Seorang penulis sering dituntut untuk merhatiin hal kaya diksi dan tata bahasa saat bikin artikel, script, buku, atau lainnya.
Meskipun kesannya sederhana – mikirin hal itu sebenarnya cukup menguras waktu. Ibaratnya, seorang penulis harus menjaga pace karena mesti nulis sesuai brief.
Brief itu bagus, tapi pace yang terbatas juga sering bikin seorang penulis ngerasa mentok saat mikir mau nulis apa.
Beda halnya kalau gak dikasi aturan saat nulis suatu topik – seringkali ngerasa lancar dan ada aja ide yang keluar.
Kalau terlalu mikirin aturan di brief, bisa bikin writer’s block. Kalau gak ngikutin brief, kualitas tulisan yang jadi taruhannya. Di satu sisi, deadline sudah menanti.
Buat kamu yang ngerasa pacenya terlalu lambat kalau ngikutin brief atau sering ngalamin writer’s block, kamu perlu tahu metode yang bisa membantumu keluar dari masalah ini – freewriting.
Gimana caranya metode ini bisa bikin pace nulismu lebih cepat dan membantumu keluar dari writer’s block?
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Freewriting?
Freeewriting adalah metode nulis yang gak perlu mikirin yang namanya tata bahasa, diksi, ataupun gaya penulisan. Intinya nulis bebas!
Metode ini mengajakmu untuk lupain sejenak yang namanya SPOK, kata baku, EYD, kalimat efektif, dan hal lainnya yang sesuai dengan brief.
Yang perlu kamu ingat cuma topik yang ingin kamu tulis dan outlinenya.
Pada dasarnya, otak manusia lebih bisa kreatif saat gak ada aturan yang harus dipatuhi. Brief justru akan membagi fokusmu antara ide nulis dan mengingat aturan-aturan.
Padahal, kalau otak sudah kerja dan ada ide yang muncul saat nulis, maka itu harus ditulis saat itu juga – gak boleh ditunda agar idemu gak hilang.
Manfaat Freewriting
Berikut adalah manfaat freewriting bagi seorang penulis, antara lain:
1. Tulisan Lebih Kreatif
Freewriting bisa bikin tulisanmu lebih kreatif dan out of the box. Otak yang lagi mode kreatif akan menghasilkan ide atau perspektif berbeda yang bikin tulisanmu lebih hidup.
2. Mencegah Writer’s Block
Writer’s block sering disebabkan karena seorang penulis punya banyak batasan dalam menulis – salah satunya terbatas aturan-aturan.
Nah, freewriting konsepnya adalah melupakan sejenak semua aturan-aturan itu. Otak gak bisa dikekang kalau mau disuruh kreatif.
Jadi, dengan ngasi otakmu kebebasan lewat menulis bebas, kamu bisa mencegah yang namanya writer’s block.
3. Membantu Manajemen Waktu
Writer’s block itu benar-benar musuhnya seorang penulis.
Tulisan selesai? Kagak.
Stres? Iya.
Nah, menulis bebas membantumu agar bisa menyelesaikan tulisan tepat waktu. Soal kesesuaian dengan brief itu belakangan, yang penting tulisanmu selesai dulu.
Kalau Harus Bikin Tulisan sesuai Brief, Gimana?
Sejak pembahasan awal, freewriting ini kesannya berlawanan banget sama proses menulis dengan brief.
Padahal, faktanya seorang penulis sering banget dikasi brief untuk bikin artikel, copywriting, script, dan lainnya.
Selain itu, tulisan yang gak ngikut brief pun kualitasnya pasti jelek – tata bahasa berantakan, ada typo, atau mungkin banyak redundansinya.
Memang betul – freewriting ini punya kekurangan.
Tapi, jangan lupa – kamu masih punya yang namanya proses editing – utamanya swasunting.
Jadi, setelah kamu nulis, kamu bisa tinggalin tulisanmu sejenak buat istirahat. Setelah itu, kamu bisa edit tulisanmu sebelum dikasi klien ataupun editormu.
Tulisan cepat selesai, isinya lebih kreatif, dan akhirnya tetap sesuai dengan brief.
Tulisan yang Baik Adalah Tulisan yang Selesai!
Terlalu mikirin tata bahasa, kata baku, kalimat efektif, dan apapun yang ada di brief sering bikin seorang penulis idenya mentok.
Kalau sudah begini, seorang penulis pasti susah buat menyelesaikan tulisannya karena sudah kena writer’s block. Padahal, deadline sudah menanti.
Kamu bisa pakai metode freewriting untuk mencegah hal itu. Lupakan sejenak tata bahasa, diksi, dan apapun di brief. Ingat topiknya, lalu tulis sebebas-bebasnya.
Meskipun pada akhirnya draft tulisan pertamamu masih “jelek” – toh, ada yang namanya self-editing. Kamu bisa edit dulu sebelum kamu kirim tulisannya ke klien ataupun editor.
Karena pada akhirnya – tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai.
Kalau kamu sering ngalamin writer’s block atau proses nulis yang lambat, coba freewriting!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Gimana cara menerapkan freewriting?
Untuk menerapkan freewriting, cukup pilih topik yang ingin ditulis, atur waktu (misalnya 10-15 menit), dan tulis tanpa henti. Jangan khawatir tentang kesalahan atau tata bahasa
Apa yang harus dilakukan setelah freewriting?
Setelah freewriting, penting untuk melakukan self-editing. Sisihkan tulisan sejenak, lalu baca kembali untuk memperbaiki tata bahasa, menghapus redundansi, dan memastikan tulisan sesuai dengan brief yang diberikan.
Referensi
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-freewriting/
https://www.humasindonesia.id/berita/3-catatan-penting-saat-melakukan-free-writing–1999
https://www.rri.co.id/opini/288263/melatih-kemampuan-menulis-dengan-freewriting