Kita pasti pernah nemuin orang yang menyebalkan – entah itu di tongkrongan, kerjaan, atau bahkan di keluarga besar.
Tapi, kita sadar kalau marah-marah dan mendamprat bukan cara bijak untuk meladeni orang seperti itu. Menyindir secara halus adalah salah satu cara yang sering dipilih banyak orang.
Tahukah kamu kalau menyindir halus ini juga termasuk kategori majas?
Ya, namanya adalah majas ironi – menyindir secara halus namun tetap menusuk hati.
Nah, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang majas yang satu ini.
Langsung saja disimak!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Majas Ironi?
Majas ironi adalah gaya bahasa saat kita memakai pilihan kata yang berkebalikan dengan maksud sebenarnya.
Misal, kamu mau bilang seseorang itu bodoh dengan kalimat “Wah, kamu pintar sekali sampai-sampai nilaimu nol semua”.
Kamu memakai kata “pintar” untuk menggambarkan betapa bodohnya orang yang sedang kamu bicarakan.
Selain itu, kamu juga nambahin pernyataan penegas yang jadi alasan kenapa kamu bilang orang tersebut “pintar”.
Majas ini sering banget dipakai untuk menyindir orang dengan cara halus. Jadi, majas ironi adalah salah jenis majas yang termasuk ke dalam kategori majas sindiran.
Orang menggunakan majas ini tentunya atas dasar kesal atau jengkel terhadap orang yang sedang ia bicarakan.
Namun, mereka ingin menyampaikan keresahan mereka dengan cara yang lebih elegan, halus, dan sopan.
20 Contoh Majas Ironi
Berikut adalah 20 contoh majas ironi, antara lain:
- “Wah, rendang ini enak sekali, selembut ban.”
- “Kamarmu rapi sekali seperti kapal pecah.”
- “Pintar sekali dia bicara, sampai-sampai semua orang gak ngerti.”
- “Cepat sekali kamu makan, cuma 3 jam.”
- “Loh, kamu pulang awal? Kok jam 2 pagi begini sudah pulang?”
- “Besar sekali gajiku, buat makan sehari-hari saja gak cukup.”
- “Wah suaramu bagus sekali, sampai membuat telingaku sakit.”
- “Sopan sekali anak itu, kakinya ditaruh di kursi.”
- “Temanmu bicaranya pelan sekali, sampai-sampai kampung sebelah pun mendengarnya.”
- “Oh, tempat itu dekat dari rumahku, kira-kira 10 jam sampai.”
- “Wangi sekali badanmu, aku kira ada orang yang sedang bawa sampah ke sini.”
- “Sungguh hebat pejabat itu, ia meraih peringkat satu sebagai pejabat paling korup.”
- “Hari ini pasti hari baikmu karena semua hal yang kamu kerjakan salah semua.”
- “Wah, kamu orang tua yang perhatian, sampai-sampai anakmu terlantar.”
- “Bos sudah bekerja keras, dia dari pagi sampai sekarang tidur di ruangannya.”
- “Mudah saja pekerjaan ini, perlu 5 orang untuk mengerjakannya.”
- “Aku sangat antusias untuk mendengar gosipmu yang ke-10 kalinya hari ini.”
- “Kamu olahraga 3 bulan sekali, rajin ya.”
- “Ringan sekali barang ini, diangkat 4 orang pun masih belum terangkat.”
- “Ini dia GOAT baru di sepakbola kita, selalu sukses menendang angin.”
Majas Ironi yang Halus dan Menusuk Hati
Majas ironi – dengan segala kehalusan – sering jadi pilihan untuk menyindir dengan cara yang halus, tapi tetap nusuk.
Kita sudah lihat lewat beberapa contoh di atas gimana majas ironi bisa dipakai untuk menyindir dengan gaya yang elegan.
Nah, siapa di sini sering pakai majas ironi untuk ungkapin kekesalannya? Terutama kalau ditanya keluarga besar “kapan nikah?” *eh~.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa ciri utama dari majas ironi?
Ciri utama majas ironi adalah ketidakcocokan antara apa yang dikatakan dengan kenyataan.
Apa contoh sederhana dari majas ironi?
"Luar biasa sekali, kamarmu rapi seperti kapal pecah."
Kata "rapi" dipakai secara ironis untuk menggambarkan kamar yang sebenarnya sangat berantakan.
Referensi
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6976819/60-contoh-majas-ironi-sindiran-halus-tapi-menusuk-hati
https://kabar24.bisnis.com/read/20230922/79/1697739/40-contoh-majas-ironi-pengertian-ciri-ciri-dan-fungsinya
https://katadata.co.id/lifestyle/varia/650935992a318/pengertian-ciri-ciri-fungsi-dan-contoh-majas-ironi