Content Repurposing: Optimasi Kontenmu di Semua Channel!

Content Repurposing: Optimasi Kontenmu di Semua Channel!

“Content is king!”

Begitulah banyak orang menggambarkan seberapa penting kualitas konten terhadap kesuksesan digital marketing.

Istilah di atas bukan isapan jempol semata – konten yang berkualits memang terbukti bisa bikin audiens tertarik, mau beli produk/jasa, sampai loyal ke suatu brand.

Tapi, bagi seorang marketer – nyari ide konten yang fresh adalah tantangan terbesar.

Apalagi, mengingat audiens zaman sekarang makin susah buat naruh perhatian ke suatu konten – jadinya kamu gak bisa bikin konten yang cuma “bagus”, tapi harus benar-benar menarik sejak detik pertama!

“Nyari idenya aja sudah susah setengah mati susah, apalagi eksekusinya?”

Yap, bener banget! Maka dari itu, kamu harus punya cara jitu agar ide gak kehabisan ide konten.

Salah satu cara biar gak kehabisan ide konten untuk semua channel marketing adalah dengan manfaatin content repurposing.

Lewat cara ini, kamu gak akan kehabisan ide konten untuk semua channel marketingmu. Berapapun channel marketing yang bisnismu pakai.

Wah, menarik banget. Kok bisa?

Oke, daripada penasaran – mending kita langsung saja kupas tuntas content repurposing – dari pengertian, manfaat, sampai cara ngelakuinnya.

Sudah siap?

Apa Itu Content Repurposing?

Content repurposing adalah aktivitas mengolah ulang konten yang sudah ada ke dalam bentuk lain. Simpelnya, kamu kaya “mendaur ulang” konten yang sudah ada.

Istilah ini juga sering disebut dengan istilah content recycling.

Misalnya, kamu sudah punya satu konten dalam bentuk artikel. Nah, kamu bisa daur ulang konten tersebut ke dalam berbagai bentuk – video, carousel, infografis, sampai podcast.

Manfaat Content Repurposing

Sekarang pertanyaannya… Kenapa sih kita harus capek-capek daur ulang konten? Apa gak ada cara lain biar ide konten gak habis-habis?

Nah, berikut adalah beberapa manfaat content repurposing yang bikin cara ini worth it buat dicoba, yaitu:

1. Bisa Menjangkau Audiens Baru

Manfaat pertama yaitu kamu bisa menjangkau audiens baru yang ada di channel lain.

Satu hal yang harus kamu tahu – target audiens yang relevan sama topik kontenmu sebenarnya ada di mana-mana.

Gak cuma di mesin pencari – mereka sebenarnya juga ada di Instagram, YouTube, TikTok, Twitter/X, dan lain sebagainya.

Audiens yang ada di masing-masing channel pun punya preferensi yang beda-beda – ada yang suka konsumsi konten dalam bentuk artikel, video, infografis, hingga podcast.

Cara menjangkau mereka gimana? Kalau kamu mau nyari ide konten anti ribet, ya content repurposing.

2. Ngeluarin Potensi Maksimal Suatu Konten

Kadang, kita gak tau potensi maksimal suatu konten kalo kita gak coba bikin dalam berbagai bentuk. Maksudnya?

Jadi, seringkali sebagian konten justru paling banyak ngasi metriks ataupun ngasilin conversion dalam bentuk video, ada juga dalam bentuk artikel, ada juga dalam bentuk carousel.

Misal, kamu punya artikel A di website dan metriksnya lumayan bagus.

Bisa jadi, saat kamu buat versi videonya di YouTube, justru kontennya bisa ngasi views dan engagementnya lebih banyak lagi.

3. Memperluas Branding

Makin luas jangkauan kontenmu, makin banyak pula audiens yang bisa ngeliat. Dengan kata lain, ini bisa memperluas brandingmu.

Apa Itu Branding? – Senjata Andalan untuk Kesuksesan Bisnis!

4. Ningkatin Performa SEO

Ternyata, distribusi konten di berbagai channel juga bisa ningkatin performa SEO. Hal ini sesuai dengan prinsip SEO yang menyarankan social share dan distribusi konten.

5. Bikin Kerjaan Ngonten Lebih Mudah

Manfaat terakhir tentu saja bikin kerjaan ngonten lebih mudah dan cepat. Lewat content repurposing, kamu gak perlu bikin tiap konten video, carousel, blog, webinar, ataupun podcast dari nol.

Kamu tinggal manfaatin konten yang ada dan modifikasi agar sesuai format yang kamu mau.

Cara Melakukan Content Repurposing

Berikut adalah beberapa cara melakukan content repurposing, yaitu:

1. Tentukan Konten yang Kamu Mau Daur Ulang

Cara pertama yaitu tentukan dulu konten mana yang kamu mau daur ulang. Sebaiknya, pilih konten yang topiknya bersifat evergreen.

Alasannya simpel – karena bakal selalu relevan. Jadi, kamu bisa repurpose kapan saja.

Kamu tinggal filter konten-konten terbaikmu untuk nantinya kamu daur ulang.

2. Cari Tahu Karakter Konten di Tiap Format 

Selanjutnya, kamu juga harus tahu karakter konten di tiap format. Pasalnya, beda format, beda pula karakternya. Berikut detailnya.

  • Artikel blog – pembahasannya panjang, detail, dan mendalam. Kalau mau repurpose konten jadi blog, kamu harus nambahin detail tambahan dan data pendukung.
  • Podcast storytelling dan obrolan yang ngalir. Kalau mau buat konten podcast, buat kontennya seperti diskusi dan wawancara.
  • Infografis – menang di visualisasi data. Kamu bisa repurpose konten ke infografis kalau isinya dalam bentuk list singkat atau data statistik.
  • Video – visual dan engaging. Kalau video YouTube bisa panjang, kalau reels atau video TikTok sebaiknya pendek saja.
  • Carousel – singkat dan to the point. Pastikan kamu cuma ambil inti dari konten.
  • E-book atau webinar – panjang, detail, dan topiknya lebih luas. Kamu bisa gabungin informasi dari beberapa konten jadi satu kalau mau buat format ini.

Content Repurposing: Buat Kontenmu Lebih Variatif!

Nyari ide konten itu memang menantang. Tapi, bukan berarti kita gak bisa nemuin ide konten tanpa batas dengan cepat dan simpel.

Salah satu cara yang bisa kamu pakai yaitu dengan content repurposing. Cara ini memungkinkanmu untuk mendaur ulang satu konten ke dalam bentuk lain.

Misalnya, artikel blog yang isinya kamu daur ulang ke bentuk carousel, video, ataupun infografis.

Content repurposing ini efektif banget buat menjangkau audiens dari berbagai channel.

Apalagi, kamu juga gak perlu cari informasi dan buat konten dari nol dengan cara ini – informasinya sudah ada, tinggal kamu modifikasi saja sesuai format yang kamu mau.

Tapi, tetap saja – buat konten dalam berbagai format butuh tenaga, waktu, dan pikiran. Jadi, kamu juga perlu manpower tambahan agar content repurposing berjalan optimal.

Kalau kamu seorang single fighter ataupun lagi manage channel marketing secara kecil-kecilan, lakukan content repurposing sesuai kemampuan.

Yuk, buat kontenmu lebih variatif dan jangkau lebih banyak audiens!

Frequently Asked Questions (FAQ)

Ini membantu menjangkau audiens baru di berbagai platform, memaksimalkan potensi konten, dan membuat proses pembuatan konten lebih efisien.

Dengan mendistribusikan konten di berbagai channel, kamu bisa meningkatkan social share dan akhirnya meningkatkan performa SEO.

Pilih konten evergreen yang berkinerja baik, lalu sesuaikan karakter konten dengan format baru, seperti video atau podcast.

 

Referensi

https://www.frontierdigital.co.id/7-cara-melakukan-repurpose-content

https://increasink.co.id/blog/repurpose-content/

https://saungwriter.com/content-repurposing-solusi-digital-marketing

https://backlinko.com/hub/content/repurposing

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *