Majas Perbandingan: Definisi, Ciri, Jenis, dan Contoh

Majas Perbandingan: Definisi, Ciri, Jenis, dan Contoh

Majas adalah salah satu cara ampuh untuk membuat kalimat lebih hidup – baik dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Lewat majas, tulisan akan jadi lebih “hidup” dan menarik di mata pembaca.

Bahasa Indonesia punya banyak majas yang sering dipakai di kehidupan sehari-hari. Nah, salah satunya adalah majas perbandingan.

Kita sebelumnya sudah membahas dua tipe majas – sindiran dan pertentangan – lengkap dengan jenis hingga contohnya!

Sekarang, kita akan bahas tipe majas yang ketiga – majas perbandingan – mulai dari pengertian, ciri, jenis, dan contohnya!

Harapannya, setelah kamu baca artikel ini, kamu bisa bikin tulisanmu lebih hidup – puisi, cerpen, prosa, hingga artikel populer.

Apa Itu Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang menjelaskan suatu hal dengan cara membandingan dua hal yang sifatnya mirip.

Kamu bisa nemuin penggunaan majas ini di berbagai karya tulis – terutama di puisi, prosa, pantun, cerpen, novel, hingga artikel populer.

Ciri-ciri Majas Perbandingan

Majas perbandingan punya ciri yang membuatnya unik dari majas lainnya.

Ciri-ciri tersebut adalah – majas ini identik dengan penggunaan kata-kata pembanding.

Misalnya – bagai, laksana, seperti, bak, seumpama, sebagai, semisal, dan kata-kata pembanding lainnya.

Kalau kamu baca tulisan dan ketemu salah satu kata pembanding di atas, ada kemungkinan kamu sedang membaca majas perbandingan.

Selain itu, majas perbandingan juga kerap identik dengan penggunaan kata-kata kiasan.

Jenis Majas Perbandingan dan Contohnya

Ada beberapa jenis majas perbandingan yang seringkali kita temukan di kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Majas Metafora

Majas metafora adalah gaya bahasa dengan ciri khas yaitu memakai kata-kata kiasan. Maksudnya, subjek akan digambarkan seperti kiasan tersebut.

Contoh:

  • Si jago merah melahap gedung itu hingga tak bersisa – si jago merah ini artinya api.
  • Buku adalah jendela dunia – jendela dunia artinya memberikan akses ke ilmu pengetahuan.
  • Mbappé adalah bintang di Tim Nasional Prancis – bintang artinya pemain terbaik.

2. Majas Simile

Simile adalah majas yang identik dengan kata seperti bagai, bak, ibarat, seperti, laksana, dan kata pembanding lainnya.

Jadinya, majas simile ini menekankan perbandingan secara eksplisit.

Contoh:

  • Mobil itu sangat kencang bagai kilat.
  • Gita bersikap dingin seperti es.
  • Ibarat menggarami lautan, apa yang ia lakukan sebetulnya tidak ada gunanya.

3. Majas Personifikasi

Personifikasi berasal dari bahasa Latin, persona, yang artinya orang. Nah, majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh:

  • Daun pohon itu melambai-lambai.
  • Patung itu berdiri dengan gagahnya.
  • Motor ini setia menemani Anton dari zaman sekolah hingga sekarang.

4. Majas Alegori

Majas alegori adalah gaya bahasa yang juga identik dengan kata-kata kiasan – sama seperti metafora.

Tapi, ciri khas majas alegori adalah penggunaan kiasan tersebut untuk menggambarkaan moral atau kehidupan. Dengan kata lain, sering kamu temuin di quote bijak.

Contoh:

  • Hidup ini seperti roda yang berputar, kadang kita di atas, kadang di bawah.
  • Kehidupan ini bagaikan panggung sandiwara dan kita punya peran masing-masing.
  • Lidah manusia seringkali lebih tajam daripada pedang, maka kita harus menjaga ucapan agar tidak menyakiti orang lain.

5. Majas Eufemisme

Majas eufemisme adalah majas yang dipakai untuk mengganti kata-kata yang dirasa kurang sopan dengan kata yang lebih halus.

Tujuannya agar bisa menghindari kesan negatif sekaligus memberikan rasa “hormat” pada perasaan orang lain.

Contoh:

  • Para pahlawan gugur di medan perang – kata “gugur” lebih cocok dan pantas daripada “tewas” ataupun “mati”.
  • Masyarakat kelas bawah makin kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya – “kelas bawah” lebih sopan daripada “miskin”.
  • Makin banyaknya jumlah tunawisma adalah isu di daerah ini – “tunawisma” terdengar lebih sopan daripada “gelandangan” atau “gembel”.

6. Majas Simbolik

Majas simbolik adalah majas yang memakai benda, tumbuhan, atau hewan sebagai simbol tertentu – sehingga menciptakan perasaan yang mendalam dan emosional.

Contoh:

  • Patung ini melambangkan kebebasan dan kemerdekaan bangsa ini.
  • Warna merah melambangkan keberanian.

7. Majas Metonimia

Majas metonimia adalah gaya bahasa yang memakai nama merek untuk menggambarkan objek tertentu.

Contoh:

  • Ibu pergi ke Lombok dengan Garuda – maksud Garuda ini adalah nama maskapai pesawat, bukan jenis burung.
  • Anak itu gemar nonton Disney – maksudnya gemar nonton film produksi Disney, bukan nama orang.
  • Bayu ke kantor dengan mengendarai Ninja – maksudnya adalah motor Ninja, bukan ninja orang.

Belajar Majas Lengkap – Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Sudah Paham tentang Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah tipe majas yang gampang kita temukan di kehidupan sehari-hari – lewat puisi, prosa, buku, pantun, artikel populer, hingga percakapan.

Bahkan, beberapa jenis majas perbandingan cukup terkenal dan sering dipelajari di Bahasa Indonesia – misalnya seperti personifikasi, simile, dan metafora.

Memahami majas perbandingan bisa jadi modal yang bagus untukmu saat membuat tulisan yang menarik dan menggugah emosi pembaca.

Apalagi, kalau kamu mau buat karya seperti puisi, prosa, hingga lagu. Bahkan, kamu juga manfaatin majas perbandingan saat bikin artikel populer.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Ciri utama majas perbandingan adalah penggunaan kata pembanding dan kiasan, sehingga kalimat terasa lebih hidup dan menarik.

Majas ini banyak ditemukan dalam puisi, prosa, pantun, novel, cerpen, hingga artikel populer.

 

Referensi

https://www.ruangguru.com/blog/majas-perbandingan

https://fahum.umsu.ac.id/blog/definisi-majas-perbandingan-jenis-ciri-beserta-contohnya/

https://www.gramedia.com/literasi/majas-perbandingan/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *