Penulis adalah salah satu profesi yang mempunyai banyak jenis – ada content writer, copywriter, hingga ghost writer atau penulis bayangan.
Menjelajahi profesi ghost writer adalah hal menarik bagi kamu yang tertarik dengan dunia tulis-menulis.
Ghost writer punya peran vital dalam membantu banyak perusahaan untuk menyampaikan informasi dengan efektif.
Dari menulis buku hingga konten digital, ghost writer memungkinkan klien untuk menuangkan ide-ide mereka tanpa harus menulis langsung.
Artikel ini akan mengajakmu untuk kenal lebih dalam tentang ghost writer – pengertian, jenis, skill yang dibutuhkan, proses kerja, hingga tips suksesnya.
Buat kamu yang mau masuk ke dunia kepenulisan, artikel ini cocok banget untukmu!
Tanpa banyak basa-basi, yuk langsung kita bahas!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Ghost Writer?
Ghost writer (GW) adalah seorang penulis yang disewa untuk menulis karya atas nama orang lain – bisa individu, bisa juga perusahaan.
Karyanya bisa bermacam-macam – mulai dari buku, artikel, blog, pidato, atau tulisan lainnya – yang kemudian diterbitkan atas nama klien.
Ya, ada banyak banget karya yang bisa penulis bayangan hasilkan.
Bagaikan “ghost” atau “hantu” atau “bayangan” yang tersemat dalam nama profesi ini, ghost writer menulis konten yang dikreditkan kepada orang lain.
Hasil tulisan dikenal publik, tetapi penulis sebenarnya tetap tersembunyi.
Nama ghost writer gak ditulis di dalam karya tulisannya dan copyrightnya pun juga atas nama klien mereka.
Biasanya, klien individu atau perusahaan memakai jasa ghost writer karena gak punya waktu dan kemampuan menulis yang memadai.
Mengenal 9 Jenis Penulis – Beda Karya, Beda Aturan, Beda Tujuan
Jenis-jenis Ghost Writer
Nah, tadi kita sudah sempat bahas kalau ghost writer bisa nulis di berbagai jenis medium dari blog hingga buku. Berikut adalah detailnya:
1. Ghost Writer Buku
Ghost writer buku mengkhususkan diri dalam menulis buku. Mereka dapat menulis berbagai jenis buku – fiksi, non-fiksi, biografi, memoir, dan panduan.
Misal, ada artis atau atlet yang mau buat autobiografi.
Penulis bayangan kerja sama dengan klien untuk ngumpulin cerita, melakukan wawancara, dan merangkai isi buku agar menarik.
2. Ghost Writer Artikel
Ghost writer jenis ini fokus pada penulisan artikel untuk majalah, surat kabar, atau publikasi online.
Mereka sering nulis untuk profesional yang mau publikasi artikel dengan nama mereka untuk membangun kredibilitas atau ningkatin personal branding.
Misalnya, seorang CEO menyewa penulis bayangan untuk nulis artikel tentang tren industri terbaru atau strategi bisnis mereka.
Artikel tersebut kemudian diterbitkan di platform terkenal seperti Forbes atau Medium, dengan nama CEO tersebut sebagai penulis.
3. Ghost Writer Blog
Ghost writer blog bisa membantu klien untuk menulis postingan blog tentang topik apapun. Tujuan klien punya artikel blog ini agar bisa relevan dan eksis di dunia digital.
Sebagai contoh, perusahaan startup teknologi bisa menyewa GW untuk nulis blog tentang inovasi, tips, atau wawasan tentang teknologi.
Nah, ghost writer akan meneliti topik yang relevan, mempelajari target audiens, dan menulis konten yang informatif dan menarik.
4. Ghost Writer Konten Media Sosial
Keberadaan media sosial penting banget bagi individu maupun perusahaan agar bisa dikenal di internet.
Nah, punya media sosial saja gak cukup – perlu juga konten yang konsisten dan menarik untuk menarik perhatian audiens.
Ghost writer bisa membantu dalam buat postingan yang selaras dengan brand voice klien dan menarik bagi audiens mereka.
Misal, influencer bisa menggunakan ghost writer untuk membantu mereka nulis caption, artikel LinkedIn, atau script video YouTube.
5. Ghost Writer Pidato
Gak cuma blog, buku, ataupun caption, ghost writer juga bisa nulis pidato untuk klien yang akan bicara di depan umum. Ini bisa termasuk pidato politik, pidato bisnis, presentasi, atau bahkan pidato pernikahan.
Misalnya, seorang politisi mungkin menyewa penulis bayangan untuk nulis pidato kampanye mereka.
Skill untuk Menjadi Ghost Writer
Agar bisa membuat tulisan yang berkualitas dalam berbagai format, seorang penulis bayangan tentu punya beberapa skill wajib yang mereka kuasai. Apa saja?
1. Menulis
Menulis adalah skill yang wajib banget dikuasai oleh seorang ghost writer – termasuk tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat.
Beda media, beda pula cara nulisnya. Misalnya, buku biografi harus ditulis dengan gaya yang naratif, sedangkan artikel atau blog perlu ditulis dengan bahasa yang informatif.
2. Riset yang Mendalam
Riset penting banget dalam proses menulis. Ghost writer harus bisa ngumpulin informasi dari sumber yang valid dan paham topik secara mendalam agar konten yang mereka tulis akurat dan terpercaya.
Kemampuan untuk riset yang efektif penting banget, terutama kalau nulis tentang topik yang kompleks atau teknis.
3. Fleksibilitas Gaya Menulis
Seorang ghost writer harus bisa fleksibel dalam gaya penulisan mereka agar sesuai dengan kebutuhan klien.
Artinya, mereka harus fleksibel dan bisa menulis dalam berbagai nada – dari formal dan profesional hingga ke bahasa santai.
Contohnya, nulis untuk seorang eksekutif bisnis lebih cocok dengan gaya yang lebih formal dan teknis.
Kalau nulis untuk influencer, lebih cocok gaya yang lebih kasual dan engaging.
4. Komunikasi
Skill komunikasi yang baik penting untuk memahami kebutuhan klien dan menyampaikan ide-ide mereka secara efektif.
Ghost writer harus bisa berkomunikasi dengan baik dan mampu menangkap inti dan detail penting agar tulisan mereka lebih autentik dan mewakili klien dengan baik.
5. Manajemen Waktu
Ghost writer sering kerja dengan beberapa klien sekaligus. Jadi, skill manajemen waktu yang baik harus dikuasai.
Mereka harus mampu mengatur jadwal, mengatur prioritas proyek, dan nyelesaiin kerjaan sesuai dengan deadline.
6. Empati dan Pemahaman Klien
Memahami perspektif, keinginan, dan karakteristik klien bukanlah pekerjaan mudah.
Empati memungkinkan ghost writer untuk nulis dengan keunikan yang bisa mencerminkan kepribadian dan pesan klien secara akurat.
Misalnya saat menulis memoir, ghost writer perlu paham, merasakan, dan mengekspresikan pengalaman hidup klien dengan cara yang otentik dan menyentuh emosi pembaca.
7. Integritas
Integritas adalah salah satu kunci dalam pekerjaan ghost writer. Mereka harus menjaga informasi klien dan gak mengklaim kepemilikan atas tulisan yang telah dibuat.
Ghost writer gak boleh ungkapin keterlibatan mereka dalam proses penulisan tanpa izin klien, bahkan setelah tulisan tersebut diterbitkan.
Pendapatan Seorang Ghost Writer
Tadi kita sudah bahas tentang jenis dan skill dari ghost writer. Tapi, dengan pekerjaan seperti itu, berapa kira-kira penghasilan yang bisa mereka peroleh?
Sebetulnya, pendapatan seorang ghost writer tergantung dari proyek dan jenis pekerjaan yang mereka ambil.
Misalnya, seorang GW freelance yang bergantung dengan proyek sering punya penghasilan yang gak tetap tiap bulannya. Kalau kerjanya full-time, gajinya cenderung tetap.
Beberapa faktor lain yang ngaruh ke pendapatan adalah jenis proyeknya – jumlah kata, jumlah karya tulisan, hingga hasil negosiasi dengan klien.
Misal, ghost writer buku bisa dapat penghasilan dari 3 juta hingga 20 juta tergantung ketebalan buku.
Beda lagi kalau karya tulisnya artikel blog. Pendapatannya beragam dari 50 ribu hingga 200 ribu per artikel – tergantung jumlah kata, bahasa, dan apakah dioptimasi SEO atau tidak.
Penulis sendiri punya pengalaman sebagai ghost writer artikel blog dan pendapatannya kira-kira segitu per artikel. Artikel dengan bahasa Inggris dan/atau teroptimasi SEO dibayar lebih tinggi.
Tantangan Menjadi Ghost Writer
Sama seperti profesi lain, ghost writer juga menyimpan tantangan di dalamnya. Nah, kalau kamu berminat jadi GW, kamu harus tahu tantangan yang akan kita bahas di bawah ini:
1. Mengelola Ekspektasi Klien
Tantangan terbesar bagi ghost writer adalah memanage ekspektasi klien.
Klien sering punya pemikirannya sendiri tentang gimana konten mereka harus terlihat dan terdengar.
Nah, tugasmu sebagai ghost writer yaitu harus menuangkan ekspetasi dan pemikiran tersebut ke dalam tulisan agar sesuai dengan harapan klien.
Tapi, ekspetasi tersebut juga harus kamu manage agar bisa mencapai goal yang klien mau.
Komunikasi yang jelas dan terbuka dengan klien sejak awal adalah kunci.
Buat kontrak yang mencakup rincian proyek dengan jelas – jadwal, jumlah revisi, dan jobdesc – agar bisa menghindari kesalahpahaman.
Adanya wawancara dan diskusi sebelum project juga bisa mastiin bahwa ghost writer paham visi dan kebutuhan klien.
2. Deadline Ketat
Ghost writer sering kerja dengan deadline ketat, apalagi kalau menangani beberapa proyek sekaligus. Mengelola waktu dan mastiin setiap proyek selesai tepat waktu adalah hal yang menantang.
Manajemen waktu yang efektif penting banget untuk mengatasi tantangan ini. Buat jadwal kerja dan terima jumlah klien yang bisa dimanage dengan realistis.
Pakai alat manajemen proyek dan kalender dapat membantumu tetap keep in touch dengan deadline.
3. Menulis dengan Suara Klien
Tiap klien punya gaya dan suara uniknya sendiri-sendiri. Tantangan bagi ghost writer adalah nulis dengan gaya yang mencerminkan klien dengan akurat.
Agar kamu bisa melakukannya, perlu kemampuan adaptasi dan memahami perspektif klien secara mendalam.
GW bisa lakukan wawancara mendalam dan minta contoh tulisan yang sudah ada dari klien. Paham audiens dari klien juga membantumu dalam menyesuaikan gaya penulisan.
4. Kurangnya Pengakuan
Ini adalah tantangan yang berlaku di sebagian GW – kurangnya pengakuan. Karya yang mereka tulis akan dipublikasikan atas nama klien.
Dampaknya, ghost writer gak akan dapat kredit publik atas kerjaan mereka sendiri.
Jadi, bagi penulis yang bener-bener butuh self branding dan pengakuan publik, kerja jadi penulis bayangan perlu dipikir matang-matang.
Tapi, ini tetap ada isu tersendiri dari segi membangun portofolio.
Meskipun pengakuan publik terbatas, ghost writer bisa buat portofolio dan CV yang bisa mereka tunjukkan kepada calon klien.
Buat portofolio yang jelasin jumlah klien, tingkat kepuasan klien, dan contoh karya dalam bentuk sebagian draft (gak perlu artikel utuh). Jangan lupa juga sertakan lama pengalamanmu.
5. Menghadapi Kritik dan Revisi
Kritik dan revisi adalah makanan sehari-hari para pekerja – dari freelancer sampai budak korporat. Ghost writer pun gak lepas dari kritik dan revisi.
Penulis bayangan harus siap menghadapi kritik dan melakukan revisi berulang kali berdasarkan feedback klien.
GW harus punya sikap profesional dan terbuka terhadap feedback. Lihat revisi sebagai peluangmu untuk ningkatin kualitas tulisan.
6. Persaingan
Nah, ini dia isu berat yang dihadapi oleh seorang ghost writer dan jenis penulis lain. Ghost writer adalah salah satu profesi dengan tingkat persaingan tinggi.
Kalau kamu cek grup Facebook, ada banyak banget orang yang nawarin jasa nulis artikel (terlepas bagaimanapun kualitas tulisan mereka).
Persaingan yang tinggi memang sudah jadi bagian dari pekerjaan. Profesi lain pun ngadepin hal yang sama.
Solusinya, kamu harus beda dengan penulis-penulis lain di luar sana. Sebaiknya kamu punya platform khusus untuk nunjukkin hasil karyamu. Tulis apapun topik yang kamu suka.
Sekarang, sudah banyak platform gratis – Kompasiana, Medium, atau Quora. Kalau mau lebih niat, kamu bisa buat website blog sendiri biar personal branding lebih oke.
7. Dibayar Murah
Tapi, bukan itu masalahnya. Seorang ghost writer sering kali juga perang harga agar jasa mereka dipilih calon klien.
Kamu tahu? Di platform freelance ataupun grup Facebook, banyak banget yang nawarin jasa dengan harga cuma 10-20 ribu per artikel seribu kata.
Iya, kamu gak salah denger – 10-20 RIBU per artikel dengan isi 1000 kata. Gila, gak? Padahal, ada ide, tenaga, dan waktu yang tercurahkan untuk membuat artikel tersebut.
Di Facebook pun sudah banyak yang curhat susahnya jadi penulis yang dibayar murah.
Belum lagi, ada kasus penipuan yang bikin tambah miris.
Ini adalah hal yang betul-betul harus kamu tahu agar gak terjebak di lingkungan seperti itu saat memutuskan jadi ghost writer. Penulis yakin, kamu gak mau bernasib seperti itu.
Solusinya masih sama seperti poin ke-6 – nulis di platform agar kamu punya personal branding dan portofolio yang bisa menarik minat klien.
Selain itu, sebaiknya kamu cari perusahaan atau agensi yang menyediakan peluang kerja sebagai penulis freelance full-time agar kamu dibayar lebih layak.
Proses mencarinya memang gak mudah dan gak sebentar, tapi hasilnya lebih setimpal. Makin berkembang self brandingmu, kemampuanmu juga akan lebih dihormati.
Untuk kasus penipuan, sepengalaman penulis, oknum penipu tersebut ngajak bikin novel dan kamu disuruh buat semuanya – dari ide, outline, sampai isi-isinya.
Abis kamu buat, oknum tersebut langsung hilang dan gak bayar tulisanmu.
Jangan lupa juga untuk selalu waspada agar gak kena tipu pihak yang gak bertanggungjawab.
Tips Sukses Menjadi Ghost Writer
Berikut adalah beberapa tips agar kamu bisa sukses jadi seorang ghost writer, antara lain:
1. Perluas Jaringan Profesional
Memiliki jaringan profesional penting banget agar kamu bisa dapat klien dan proyek baru.
Jadilah aktif dalam komunitas penulis atau blogger, datang ke konferensi dan seminar baik offline atau online, dan manfaatin platform online seperti LinkedIn untuk terhubung ke calon klien dan sesama profesional.
2. Terus Belajar dan Berlatih
Ghost writer harus terus ningkatin skill karena dunia penulisan terus berkembang. Ikuti tren terbaru, pahami algoritma SEO, dan kuasai berbagai gaya penulisan agar kualitas tulisanmu terus meningkat.
