Majas Sinisme: Arti, Contoh, serta Bedanya dengan Majas Sarkasme

Majas Sinisme: Arti, Contoh, serta Bedanya dengan Majas Sarkasme

Marah, kesal, dan muak adalah beberapa contoh perasaan yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengungkapkan perasaan tersebut, salah satunya yaitu dengan kata-kata.

Ternyata, kata-kata yang terucap dari bibir saat kita sedang marah, kesal, atau muak bisa kita pelajari dari sudut pandang kebahasaan – yaitu lewat majas sinisme.

Nah, pada artikel ini, kita akan bahas tentang majas sinisme – pengertian, bedanya dengan majas sarkasme, dan sudah pasti contoh kalimatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung saja kita bahas!

Apa Itu Majas Sinisme?

Majas sinisme adalah salah satu bentuk majas sindiran yang dipakai untuk mengungkapkan rasa marah, kesal, kecewa, muak, dan sejenisnya – seperti yang kita singgung di awal.

Tentu, penyampaiannya dengan tujuan untuk mengkritik hingga mencomooh ide, rencana, maksud, dan tindakan.

Majas sinisme gampang banget kita temukan di berbagai bentuk komunikasi – percakapan sehari-hari, pidato, hingga karya sastra.

Apa Bedanya Majas Sinisme, Sarkasme, dan Ironi?

Buat kamu yang lagi belajar Bahasa Indonesia atau yang sudah baca artikel AndiLearn tentang majas sarkasme dan ironi, ketiga majas ini emang tampak mirip – terutama antara sinisme dan sarkasme.

Mungkin kita bisa lebih mudah mengenal majas ironi karena bahasa yang dipakai adalah “kebalikan” dari maksud yang ingin pembicara sampaikan.

Salah satu contohnya yaitu, “Kamu memang cerdas karena nilai ujian matematikamu 40, aku bangga padamu!”.

Nah, kalau majas sinisme dan sarkasme memang lebih sulit untuk membedakannya.

Simpelnya, perbedaan antara majas sinisme dan sarkasme adalah dari pilihan kata-katanya. 

Majas sinisme masih memakai kalimat yang baik, sedangkan majas sarkasme cenderung lebih kasar dan keras (kata-kata kasar hingga kotor).

Jadi, kalau kita gambarin ketiga majas ini – majas ironi itu yang paling halus, majas sarkasme yang paling kasar, dan majas ironi ada di tengah-tengahnya.

Nah, agar lebih jelas, yuk kita langsung saja lihat apa saja contoh majas sinisme. Kemudian, kamu bisa bandingkan dengan majas sarkasme dan ironi.

Majas Innuendo – Pengertian serta Contohnya

15 Contoh Majas Sinisme

Berikut adalah 15 contoh majas sinisme yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  1. “Aku sudah muak liat kelakuanmu selama ini!”
  2. “Menghina orang lain saja kencang, gilirannya ditegur balik baper.”
  3. “Otakmu tidak sebesar mulutmu, tong kosong nyaring bunyinya!”
  4. “Saat kamu kesusahan, aku selalu membantu, namun saat aku meminta tolong, kamu menghilang.”
  5. “Saat mau berhutang saja kamu baik-baik padaku, tapi langsung galak saat ditagih.”
  6. “Sifatmu tak secantik wajahmu.”
  7. “Temanmu itu seleranya ketinggian, standar elit value sulit.”
  8. “Mentang-mentang sudah sukses malah lupa saudara, kacang lupa kulitnya.”
  9. “Tega sekali orang itu menyakiti anaknya sendiri, lebih buruk daripada binatang perilakunya.”
  10.  “Sudah cukup, aku sudah gak punya alasan untuk mempercayaimu.”
  11.  “Kalau tidak bisa membuat situasi lebih baik, sebaiknya kamu diam, jangan banyak bicara!”
  12.  “Silakan saja kalau itu memang prinsipmu, tapi jangan memaksakannya ke orang lain.”
  13.  “Lihat orang pemalas itu, tubuhnya masih muda dan lengkap tapi mengemis.”
  14.  “Kamu keterlaluan sekali, yang merawatmu selama ini orang tua atau pacarmu?”
  15.  “Aku sudah tidak paham lagi dengan orang ini, hatinya sudah benar-benar jahat.”

Sudah Paham Apa Itu Majas Sinisme?

Majas sinisme adalah majas yang sering dipakai untuk mengungkapkan rasa kesal, marah, kecewa, muak, dan sejenisnya.

Sekilas, majas ini memang terkesan mirip dengan majas sarkasme. Tapi, pemilihan kata dalam majas sinisme tidak sekasar atau sekotor majas sarkasme.

Memahami tentang majas sarkasme bisa ngasi gambaran gimana majas ini dipakai dalam berbagai konteks. Gak cuma di percakapan sehari-hari, majas ini juga dipakai dalam karya sastra.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Sinisme lebih halus dan tidak sefrontal sarkasme. Sarkasme cenderung kasar dan langsung, sementara sinisme lebih subtil dalam penyampaiannya.

 

Referensi

https://www.blibli.com/friends/blog/contoh-majas-sinisme-09/

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6915079/50-contoh-majas-sinisme-untuk-berbagai-kebutuhan

https://kabar24.bisnis.com/read/20230920/79/1697008/50-contoh-majas-sinisme-pengertian-ciri-ciri-dan-fungsinya

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *