Impression – Apa Fungsinya dalam Digital Marketing?

Impression – Apa Fungsinya dalam Digital Marketing?

Metriks adalah hal yang gak mungkin lepas dari dunia digital marketing. Tanpa adanya metriks, kita gak akan tahu gimana performa dari strategi dan kampanye digital marketing kita di internet.

Nah, salah satu metriks yang paling sering dibahas yaitu impression. Meskipun metriks ini terdengar cukup umum, tapi banyak yang belum paham kenapa metriks ini penting dalam digital marketing.

Padahal, memahami seluk beluk impression dan penggunaannya dalam analisis digital marketing penting banget agar kita bisa menyusun strategi yang lebih baik.

Artikel ini akan bantuin kamu memahami lebih jauh tentang impression – pengertian, manfaatnya, cara menghitungnya, serta tips praktisnya.

Sudah siap?

Oke, langsung saja kita bahas!

Apa Itu Impression?

Impression adalah salah satu metriks yang mengukur seberapa sering atau berapa kali konten (organik ataupun iklan) ditampilkan kepada audiens dalam suatu platform.

Maksudnya, tiap kali konten muncul di layar audiens, maka itu dihitung sebagai satu impression.

Metriks ini lebih fokus ke exposure daripada keterlibatan audiens di dalam konten (seperti klik, share, like, atau komentar).

Artinya, impression ngasi kamu gambaran tentang seberapa luas jangkauan kontenmu. Tentu, metriks ini jadi hal pertama dalam menarik perhatian calon pelanggan.

Kalau kita bicara iklan atau ads, impression ini juga bisa kamu pakai untuk menghitung cost per mile (CPM) – biaya yang kamu keluarkan untuk seribu impression.

Bayangkan saja, gimana caranya audiens bisa engaged sama kontenmu kalau mereka gak ngeliat kontenmu sama sekali? Tentu saja gak akan bisa.

Maka dari itu, apapun goalmu di digital marketing, impression punya bagian dalam kesuksesan strategimu.

Tipe Impression

Impression bisa kamu bedakan menjadi dua tipe berdasarkan cara pengukurannya. Apa saja?

1. Served Impression

Served impression adalah jenis impression yang dihitung ketika iklan muncul di layar device audiens – terlepas mereka melihat kontenmu atau tidak.

Kalau iklanmu sudah muncul di layar, itu sudah dihitung satu impression – entah itu kontenmu belum sepenuhnya loading atau memang audiens gak liat kontenmu.

Bahkan, audiens yang pakai ad-blocker pun juga tetap terhitung sebagai impression.

Tentu, ini bisa jadi kelemahan saat kita mau menilai apakah konten kita efektif untuk audiens atau tidak.

2. Viewable Impression

Nah, viewable impression ini kebalikannya served – tayangan jenis ini dihitung kalau iklansudah benar-benar dilihat oleh audiens.

Satu impression pada jenis tayangan ini dihitung kalau konten iklan sudah loading minimal 50% dan sudah muncul di layar minimal selama 1 detik.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang jenis impression ini kecualikan agar bisa ngumpulin data dari audiens, antara lain:

  • Penggunaan ad-blocker dari audiens.
  • Ukuran atau resolusi layar device audiens yang terlalu kecil.
  • Plugin yang rusak dan menyebabkan konten gak muncul.
  • Tab yang dimuat di layar belakang (minimiize) dan gak pernah dibuka.
  • Audiens yang nutup tab browsernya.

Jenis tayangan ini bisa ngasi kamu gambaran yang lebih jelas tentang efektivitas iklanmu bagi audiens.

3. Organic Impression

Jenis impression yang ketiga adalah organic impression. Sesuai namanya, jenis tayangan ini berasal dari konten yang campaignnya lewat organic – entah itu SEO ataupun media sosial.

Kalau SEO, tayangannya dihitung kalau konten atau halaman websitemu masuk SERP dan terlihat di layar audiens.

Tayangan jenis ini di SEO bisa kamu jadikan insight – kueri apa yang paling sering dipakai audiens dan popularitas kueri di periode waktu tertentu.

Tapi, kamu gak bisa nilai efektivitas konten SEOmu secara keseluruhan lewat organic impression. Hal yang bisa kamu ukur adalah efektivitas judul kontenmu.

Organic impression di media sosial dihitung kalau kontenmu muncul di homepage ataupun explore audiens.

Selain itu, kamu juga bisa nilai efektivitas konten media sosialmu dengan membandingkannya terhadap jumlah engagement seperti like, komentar, dan share.

Cara Menghitung Impression

Menghitung impression adalah langkah penting agar kamu tahu seberapa besar jangkauan kontenmu ke audiens.

Kalau kamu menghitung organic impression, kamu cuma tinggal lihat Google Search Console untuk SEO dan fitur stats di media sosial.

Nah, kalau iklan? Gimana caranya kita ngukur biaya untuk impression?

1. Cost per Impression (CPI)

Cost per impression (CPI) adalah biaya yang harus kamu keluarkan untuk satu tayangan.

Misalnya, kamu bayar iklan Rp1 juta untuk 100 ribu tayangan.

2. Cost per Mile (CPM)

Nah, kalau cost per mile adalah biaya yang kamu keluarkan untuk seribu tayangan.