Selain itu, sertakan prosesmu dengan mindset yang baik – jangan cepat puas, konsisten, dan hindari aksi seperti plagiarisme.
3. Jaga Hubungan Baik dengan Klien
Hubungan baik dengan klien adalah kunci untuk dapat proyek berulang hingga rekomendasi.
Ghost writer harus selalu profesional, responsif, dan terbuka terhadap feedback klien. Hubungan yang baik ini bisa banget bikin pintu rezeki makin terbuka lebar.
4. Membangun Portofolio yang Kuat
Portofolio yang kuat dapat membantumu menarik klien baru.
Meskipun ghost writer sering kerja di balik layar, kamu bisa buat portofolio dengan nampilin karya pribadimu atau karya ghost writing dengan izin klien.
Kamu bisa kumpulin portofolio tersebut dari proyek-proyek hingga tulisan sendiri di platform UGC atau website pribadi. Jangan lupa sebar pencapaianmu di LinkedIn.
5. Manajemen Waktu yang Efektif
Manajemen waktu penting banget agar kamu bisa menyelesaikan tugas sesuai deadline.
Ghost writer harus mampu mengatur jadwal dengan baik dan menjaga produktivitas.
6. Memahami dan Menggunakan SEO
Zaman sekarang, SEO (Search Engine Optimization) punya peran penting agar bisa memperoleh traffic secara organik.
Seorang ghost writer yang paham SEO akan punya nilai plus di mata calon klien.
Memakai teknik SEO bisa bikin kontenmu lebih mudah ditemukan oleh audiens di mesin pencari.
Tertarik Jadi Ghost Writer?
Ghost writer atau GW adalah pilihan karir yang menyenangkan karena kamu bisa banyak belajar dan dapat penghasilan yang lumayan.
Ghost writer punya peran krusial di balik layar, membantu klien agar punya konten berkualitas tanpa harus menulisnya sendiri.
Setiap jenis perlu skill khusus dan pendekatan yang berbeda. Tapi, semuanya menuntutmu untuk punya skill nulis, komunikasi, dan manajemen waktu yang baik.
Ada berbagai jenis GW – penulis buku, artikel, blog, konten media sosial, hingga pidato.
Pendapatan seorang ghost writer bervariasi tergantung jenis proyek, pengalaman, dan kompleksitas tugasnya.
Tapi, sama seperti profesi lainnya, profesi ini pun gak luput dari tantangan.
Contohnya seperti memahami ekspektasi klien, bekerja dengan deadline ketat, dan menghadapi kritik serta revisi.
Kalau kamu ingin jadi ghost writer, kamu harus melakukan kiat seperti memperluas jaringan profesional, terus belajar, membangun portofolio, dan menggunakan SEO.
Gimana? Tertarik jadi ghost writer?
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa saja jenis-jenis ghost writer?
Jenis-jenis ghost writer meliputi penulis buku, penulis artikel, penulis blog, penulis konten media sosial, hingga penulis pidato.
Skill apa yang dibutuhkan untuk menjadi ghost writer?
Kemampuan menulis, riset mendalam, fleksibilitas gaya penulisan, komunikasi, manajemen waktu, dan empati.
Apa tantangan utama menjadi ghost writer?
Tantangan utama untuk jadi ghost writer meliputi mengelola ekspektasi klien, deadline ketat, menghadapi kritik serta revisi, persaingan ketat, dan sebagian kasus dibayar murah hingga penipuan.
Apa saja cara sukses menjadi ghost writer?
Perluas jaringan profesional, terus belajar dan berlatih, jaga hubungan baik dengan klien, portofolio yang kuat, memiliki fleksibilitas dalam gaya penulisan, dan memahami SEO.
Referensi
https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-ghost-writer/
https://kelas.work/blogs/catat-berbagai-jenis-ghost-writer-dan-skill-yang-dibutuhkan
https://penerbitdeepublish.com/apa-itu-ghost-writer/
https://literatur.id/ghost-writer/