Kita semua tahu kalau bangun bisnis itu susahnya bukan main.
Gak cuma soal ide atau modal – ada banyak banget rintangan yang harus dilewati agar bisa bertahan dan terus tumbuh.
Menjalankan bisnis, terutama yang rintisan, itu risiko gagalnya tinggi. Faktanya, 80% bisnis gagal bertahan sebelum masuk tahun ke-5.
Banyak banget, kan?
Bahkan, beberapa startup terkenal yang kamu pernah dengar namanya pun mungkin sekarang sudah bubar.
Artinya apa? Bisnis itu rumit, apalagi kalau cuma model nekat tanpa persiapan matang. Ada banyak faktor yang bikin bisnis tumbuh dan survive – dari strategi, eksekusi, adaptasi terhadap perubahan perilaku market, sampai kompetitor.
Penulis gak bermaksud nakut-nakutin – justru sebaliknya!
Kalau kamu lagi berencana buka bisnis, kamu harus punya satu mindset: siap improve terus-menerus.
Dan salah satu pondasi buat itu adalah marketing – caramu bikin bikin orang kenal dan percaya, dan akhirnya mau beli produk/jasa dari bisnismu.
Marketing yang bagus itu tumbuh lewat proses perbaikan dan improvement yang konsisten.
Nah, salah satu prinsip atau filosofi terkenal yang bisa kamu jadikan rujukan adalah Kaizen.
Apa sih arti dari Kaizen? Gimana filosofi ini bisa membantu kita ningkatin kualitas marketing?
Yuk, kita bahas bareng!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Mengenal Filosofi Kaizen
Kaizen adalah salah satu filosofi dari Jepang yang paling terkenal. Kata Kaizen sendiri mengacu ke dua kata – “Kai” artinya perubahan, dan “Zen” artinya kebijaksanaan.
Filosofi ini pertama kali diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang ahli organisasi dan konsultan asal Jepang.
Sejarah awalnya, Kaizen ini pertama kali dipakai oleh Toyota untuk ningkatin kualitas bisnisnya.
Lambat laun, Toyota bisa bersaing dengan perusahaan otomotif ternama dunia lainnya berkat Kaizen.
Inti dari filosofi Kaizen adalah mindset dan komitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus. Tiap hari harus menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.
Filosofi Kaizen ini bisa diterapkan di berbagai hal dalam kehidupan – mulai dari menjalankan perusahaan sampai self improvement ke diri sendiri.
Kaizen gak bisa ngasi kamu manfaat besar dalam satu waktu – filosofi ini ngasi kamu perubahan kecil dan harus dijalankan secara konsisten.
Termasuk penerapan filosofi Kaizen dalam marketing – yang nantinya akan mengarahkanmu untuk bikin strategi dan eksekusi yang terus lebih baik tiap harinya.
Praktik Kaizen dalam Marketing
Kita sudah sempat singgung kalau Kaizen ini bisa kamu terapkan di segala aspek kehidupan.
Tapi, kita gak mau bahas itu di artikel ini – kita akan fokus bahas gimana praktik Kaizen dalam marketing.
Sebagai digital marketer, punya prinsip Kaizen di dalam kepalamu tentu penting banget. Nah, apa saja penerapan Kaizen dalam marketing?
1. Mindset “Selalu Bisa Lebih Baik”
Praktik Kaizen dalam marketing tentu harus dimulai dari mindsetnya dulu. Kamu harus punya mindset berusaha untuk jadi lebih baik setiap harinya.
Mau itu di nyusun dan eksekusi strategi, interpretasi data, sampai nentuin target marketing.
Kamu harus terus punya ruang untuk ningkatin target sampai kualitas kerja sebagai seorang digital marketer.
2. Improve secara Bertahap
Ingat, Kaizen bukanlah filosofi yang bikin kamu berubah drastis dalam semalam – penerapannya butuh waktu, komitmen, dan konsistensi.
Apalagi, marketing itu gak akan lepas sama yang namanya eksperimen. Kamu bisa terus coba strategi apa yang sekiranya terbaik buat ningkatin performa marketing – tentunya, berdasarkan data.
Contoh paling simpelnya ya A/B testing. Praktik ini adalah contoh gimana kamu terus berusaha nemuin formula terbaik untuk kontenmu.
3. Mengurangi Pemborosan
Salah satu “penyakit”nya kegiatan kerja – termasuk marketing – adalah pemborosan. Mau itu boros waktu hingga sumber daya.
Nah, hal penting dalam filosofi Kaizen yaitu gimana caanya kamu bisa ngurangin waktu dan sumber daya, tapi tetap dapat hasil lebih banyak.
Dalam perspektif marketing, di sinilah pentingnya eksperimen dan berpikir kreatif agar tahu gimana caranya kerja yang efektif dan efisien.
4. Mendorong Agility
Filosofi Kaizen dalam marketing juga menututmu untuk terus agile. Kamu gak bisa terus-terusan pakai cara lama karena gak akan bisa terus efektif selamanya.
Apalagi, dunia marketing itu cepat banget berubahnya. Jadi, kamu harus terus adaptasi dan siap ngelakuin perubahan dari cara kerja, planning, eksekusi strategi, sampai evaluasi.
Ingat, banyak bisnis yang awalnya tumbuh pada akhirnya justru tenggelam karena gak mau agile dan siap sama perubahan zaman.
Contoh paling besarnya ya Nokia dan Blackberry.
5. Terus Belajar dan Upgrade Ilmu
Marketing bukan ilmu yang bisa kamu pelajari cuma sekali – terutama digital marketing. Zaman berubah, habit calon pelanggan berubah, tentu ilmunya juga ada perubahan.
Akan selalu muncul tren baru, update algoritma, hingga tools baru. Jadi, kamu harus terus belajar. Sedikit-sedikit tapi konsisten.
Yuk, Terapkan Kaizen dalam Marketing!
Punya mindset dan komitmen untuk imrpove di segala aspek adalah syarat penting agar sebuah bisnis bisa bertahan dan terus tumbuh. Tak terkecuali – ningkatin kualitas marketing.
Salah satu prinsip yang bisa kamu terapkan sebagai seorang digital marketer adalah Kaizen.
Menerapkan Kaizen dalam marketing adalah tentang gimana caranya kamu bisa improve dalam hal nyusun dan eksekusi strategi marketing.
Gak cuma itu, adaptasi pun juga sama pentingnya karena marketing selalu berubah – mulai dari perilaku pasar sampai bertambahnya jumlah kompetitor.
Lewat Kaizen, kamu akan diajak untuk terus improve secara konsisten setiap harinya!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Kenapa Kaizen penting dalam marketing?
Kaizen membantu marketer untuk memiliki mindset perbaikan terus-menerus, mengurangi pemborosan, dan beradaptasi dengan perubahan pasar, sehingga meningkatkan efektivitas strategi marketing.
Apa saja praktik Kaizen dalam marketing?
Praktik Kaizen dalam marketing meliputi memiliki mindset untuk selalu lebih baik, melakukan perbaikan bertahap, mengurangi pemborosan, mendorong agility, dan terus belajar serta meng-upgrade ilmu.
Gimana cara menerapkan Kaizen di strategi marketing?
Marketer harus konsisten dalam eksperimen, seperti A/B testing, dan selalu siap untuk beradaptasi dengan tren baru serta perubahan dalam perilaku audiens.
Referensi
https://shiftindonesia.com/apa-itu-kaizen-dan-bagaimana-bisa-membantu-pemasaran/
https://www.gramedia.com/best-seller/kaizen/?srsltid=AfmBOoqhT36YTujBI7t1E6g23J5u6yxhYsAf4Z6ngjhFjNhRTS6eLtD1