahu brandmu lebih dalam.
- Memutuskan buat stop dan gak cari tahu tentang brandmu.
3. Search (S)
Kalau audiens tertarik sama kontenmu, audiens bisa masuk ke tahap selanjutnya – search.
Di tahap ini, audiens mau cari tahu lebih jauh tentang brand hingga produk/jasamu.
Beberapa informasi yang audiens cari di tahap search yaitu:
- Info tentang brand – produk/jasa apa saja yang dijual.
- Keunggulan produk/jasa – harga, fitur, USP, dan lain-lain.
- Testimoni atau review.
Audiens bisa nyari tentang brand dan produk/jasa di platform seperti media sosial, e-commerce, dan website.
Maka dari itu, penting bagi brand untuk eksis di platform digital dan nerapin strategi social media management, SEO, hingga SEM.
Implementasinya bisa disesuaikan lagi sama industri dan habit audiensnya.
4. Action (A)
Sesuai namanya, tahap action adalah ketika audiens sudah memutuskan akan membeli produk/jasa.
Product page yang informasinya lengkap, proses transaksi yang simpel, dan tim sales yang responsif penting agar audiens bisa beli produk/jasa dengan mudah.
Tahap terakhir yaitu share – audiens membagikan pengalamannya berbelanja. Mereka bisa share di media sosial, bikin artikel di UGC atau blog, hingga word of mouth marketing.
Contoh Model AISAS
Sekarang, yuk kita lihat gimana contoh model AISAS agar lebih mudah memahami penerapan model ini.
Misalkan, kamu punya bisnis fashion yang jual baju blockcore – sebut saja brand A. Nah, contoh tahapan AISASnya antara lain:
Komponen AISAS | Contoh |
Attention | Kevin ngeliat iklan baju blockcore dari brand A dan tertarik sama intronya. |
Interest | Kevin tertarik sama baju blockcore tersebut dan mau cari tahu lebih dalam soal baju blockcore yang dijual brand A. |
Search | Kevin cari informasi soal baju blockcore tersebut di e-commerce – harga, size, variasi, dan review. |
Action | Kevin memutuskan untuk beli baju blockcore. |
Share | Kevin ngerasa puas sama produknya dan ngeshare pengalamannya di sosmed. |
Sudah Paham tentang Model AISAS?
Kita sudah tahu kalau AIDA adalah model marketing yang sudah dipakai sejak lama.
Tapi, perilaku audiens berubah dan kita perlu framework yang pendekatannya lebih relevan. Nah, di sinilah muncul model AISAS.
Sebetulnya, AISAS itu konsepnya mirip kaya AIDA. Cuma, yang membedakan adalah ada unsur search dan share.
Digital marketing sudah jadi bagian yang penting banget dalam bisnis.
Mau itu digital marketing lewat SEO, social media management, hingga SEM – paham model AISAS penting untuk menjamin strategi digital marketing yang tepat.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Gimana model AISAS berbeda dari AIDA?
AISAS menambahkan dua komponen, Search dan Share, yang lebih relevan dengan perilaku konsumen online, dibandingkan dengan AIDA yang gak mencakup aspek pencarian dan berbagi informasi.
Kenapa model AISAS penting untuk digital marketing?
Model AISAS membantu bisnis memahami dan memanfaatkan perilaku konsumen di platform digital, memungkinkan strategi marketing yang lebih efektif dan terhubung dengan audiens secara lebih mendalam.
Gimana cara menerapkan model AISAS dalam bisnis?
Bisnis perlu menarik perhatian dengan konten menarik, membangun minat, memfasilitasi pencarian informasi, mempermudah transaksi, dan mendorong konsumen untuk berbagi pengalaman mereka.
Referensi
https://ppmschool.ac.id/model-marketing-aisas/
https://bbs.binus.ac.id/gbm/2018/08/13/aisas-model/
https://tirto.id/aisas-pengertian-dan-contoh-g6Rz