“S-P-O-K. Subjek, predikat, objek, dan keterangan”
Siapa yang gak kenal dengan istilah di atas? Kita semua sudah mempelajari tentang SPOK di bangku sekolah dasar.
Mungkin kamu bertanya-tanya…
“Kenapa materi anak SD kaya gini diangkat di AndiLearn ya?”
Memang, SPOK ini materi yang kita pelajari saat SD. Tapi, tetap saja pola kalimat ini gak akan bisa lepas dari kehidupan sehari-hari – salah satunya, saat nulis artikel.
Dengan kata lain, pola SPOK jadi bagian yang sangat amat penting dalam pekerjaan seorang content writer – tanpa kecuali.
Nah, di artikel ini, kita akan sedikit merefresh ingatan tentang SPOK yang sudah kita kenal sejak SD ini – pengertian, komponen, jenis, dan contohnya.
Karena, tetap saja – salah satu topik yang akan kita selalu bahas secara konsisten adalah kepenulisan. Bukankah begitu?
Oke, tanpa berlama-lama lagi, yuk refresh ilmu kita!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu SPOK?
SPOK adalah singkatan dari subjek, predikat, objek, dan keterangan. Empat komponen tersebut jadi kunci dalam menulis kalimat yang runtut dan mudah dipahami.
Kalau di bahasa Inggris, pola SPOK ini juga disebut sebagai part of sentence.
Komponen SPOK
Sesuai namanya, ada empat komponen dalam pola SPOK – subjek, predikat, objek, dan keterangan. Yuk, kita bahas satu-satu!
1. Subjek
Subjek adalah kata yang berperan sebagai pokok kalimat – bisa dalam bentuk kata benda (nomina) atau kumpulan kata benta (frasa nominal), atau klausa.
Simpelnya, subjek adalah entitas yang berperan sebagai “pelaku” dalam sebuah kalimat.
Subjek gak selalu terletak di awal kalimat. Ia bisa saja terletak di tengah, tergantung gimana struktur kalimatnya.
Kamu bisa nemuin subjek di tengah dalam kalimat pasif – kalimat yang predikatnya ditambah imbuhan “di”.
Kita bisa nemuin subjek sebagai jawaban dengan memakai pertanyaan yang diawali dengan “apa” dan “siapa”.
Contoh:
- Ayah pergi ke kantor – ayah adalah subjek pada kalimat ini.
- Ayam dimasak oleh ibu di dapur – ibu adalah subjek pada kalimat ini.
2. Predikat
Predikat adalah kata yang berperan sebagai kata kerja (verba), kumpulan kata kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva), kumpulan kata sifat (frasa adjektival), atau kumpulan kata benda (frasa nominal).
Intinya, predikat ini nunjukkin apa yang subjek lakukan atau bagaimana sifat dari sebuah subjek.
Ciri-ciri predikat yang paling gampang dianalisis adalah: predikat bisa dibuat dalam bentuk negasi.
Artinya, kamu bisa menambahkan kata “tidak” sebelum predikat dan akan bermakna kebalikannya.
Contoh:
- Ayah pergi ke kantor – pergi adalah predikat pada kalimat ini.
- Ayah gak pergi ke kantor – gak pergi adalah predikat pada kalimat ini.
3. Objek
Objek adalah entitas yang diberikan perlakuan oleh subjek. Simpelnya – kalau subjek itu pelaku, objek adalah korban.
Sama halnya kaya subjek – objek bisa terletak di tengah ataupun awal kalimat, tergantung struktur kalimatnya.
Contoh:
- Ibu memasak ayam di dapur – ayam adalah objek pada kalimat ini.
- Ayam dimasak oleh ibu di dapur – ayam adalah objek pada kalimat ini.
4. Keterangan
Komponen keempat dalam pola SPOK adalah keterangan. Sebetulnya, keterangan ini gak wajib ada di sebuah kalimat.
Karena sejatinya sebuah kalimat sudah lengkap jika kalau ada subjek dan predikat.
Tapi, hadirnya keterangan ini bisa bikin sebuah kalimat punya kronologi yang jelas – baik itu dari segi waktu, tempat, alat, tujuan, sebab, akibat, dan kuantitas.
Biasanya, pas kita masih SD, keterangan tempat dan waktu yang paling sering dibahas.
Contoh:
- Ibu memasak ayam di dapur – di dapur adalah keteragan tempat.
- Ibu memasak ayam pagi tadi – pagi tadi adalah keteragan waktu.
- Ibu memasak ayam dengan oven – oven adalah keteragan alat.
- Ayah bekerja demi bisa membayar uang sekolahku – bisa membayar uang sekolahku adalah keteragan tujuan.
- Budi tidak masuk sekolah karena demam – demam adalah keterangan sebab.
- Banjir besar melanda jalan ini, sehingga kemacetan tak bisa dihindari – kemacetan tak bisa dihindari adalah keterangan akibat.
- Ibu memasak ayam sebanyak dua ekor – dua ekor adalah keterangan kuantitas.
5. Pelengkap
Pelengkap (Pel) adalah komponen terakhir dalam pola SPOK. Ini adalah komponen yang fungsinya melengkapi predikat.
Ciri-ciri pelengkap dalam sebuah kalimat adalah letaknya setelah predikat. Tapi, predikatnya harus berimbuhan me-an, ber-, ber-kan, dan ber-an.
Kalau dilihat sekilas, pelengkap ini cukup sulit dibedakan dengan objek. Tapi, pelengkap posisinya tidak bisa diubah – cuma bisa ditempatkan setelah predikat. Kalau objek masih bisa di awal atau tengah kalimat.
Jenis Pola Kalimat dan Contohnya
Berkat pola SPOK ini, kita bisa membuat berbagai pola kalimat. Apa saja jenis pola kalimat dan contohnya?
Pola | S | P | O | Pel | K |
S-P | Ia | belajar | |||
S-P-Pel | Ia | belajar | fisika | ||
S-P-O | Ia | mempelajari | fisika | ||
S-P-K | Ia | belajar | kemarin | ||
S-P-O-Pel | Ia | membelikan | adiknya | mainan | |
S-P-Pel-K | Ia | berbelanja | mainan | kemarin | |
S-P-O-K | Ia | belajar | fisika | kemarin | |
S-P-O-Pel-K | Ia | membelikan | adiknya | mainan | kemarin |
Sudah Paham tentang Pola SPOK
Pola SPOK adalah topik yang sudah kita pelajari sejak SD di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Meskipun terdengar dasar, tapi SPOK ini pasti kita temukan di kehidupan sehari-hari. Berkat pola ini, kita bisa menulis kalimat dengan struktur yang jelas dan runtut.
Seorang content writer tentu saja harus paham SPOK di luar kepala agar tulisannya lebih mudah dipahami pembaca.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Kenapa content writer harus memahami SPOK?
Karena SPOK membantu dalam menyusun kalimat yang jelas dan terstruktur, sehingga tulisan lebih enak dibaca dan mudah dipahami oleh audiens.
Apa perbedaan antara objek dan pelengkap dalam SPOK?
Objek bisa berpindah posisi dalam kalimat (misalnya di awal atau tengah), sedangkan pelengkap selalu berada setelah predikat dan tidak bisa dipindahkan.
Referensi
https://adjar.grid.id/read/543495991/apa-yang-dimaksud-dengan-spok?page=all
https://tirto.id/pengertian-spok-kalimat-tunggal-struktur-bahasa-contohnya-ggDU
https://www.kampunginggris.id/apa-itu-part-of-sentence