Contoh, kamu bayar iklan Rp1 juta dan dapat 100 ribu tayangan. Artinya, kamu bayar Rp10 ribu untuk seribu tayangan.

Apa Bedanya Impression dengan Reach?

Bagi kamu yang familiar dengan campaign media sosial, kamu pasti juga kenal metriks lain yang yang namanya reach.

Masih banyak orang yang bingung membedakan antara impression dan reach. Sebetulnya, apa bedanya?

Kita sudah tahu kalau impression itu adalah jumlah tayangan kontenmu dalam suatu platform.

Nah, kalau reach itu adalah jumlah orang yang terpapar kontenmu – terlepas apakah mereka tertarik dengan kontenmu atau tidak.

Jadi, satu orang bisa ngeliat kontenmu lebih dari satu kali.

Intinya, impression itu berapa kali kontenmu dilihat. Kalau reach jumlah orang yang melihat kontenmu.

Misalnya, kamu ada campaign dengan 1000 reach dan 2.000 impressions.

Itu artinya, ada seribu orang yang melihat kontenmu dan mereka total melihat kontenmu sebanyak 2.000 kali.

Kalau kita hitung, satu orang rata-rata melihat kontenmu sebanyak dua kali.

Tips Jitu Meningkatkan Impression

Strategi meningkatkan impression penting untuk kita ketahui agar konten dapat menjangkau lebih banyak target market yang sesuai, sehingga peluang terjadinya konversi pun lebih besar.

Berikut adalah beberapa tips jitu meningkatkan impression yang bisa kamu terapkan – baik itu untuk SEO, media sosial, ataupun kampanye iklan:

1. Pahami Target Audiensmu

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah pahami dulu siapa target audiens atau marketmu.

Paham target market luar dalam akan membantumu untuk tahu apa masalah yang mereka hadapi, solusi konkrit yang bisa kamu sediakan, serta hal yang buat mereka tertarik dengan bisnismu.

Kalau kamu sudah paham betul semua hal itu, akan jauh lebih gampang bagimu untuk membuat konten yang gak cuma menarik – tapi sesuai sama kebutuhan mereka.

Selain hal tersebut, paham target audiens juga bisa membantumu untuk perhatiin hal-hal kecil saat bikin konten – gaya bahasa hingga pemilihan kata.

2. Buat Konten yang Menarik dan Sesuai Kebutuhan Audiens

Konten yang menarik dan sesuai kebutuhan audiens tentu saja jadi syarat mutlak agar kamu bisa dapat peningkatan impression.

Baik itu dari segi isi, topik, hingga judul sekalipun – semua harus menarik.

Konten yang menarik – entah itu edukasi ataupun hiburan – punya peluang lebih besar untuk dibagikan oleh audiensmu, sehingga impression pun bisa meningkat.

Beberapa contoh konten yang bisa kamu buat yaitu quiz, polling, tips, hingga meme.

3. Pantau Impression secara Rutin

Nah, tips jitu terakhir agar impressionmu naik adalah dengan memantaunya secara rutin.

Kamu perlu cek impression yang tiap kontenmu peroleh agar kamu tahu konten mana yang punya impression paling tinggi.

Selain itu, kamu juga bisa cek impression total yang kamu dapat agar kamu tahu apakah platformmu secara keseluruhan mengalami peningkatan visibilitas atau tidak.

Impression – Titik Awal Kesuksesan Digital Marketing

Impression atau tayangan punya peran krusial dalam keberhasilan strategi digital marketing. Metriks ini adalah gambaran kalau kontenmu punya visibilitas dan terlihat oleh target audiens.

Strategi digital marketing gak mungkin bisa jalan kalau impression kontennya nol – gak peduli sebagus apapun kontenmu.

Pada akhirnya, impression bukan sekadar angka – ia adalah titik awal untuk kesuksesan dalam digital marketing.

Paham target audiens luar dalam, buat konten yang menarik, dan pantau terus perkembangan impressionmu adalah tips jitu agar kamu bisa ngembangin impressionmu.

Impression yang berkembang memungkinkanmu untuk menjangkau audiens yang lebih luas, ningkatin engagement, dan pada akhirnya mencapai tujuan marketingmu.

Yuk, jangan remehin metriks satu ini!

Frequently Asked Questions (FAQ)

Impression mengukur berapa kali konten tampil, sementara reach mengukur jumlah audiens yang melihat konten. Jadi, satu audiens bisa saja melihat konten lebih dari sekali.

Impression penting karena menunjukkan seberapa sering kontenmu muncul di layar audiens, yang membantumu dalam menilai eksposur dan brand awareness.

Kenali siapa audiensmu, buat konten yang menarik, dan pantau perkembangan impressionmu secara rutin

 

Referensi

https://glints.com/id/lowongan/impression-adalah/

https://www.gramedia.com/literasi/impression-adalah/?srsltid=AfmBOopWI3qL41R0Zd6GvgV5QgHJFgpl6FjsAmfutSYImIICBalezPSI

https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-impression/

https://kasirpintar.co.id/solusi/detail/ketahui-apa-itu-impression-serta-fungsinya-untuk-pemasaran-online

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *