Pernahkah kamu baca artikel atau dokumen yang banyak banget ada kesalahan ejaan, tanda baca, atau tata bahasa?
Kalau iya, sudah pasti kamu merasa gak nyaman saat baca tulisan tersebut, bukan?
Kesalahan seperti itu gak cuma bikin pembaca gak nyaman, tapi juga bisa mencoreng nama baik si penulis. Nah, di sinilah proofreading punya peran penting.
Kamu bisa ningkatin kualitas tulisan dalam bentuk apapun secara signifikan kalau paham dan bisa nerapin teknik proofreading dengan tepat – mau itu untuk keperluan bisnis, kreatif, hingga akademis.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang proofreading – pengertian, manfaat, proses, hingga tips melakukan proofreading dengan efektif.
Siapkan buku catatanmu karena kita akan mulai bahas proofreading dari sekarang!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Proofreading?
Proofreading adalah tahap akhir dalam proses editing.
Pada tahap ini, teks akan diperiksa dengan teliti untuk nemuin kesalahan kecil yang mungkin terlewat di editing awal – baik kamu mengedit tulisan secara mandiri ataupun diedit oleh editor khusus.
Dalam penulisan, proofreading adalah proses penting karena berfokus pada pengecekan dan perbaikan teks sebelum dipublikasikan – memastikan tulisan yang rilis bebas dari kesalahan.
Beberapa kesalahan yang bisa jadi muncul dalam sebuah teks antara lain:
- Salah tanda baca.
- Typo/kesalahan ejaan.
- Salah tata bahasa.
- Salah format.
Seseorang yang menjalankan tugas proofreading ini disebut sebagai proofreader.
Tugas Proofreader
Berikut adalah penjelasan detail mengenai tugas seorang proofreader, antara lain:
- Membaca teks dengan saksama untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan yang ada.
- Memastikan teks konsisten dalam memakai gaya dan format.
- Memastikan informasi yang ada di dalam teks sudah benar dan valid.
- Menentukan area mana saja yang perlu klarifikasi informasi atau revisi lebih lanjut.
- Memberikan feedback kepada penulis atau editor mengenai hasil pekerjaan mereka.
- Memastikan aset yang digunakan dalam teks (ilustrasi ataupun foto) sudah relevan dengan isi/pembahasan yang ada di teks.
Pentingnya Melakukan Proofreading

Proses proofreading punya dampak signifikan terhadap kualitas tulisan yang akan terbit. Nah, berikut adalah beberapa alasan kenapa melakukan proofreading itu penting banget, antara lain:
1. Menjamin Kualitas Tulisan
Manfaat proofreading yang pertama yaitu memastikan tulisan bebas dari kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
Sebelum tulisan dirilis di media mana pun, pastikan tulisan sudah benar-benar bersih tanpa cela.
Meskipun kecil, kesalahan-kesalahan ini bisa mengurangi kualitas tulisan secara keseluruhan.
Selain itu, kesalahan tersebut bisa merusak pengalaman membaca.
2. Menjaga Kredibilitas Penulis
Tulisan yang banyak kesalahan mencerminkan kurangnya perhatian terhadap detail. Tentu, reputasi penulis bisa kena getahnya.
Tulisan yang bebas dari kesalahan bisa menandakan kalau seorang penulis peduli dengan detail, serius dalam menyampaikan pesan, dan bersifat profesional.
3. Menjamin Pesan Bisa Tersampaikan dengan Jelas
Kesalahan dalam tulisan bisa menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman bagi pembaca.
Nah, proofreading berperan untuk memastikan kalau tiap kalimat, paragraf, dan bagian dari tulisan tersusun dengan logis dan jelas.
Tujuannya agar bisa membantu pembaca memahami pesan yang ingin kamu sampaikan.
4. Menghemat Waktu dan Biaya
Kesalahan yang gak diperbaiki sebelum publikasi bisa menyebabkan revisi. Tentu, kerjaan ini memakan waktu dan biaya.
Kalau kamu proofreading tulisan, kamu bisa menghindari risiko revisi dan ningkatin peluang tulisanmu untuk dipublikasi..
5. Bahan Evaluasi Seorang Penulis
Proofreading juga bisa jadi bahan evaluasi dan alat pembelajaran bagi penulis.
Seorang penulis bisa belajar dan memperbaiki kesalahan mereka – sehingga mereka bisa terus ningkatin keterampilan menulis mereka di masa mendatang.
6. Mencegah Kesalahan Fatal
Ada beberapa jenis tulisan yang benar-benar gak boleh terdapat kesalahan karena dapat merugikan hingga membahayakan hidup orang – seperti dokumen medis atau hukum.
Kesalahan dalam tulisan tersebut bisa menimbulkan konsekuensi serius.
Adanya proses proofreading penting banget untuk mastiin keakuratan informasi dan menghindari kesalahan fatal.
Proofreading dan Editing – Sama atau Beda?
Setelah kita belajar dari pengertian hingga pentingnya proofreading, mungkin kamu merasa kalau proofreading dan editing adalah hal yang mirip atau bahkan sama.
Padahal, keduanya ternyata punya perbedaan mencolok – terutama dalam hal fokus dan tujuan. Apa saja bedanya?
Proofreading | Editing | |
Fokus | Fokus ke detail kecil seperti ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. | Fokus pada konten secara keseluruhan, struktur, alur pembahasan di dalam tulisan. |
Tujuan | Memastikan teks bebas dari kesalahan sekecil apapun. | Meningkatkan kualitas, kejelasan, dan alur pembahasan tulisan secara menyeluruh. |
Waktu Penerapan | Setelah proses penulisan dan editing selesai – proses paling akhir sebelum tulisan rilis | Selama proses penulisan dan revisi awal. |
Proses | Melibatkan proses seperti:
| Melibatkan proses seperti:
|
Tingkat Perubahan | Skala perubahan kecil dan spesifik sampai tanda baca dan diksi. | Perubahan skala besar seperti tata ulang paragraf, menambah informasi, atau menghapus bagian yang gak relevan. |
Jenis Proofreading
Proofreading terdiri dari beberapa jenis yang dijelaskan secara lengkap di bawah ini:
1. Proofreading Akademik
Proses proofreading akademik berfokus ke tulisan atau dokumen ilmiah seperti esai, tesis, disertasi, jurnal, dan makalah penelitian.
2. Proofreading Terjemahan
Beda dengan akademik, proofreading terjemahan berfokus ke pengecekan kualalitas dokumen hasil terjemahan dari bahasa asing.
3. Proofreading Media Cetak
Proses proofreading media cetak mencakup tulisan seperti cerpen, novel, script, koran, majalah, buku, dan puisi.
Tips Efektif Proofreading
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar proofreading berjalan dengan efektif, yaitu:
1. Edit Tulisan Dahulu
Tips pertama yaitu coba edit atau sunting dulu tulisanmu saat masih dalam proses menulis.
Sebelum kamu fokus pada hal kecil seperti tanda baca, typo, tata bahasa, atau penggunaan huruf kapital, alangkah baiknya kamu fokus dulu ke hal yang lebih besar.
Hal yang lebih besar di sini maksudnya adalah struktur, format, dan alur pembahasan di tulisanmu.
Pastikan dulu kalau struktur dan format tulisan sudah benar dan alur pembahasan sudah logis. Nah, setelah itu, baru kamu bisa lakukan proofreading.
2. Istirahat
Tapi, sebelum benar-benar ngelakuin proofreading, sebaiknya kamu istirahat terlebih dahulu.
Proses istirahat membantumu untuk refresh dan reset ulang otakmu sebelum membaca,
Kalau kamu langsung proofreading tanpa istirahat, lebih besar risiko untuk kurang konsentrasi dan subjektif dengan tulisan sendiri.
3. Baca Tulisanmu
Kalau kamu mau tahu apakah ada kalimat yang aneh di tulisanmu, coba baca tulisanmu dengan suara lantang.
Kamu gak cuma mengandalkan indera pengelihatan, tapi juga pendengaran saat mengucapkan isi tulisan.
Nah, tambahan indera yang aktif ini bisa membantumu lebih gampang untuk mendeteksi kesalahan.
4. Cetak Tulisanmu Kalau Perlu
Baca tulisan di depan layar punya vibes yang beda banget dengan baca tulisan di media fisik seperti buku atau hasil cetakan lain.
Mengecek tulisan lewat media fisik bisa ngasi kamu perspektif segar saat membaca, sehingga kamu bisa lebih fokus dan objektif dalam menilai tulisan.
5. Terus Evaluasi Kemampuanmu
Setelah kamu nulis, editing, sampai proofreading, jangan lupa juga untuk terus evaluasi kemampuan menulismu.
Mindset pembelajar seperti itu bisa membantumu untuk mengurangi kesalahan saat proses menulis – sehingga, kamu bisa bikin tulisan dengan atau tanpa kesalahan dan lebih hemat waktu.
Sudah Paham Tentang Proofreading?
Tulisan yang alurnya jelas, logis, dan gak ada kesalahan adalah syarat utama kalau kamu mau pembaca senang baca tulisanmu.
Adanya kesahalan tata bahasa, diksi, tanda baca, dan alur penjelasan yang gak logis akan merusak pengalaman pembaca, sehingga reputasimu sebagai penulis pun kena getahnya.
Proofreading adalah elemen vital dalam proses penulisan yang fungsinya memastikan tulisanmu sudah mencapai standar tertinggi sebelum dirilis.
Kamu bisa mengenali dan memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, tanda baca, dan format yang mungkin terlewat selama proses penulisan.
Ini gak cuma ningkatin kualitas tulisan, tapi juga memperkuat kredibilitas dan profesionalismemu.
Agar proses proofreading bisa berjalan baik, kamu bisa ikuti beberapa tips – lakukan editing saat proses nulis, istirahat, baca dan/atau cetak tulisanmu, serta terus evaluasi kemampuanmu.
So, akhir kata, happy writing!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa tugas utama seorang proofreader?
Memeriksa dan memperbaiki kesalahan dalam teks untuk memastikan keakuratan, konsistensi, dan kejelasan.
Kenapa proofreading penting?
Proofreading penting untuk meningkatkan kualitas tulisan, menjaga kredibilitas si penulis, menyampaikan pesan dengan jelas, dan menghindari kesalahpahaman bagi pembaca.
Apa perbedaan proofreading dan editing?
Proofreading fokus ke memperbaiki kesalahan kecil seperti ejaan dan tata bahasa, sementara editing melibatkan revisi konten, struktur, dan alur pembahasan di tulisan.
Apa saja jenis-jenis proofreading?
Jenis proofreading meliputi akademik, media cetak, dan terjemahan.
Gimana cara melakukan proofreading yang efektif?
Cara efektif proofreading yaitu sudah mulai editing saat masih nulis, istirahat sebelum proofreading, membaca dengan suara keras, cetak tulisanmu, dan evaluasi terus kemampuanmu.
Referensi
https://penerbitdeepublish.com/apa-itu-proofreading/
https://glints.com/id/lowongan/proofreader-adalah/
https://fastwork.id/blog/apa-itu-proofreading/
https://narasi.tv/read/narasi-daily/apa-sih-proofreading-itu-ini-yang-perlu-kamu-ketahui
https://kelas.work/blogs/catat-berbagai-jenis-proofreading-dan-tips-melakukannya