Brainstorming – Solusi Produktif agar Ide Makin Ngalir!

Brainstorming – Solusi Produktif agar Ide Makin Ngalir!

Pernah gak kamu ngerasa susah banget saat nyari ide? Mau itu saat nulis, mikir ide konten, ataupun saat mikirin strategi.

Rasanya, otak itu buntu banget – padahal kita lagi perlu banget ide segar agar bisa bekerja dengan lancar.

Padahal, kalau ngerasa buntu gak nemu ide, kita bisa ngandelin satu cara – yaitu brainstorming.

Aktivitas ini bisa jadi game changer buat nyari ide cemerlang. Kamu sendiri ataupun bareng tim bisa nemuin solusi inovatif, ngembangin strategi bisnis, sampai bikin campaign yang engaging.

Sekarang pertanyaannya adalah – gimana sih caranya brainstorming yang efektif dan gak ngalor-ngidul?

Karena faktanya, sebagian orang justru ngerasa gak fokus dan malah ngalor-ngidul saat mau brainstorming. Niat ingin kerja efektif, eh malah gak produktif.

Kamu pernah ngerasain itu? 

Pernah? jangan khawatir! Kali ini kita akan kupas tuntas apa saja metode dan cara brainstorming yang efektif.

Kalau kamu mau punya ide yang ngalir terus, baca terus artikel ini sampai habis!

Sudah siap?

Apa Itu Brainstorming?

Brainstorming adalah aktivitas berpikir kreatif dalam menemukan ide atau solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.

Aktivitas ini bisa dilakukan secara individu atau dalam kelompok. Siapapun yang terlibat di dalam brainstorming berhak menyampaikan idenya tanpa takut dijudge.

Kondisi seperti ini nantinya akan mendukung semua orang yang terlibat untuk berani berpikir secara out of the box, sehingga harapannya ide-ide cemerlang bisa muncul.

Nantinya, semua ide yang terkumpul akan dikurasi, dianalisis, dan akhirnya ditarik satu kesimpulan terbaik yang dijadikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Writer’s Block – Momok Menakutkan Seorang Penulis!

Manfaat Brainstorming

Brainstorming bukan aktivitas ngeluarin ide segar semata, apalagi ngalor-ngidul. Lebih dari itu, ada bebeapa manfaat yang kamu atau tim bisa rasakan. Apa saja?

1. Melatih Kreativitas

Brainstorming mendukungmu untuk mengeluarkan ide sebebas mungkin – dari ide yang sederhana sampai ide gila dan gak kepikiran oleh banyak orang.

Di momen inilah kamu dan semua orang yang terlibat punya hak dan kesempatan yang sama untuk berpikir sebebas-bebasnya.

2. Tempat Lahirnya Ide Inovatif

Kesempatan untuk berpikir bebas dan out of the box ini secara langsung akan mendukung lahirnya ide-ide inovatif hingga gila.

3. Menyediakan Lingkungan Diskusi yang Positif

Menyambung poin pertama – semua orang berhak untuk berpikir dan mengutarakan idenya dalam brainstorming.

Apakah nanti ide tersebut dicounter ataupun dijadikan solusi bersama, itu urusan belakangan.

Hal terpenting adalah semua anggota punya hak yang sama dan gak perlu takut dijudge – semua ide patut dihargai – mau itu nantinya diterima atau dicounter dengan argumen logis.

Tentu, ini akan membangun lingkungan diskusi yang positif dan kolaboratif

4. Sarana Berbagi dan Menghargai Pendapat

Aturan wajib dalam brainstorming adalah menghargai setiap ide atau pendapat yang keluar dari orang yang terlibat.

Nantinya, semua ide yang masuk akan dibahas kelebihan dan kekurangannya – sehingga di akhir bisa menghasilkan satu kesimpulan/solusi yang bulat.

5. Sarana Bonding

Waktu yang diluangkan bersama untuk diskusi dan memahami perspektif masing-masing secara bersamaan akan merekatkan hubungan antar anggota brainstorming.

Memahami Diagram Ishikawa dalam Bisnis dan Marketing

Metode Brainstorming

Ada beberapa metode yang bisa kamu lakukan saat melakukan brainstorming, antara lain:

1. Reverse Brainstorming

Biasanya di dalam diskusi, moderator akan menanyakan setiap anggota solusi untuk suatu permasalahan. Nanti, tiap anggota akan memerlukan waktu untuk berpikir.

Nah, kalau reverse brainstorming itu kebalikannya – alih-alih nyari solusi, anggota akan berpikir apa saja faktor yang menyebabkan masalah bisa muncul bahkan memburuk.

Misalnya, kita cari tahu apa saja strategi yang bisa ningkatin kepuasan pelangan.

Nah, lewat metode ini, pertanyaannya dibalik – gimana caranya agar pelanggan gak puas?

Setelah faktor-faktor tersebut dikumpulin, baru anggota nyari solusi dari tiap faktor tersebut.

2. Random Word Brainstorming

Metode brainstorming ini cukup unik, karena mengandalkan kata pertama yang muncul di pikiran tiap anggota, apapun itu.

Random word brainstorming cocok banget dipakai untuk nyari ide yang benar-benar fresh untuk sebuah masalah. Metode yang beneran mendukungmu untuk mikir out of the box.

Konsep dari metode ini adalah tiap anggota wajib menuliskan satu kata yang langsung muncul di kepala mereka ketika masalah sudah diberitahu.

3. SCAMPER Model

SCAMPER sendiri adalah singkatan dari – Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, dan Reverse.

Apa hubungannya dengan proses brainstorming?

Jadi, ini adalah metode yang memungkinkan anggota untuk melihat elemen yang ada di dalam masalah dengan perspektif yang berbeda.

Masalah ini sebetulnya bisa produk/jasa atau proses.

Kepanjangan dari SCAMPER adalah urutan langkah yang anggota lakukan saat mencari ide. Berikut penjelasannya:

  • Substitute – identifikasi elemen di dalam masalah yang dapat diganti dengan alternatif lain.
  • Combine – identifikasi dua atau lebih elemen di dalam masalah yang dapat digabung.
  • Adapt – identifikasi elemen di dalam masalah yang dapat disesuaikan kembali agar sesuai goal atau kebuhan.
  • Modify – memodifikasi elemen (bentuk, ukuran, dan aspek lainnya) untuk ningkatin kinerjanya.
  • Put to another use – mempertimbangkan produk atau proses yang sudah ada untuk tujuan atau fungsi lain.
  • Eliminate – menghilangkan elemen yang dirasa gak efektif.
  • Reverse – mengganti urutan dari suatu proses untuk melihat apakah inovasi baru bisa terbentuk.

4. The 5 Whys Method

Kadang, kita seringkali terlalu ribet saat mikirin suatu masalah. Padahal, kita bisa pakai satu kata untuk memahami masalah yang dihadapi – kenapa atau why.

The 5 whys method adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk mencari akar masalah dari masalah yang ada.

Simpelnya kamu tinggal menyanyakan kenapa suatu masalah terjadi. Nah, setelah kamu tahu penyebab/jawabannya, kamu tanya lagi kenapa penyebab itu bisa muncul.

Begitu seterusnya sampai kamu akhirnya nemu jawaban yang gak bisa dilanjutkan lagi pertanyaannya. Jadi, gak harus lima kali – bisa kurang, bisa lebih.

Misalnya seperti ini:

  • Kenapa penjualan di menurun? – karena sedikit yang mau beli produk.
  • Kenapa sedikit yang mau beli? – karena harganya kemahalan.
  • Kenapa harganya dianggap kemahalan? – karena harga lebih tinggi dibanding pesaing, padahal kualitas sama saja.
  • Kenapa harga bisa lebih tinggi? – karena biaya produksi tinggi.
  • Kenapa biaya produksi tinggi? – karena kurangnya efisiensi dalam proses pembuatan produk.

Setelah kamu dapat jawaban yang gak bisa ditanya lagi, itulah akar utama dari masalahnya.

Kamu tinggal cari solusi dari akar masalah tersebut.

5. Starbursting

Starbursting adalah metode brainstorming yang lebih menekankan ke pengembangan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah – alih-alih mencari jawabannya langsung.

Pertanyaan yang dibuat pun bisa mengacu pada 5W1H, sehingga anggota bisa mengetahui masalah secara lebih utuh.

Tiap elemen pada 5W1H tersebut boleh mempunyai lebih dari satu pertanyaan.

Ini memungkinkanmu nemuin lebih dari satu “kenapa”, “apa”, dan lainnya.

6. Rapid Ideation

Metode brainstorming yang terakhir adalah rapid ideation. Sebenarnya, rapid ideation ini mirip dengan random word brainstorming.

Bedanya adalah – anggota akan langsung mikir cepat tentang solusi dari permasalahan di rapid ideation ini.

Cara Jitu Melakukan Brainstorming

Apapun metode yang kamu pakai, pada dasarnya brainstorming tetaplah proses berpikir dan berdiskusi yang sangat bergantung ke tiap anggotanya.

Kalau anggotanya gak produktif, ya pada akhirnya kamu pun akan tetap kesulitan dalam nemuin ide cemerlang.

Nah, gimana cara jitu dalam melakukan brainstorming agar berjalan efektif dan produktif? Berikut caranya!

1. Pahami Dulu Apa Masalah dan Tujuannya

Langkah pertama adalah pahami dulu apa masalah yang kamu hadapi dan tujuan yang ingin kamu capai. Ini adalah dasar asalan kenapa kamu harus menjalankan brainstorming.

2. Tunjuk Fasilitator dan Notulen

Sejatinya, sebuah tim memerlukan fasilitator dan notulen untuk mendukung berjalannya brainstorming. Kalau kamu mau melakukan proses ini sendirian, kamu bisa tunjuk dirimu sendiri.

Dalam sebuah tim, fasilitator dan notulen bisa dua orang yang berbeda ataupun satu orang yang sama – tergantung kebutuhan.

3. Pahami Urgensi dalam Melakukan Brainstorming

Berikan pemahaman ke semua anggota tentang seberapa urgent suatu brainstorming harus dilakukan.

Ini penting agar semua anggota paham seberapa penting masalah yang dihadapi.

4. Tentukan Durasi

Tentukan durasi agar proses berpikir dan berdiskusi bisa berjalan dengan efektif. Misalnya satu atau dua jam.

Nentuin durasi ini perlu agar semua anggota bisa lebih fokus.

5. Pilih Metode Brainstorming

Pilih metode brainstorming yang ingin kamu dan tim pakai untuk berpikir dan berdiskusi. Metode terbaik tergantung dari kebutuhanmu dalam memecahkan masalah.

Misal, kalau kamu ingin evaluasi produk atau proses yang sudah ada – pilih SCAMPER. Kalau kamu ingin cari ide liar dan out of the box – pilih random words.

Atau kamu ingin cari faktor risiko yang menyebabkan masalah muncul saat ini dan di masa depan? – pilih 5 whys atau reverse brainstorming.

6. Tentukan Aturan

Brainstorming memang mendukung anggotanya untuk mikir sebebas-bebasnya. Tapi, bukan berarti gak ada aturan atau batasan dalam proses ini.

Misalnya, durasi yang sudah kita bahas sebelumnya. Itu adalah contoh batasan. Ada juga aturan mengenai topik agar pembahasan gak melenceng dari topik utama.

7. Hargai Semua Pendapat

Seperti yang sudah kita singgung sejak awal artikel ini – menghargai semua pendapat yang masuk itu penting banget.

Terima semua masukan untuk nantinya dikumpulkan jadi satu dan dibahas.

8. Kumpulkan Semua Ide

Kumpulkan semua ide yang muncul dari semua anggota untuk nantinya didiskusikan dan dibahas apa saja plus minusnya.

9. Diskusikan Semua Ide dan Tentukan Keputusan Final

Diskusikan semua ide yang sudah kamu kumpulkan. Bahas apa saja plus minusnya dan, apakah idenya dihold dulu, dipakai, atau digabung dengan ide lain agar jadi satu ide baru yang utuh.

Dalam proses ini, semua anggota tetap terlibat aktif dan berhak mengeluarkan pendapatnya tentang satu ide yang sedang dibahas.

Pemilik ide pun juga bisa memberikan alasan logis mengenai idenya.

Ketika semua ide sudah dibahas dan melahirkan keputusan final, tinggal bikin rencana untuk eksekusi solusinya

10. Eksekusi Ide

Setelah proses brainstorming dan kamu dapat solusinya, sekarang waktunya eksekusi solusi yang kamu dapatkan.

Sudah Siap Jadi Lebih Kreatif dan Produktif?

Menjadi kreatif adalah tantangan bagi banyak orang – termasuk bagi orang yang dicap punya kreativitas tinggi.

Seringkali kita dihadapkan dengan situasi gak dapat ide dan merasa buntu. Padahal, kita lagi benar-benar butuh ide.

Nah, di sinilah proses brainstorming penting banget buat kamu lakukan – baik secara individu ataupun tim.

Ada berbagai metode yang bisa kamu pakai untuk mendukung proses berpikirmu – kamu bisa pilih metode brainstorming sesuai dengan kebutuhan.

Jadi, sudah siap jadi lebih kreatif dan produktif?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Beberapa cara efektif untuk brainstorming adalah memahami masalah dengan jelas, menentukan metode yang sesuai (misalnya SCAMPER atau 5 Whys), menetapkan durasi, dan menghargai setiap pendapat yang muncul.

Jika ingin ide yang benar-benar out of the box, gunakan Random Word Brainstorming atau Reverse Brainstorming. Jika ingin evaluasi yang lebih sistematis, coba SCAMPER Model.

 

Referensi

https://miro.com/brainstorming/what-is-brainstorming/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *