Ada banyak banget referensi (termasuk AndiLearn) yang jelasin kalau konten berkualitas penting banget dalam membangun strategi digital marketing yang efektif.
Nah, salah satu bentuk konten tersebut adalah artikel. Buat yang bekerja atau freelance sebagai SEO specialist ataupun content writer pasti gak asing sama yang namanya artikel.
Tapi, tahukah kamu kalau artikel gak cuma bisa kamu bikin untuk website/blog?
Ternyata, ada satu konsep yang bikin artikel lebih bisa menjangkau audiens dengan format yang lebih pendek. Konsep tersebut namanya microblogging.
Tunggu, apa itu microblogging? Dari namanya, apakah itu blog yang ukurannya mikro?
Nah, kita bakal kupas tuntas bareng tentang microblogging di artikel ini – pengertian, manfaat, hingga tipsnya.
Kalau kamu sudah paham konsep ini, dijamin kamu akan bisa menjangkau audiens dengan lebih mudah.
Sudah siap?
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Microblogging?
Microblogging adalah proses membuat postingan singkat di platform, terutama media sosial.
Proses microblogging ini nantinya menghasilkan postingan atau artikel singkat yang namanya microblog.
Meskipun namanya microblog, tapi formatnya gak cuma dalam bentuk tulisan. Kamu juga bisa bikin dalam bentuk video (reel, konten TikTok), carousel, thread, foto, hingga suara.
Microblogging sendiri mengalami kenaikan tren dalam beberapa tahun terakhir karena perkembangan media sosial, sehingga brand bisa dapat engagement dari hal ini.
Sebenarnya, microblogging ini cukup efektif untuk menyediakan informasi yang singkat tapi padat.
Apalagi, saat ini audiens gampang banget terdistraksi dan punya attention span yang pendek. Kalau kamu gak bisa bikin mereka tertarik di detik-deik awal, mereka akan ninggalin kontenmu begitu saja.
Makanya, microblog sering banget kamu temuin di media sosial.
Dijamin Jitu! Ini Dia 13 Cara Menemukan Ide Konten Tanpa Batas
Manfaat Microblogging
Ada beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh dari melakukan microblogging, antara lain:
1. Konten Lebih Mudah dan Banyak untuk Dibuat
Konsep dari microblog sendiri adalah konten yang pendek dengan informasi yang padat, sehingga proses pembuatan konten pun lebih mudah.
Selain itu, konten juga bisa dibuat dalam jumlah lebih banyak.
2. Audiens Lebih Mudah Paham
Microblog itu konsepnya konten yang pendek dan padat informasi, jadi audiens bisa lebih mudah untuk paham isi kontenmu.
Selain itu, konten yang pendek tersebut akan menuntut content creator untuk bikin konten dengan informasi yang sesuai dengan pendek konten tersebut.
Gak mungkin kan kamu ngasi informasi dari A-Z di video yang durasinya maksimal 1 menit?
3. Cocok untuk Informasi yang Time-sensitive
Microblogging memerlukan waktu yang lebih singkat daripada bikin konten dalam format panjang. Jadi, cocok untuk bikin konten yang informasinya time-sensitive.
4. Bisa Lebih Banyak Menjangkau Audiens
Kamu juga bisa menjangkau lebih banyak audiens dengan microblogging. Lewat satu topik, kamu bisa bikin microblog dengan berbagai format untuk berbagai platform.
Apa saja contohnya?
- Video pendek untuk Tiktok, reel IG, dan Facebook.
- Teks pendek untuk LinkedIn, Twitter/X, dan Facebook.
- Carousel untuk IG, LinkedIn, dan Tiktok.
- Foto untuk IG, Tiktok, dan Pinterest.
5. Bisa Komunikasi Lebih Langsung ke Audiens
Media sosial menyediakan fitur komentar yang memungkinkanmu untuk berkomunikasi secara langsung lewat microblogging.
Selain itu, kamu juga bisa bikin caption yang bahasanya benar-benar seperti mengajak audiens mengobrol – hal yang cukup sulit kalau kamu implementasi ke artikel blog.
Platform untuk Microblogging, Apa Saja?
Ada banyak banget platform yang memungkinkanmu untuk melakukan microblogging. Apa saja?
- Facebook.
- Twitter/X.
- Instagram.
- Threads.
- LinkedIn.
- Tiktok.
- YouTube
- Pinterest.
- Forum (Reddit dan Kaskus).
Tips Melakukan Microblogging
Nah, sekarang kita paham kalau microblogging ini punya peran yang cukup penting di penerapan strategi digital marketing. Lalu, gimana tips dalam melakukan microblogging?
1. Pilih Topik yang Jelas dan Spesifik
Langkah pertama adalah pilih topik yang jelas dan spesifik. Pilihlah satu topik spesifik yang mau kamu angkat untuk microblog.
Sebaiknya, satu microblog cuma mengandung satu informasi.
Jangan ngasi informasi yang banyak seperti artikel blog. Hal ini bikin kontenmu pada akhirnya terlalu panjang dan lebih sulit dipahami audiens dalam waktu singkat.
2. Manfaatin Konten Artikel Blog (Kalau Ada)
Kalau kamu punya website dan ada artikel blognya, kamu bisa manfaatin artikel blog tersebut untuk microblogging.
Sebetulnya, kamu di waktu yang sama nerapin content repurposing saat microblogging. Content repurposing singkatnya adalah bikin konten yang sudah ada dalam bentuk format yang beda.
Kamu bisa pakai topik yang ada di artikel blog untuk ide konten microblogging. Bahkan, satu artikel blog bisa menghasilkan beberapa microblog – bahkan lebih dari tiga konten.
3. Buat Desain yang Menarik
Kalau kamu bikin microblog dalam format carousel, video pendek, ataupun infografis, pastikan desain kontenmu menarik.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk visual. Jadi, konten yang desainnya menarik bisa memancing audiens untuk ngeliat kontenmu.
4. Buat Teks yang Engaging dan Langsung
Nah, kalau kamu mau bikin microblog dalam format teks, pastikan kalimat pertamanya engaging dan mampu menarik perhatian.
Tentu, kamu perlu banget skill copywriting di sini. Kamu bisa pakai pertanyaan ataupun statement yang memancing untuk bikin audiens tertarik.
Selain itu, pastikan juga isi dari kontenmu to the point, gak clickbait, dan gak bertele-tele – tapi tetap komunikatif .
Ingat, kamu bikin konten pendek. Jadi, kamu gak bisa bikin tulisan yang bertele-tele saat microblogging.
5. Pakai Hashtag
Hashtag atau tagar bisa membantu kontenmu agar lebih mudah dijangkau oleh target audiens. Pakai keywords yang relevan dengan kontenmu sebagai hashtag.
Kamu bisa pilih sekitar tiga sampai lima hashtag untuk satu konten.
6. Akhiri Konten dengan CTA
Nah, apapun format konten yang kamu buat, pastikan ada call to action di bagian akhir microblog.
Call to action atau CTA ini penting agar audiens tergerak untuk melakukan aksi yang kamu harapkan – beli produk, berlangganan, subscribe, daftar, komentar, share, hingga sekadar ngasi like.
7. Post secara Rutin
Konsistensi adalah kunci dalam pembuatan konten. Jadi, kamu harus post microblog secara rutin agar audiens bisa terus keep in touch denganmu.
8. Pantau Tren Konten
Tips terakhir dalam melakukan microblogging adalah pantau tren dari konten yang sudah kamu buat.
Kamu bisa pantau gimana metriksnya (like, komentar, share) hingga isi komentar dari audiens.
Microblogging – Buat Audiens Lebih Terhubung Denganmu!
Zaman sekarang, ada banyak banget platform yang bisa kita manfaatin untuk terhubung dengan audiens. Misalnya seperti website dan media sosial.
Terutama untuk media sosial – trennya meningkat pesat dalam satu dekade terakhir dan jumlah penggunanya kian meningkat.
Microblogging adalah salah satu cara efektif yang bisa kamu lakukan agar lebih terhubung dengan audiens.
Jadi, kamu gak cuma ngandelin artikel blog yang ada di website, tapi juga bisa manfatin media sosial untuk dapat engagement.
Paham manajemen konten penting banget dalam proses microblogging agar konten-kontenmu di berbagai platform bisa saling berhubungan satu sama lain.
Misal, kamu punya artikel blog di website, kamu bisa manfaatin blog tersebut untuk microblogging dengan konsep content repurposing. Jadi, kontenmu bisa saling nyambung.
Yuk, buat audiens lebih terhubung dengan microblogging!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa manfaat microblogging?
Manfaatnya yaitu konten lebih mudah dibuat, audiens lebih cepat memahami informasi, cocok untuk konten yang sensitif terhadap waktu, dan dapat menjangkau audiens lebih luas.
Platform apa saja yang cocok untuk microblogging?
Beberapa platform populer adalah Instagram, Twitter/X, TikTok, Facebook, LinkedIn, dan YouTube
Gimana cara membuat microblog yang efektif?
Pilih topik spesifik, buat desain menarik, gunakan teks yang engaging, tambahkan hashtag relevan, dan akhiri dengan call to action (CTA).
Referensi
https://sproutsocial.com/glossary/microblog/
https://www.techtarget.com/searchmobilecomputing/definition/microblogging
https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-microblogging/