Mencari inti pembahasan adalah hal yang sering kita lakukan dalam pekerjaan sehari-hari – entah saat mencatat materi sekolah/kampus, notulen rapat, hingga bacaan yang panjang.
Tapi, mencari inti pembahasan ternyata gak sesimpel yang kamu kira. Kamu perlu skill membuat rangkuman yang efektif agar bisa mempermudah inti dari suatu bacaan.
Nah, gimana cara membuat rangkuman dengan efektif?
Artikel ini akan bahas cara jitu yang bisa membantumu saat buat rangkuman. Apapun bahan bacaan atau informasi yang mau kamu rangkum, cara jitu ini bisa kamu terapkan.
Gak cuma bahas cara membuat rangkuman dengan efektif – di sini kamu juga akan tahu dos dan don’ts saat bikin rangkuman hingga contoh rangkuman yang bagus itu seperti apa.
Pokoknya, artikel ini cocok banget buat kamu yang sekarang jadi seorang siswa, mahasiswa, karyawan, hingga kamu yang ingin belajar hal baru.
Sudah siap?
Yuk, langsung saja kita mulai pembahasannya!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Rangkuman?
Sebelum kita bahas gimana cara membuat rangkuman, ada baiknya kita tahu dulu apa itu rangkuman.
Rangkuman adalah versi singkat dari sebuah bacaan atau peristiwa yang isinya gagasan atau poin-poin utama – sehingga inti dari bacaan atau peristiwa tersebut tetap ada.
Rangkuman berfungsi untuk membantu pembaca agar bisa memahami bacaan atau peristiwa dengan lebih mudah dan cepat.
Banyak hal yang bisa kamu buat rangkumannya – buku, artikel blog, artikel jurnal, berita, laporan, hingga meeting.
5 Cara Jitu Membuat Rangkuman
Berikut adalah lima cara jitu agar kamu bisa membuat rangkuman dengan efektif, yaitu:
1. Simak Informasi dengan Teliti
Langkah pertama yang harus kamu lakukan saat mau buat rangkuman adalah baca atau simak informasi dengan teliti.
Kamu harus benar-benar paham informasi dari bacaan tersebut sebelum kamu mulai merangkum. Tujuannya, agar informasi yang kamu rangkum nantinya gak misinformasi.
Kamu bisa baca dengan saksama dan gak usah terburu-buru. Kalau bisa, baca beberapa kali agar kamu beneran paham isi dari bacaan tersebut.
Kalau konteksnya saat rapat, kamu bisa langsung catat informasi yang rekan kerjamu paparkan. Setelah itu, kamu bisa klarifikasi ulang saat rekanmu selesai bicara.
2. Temukan Gagasan Utama
Setelah kamu mencerna informasi yang ingin kamu rangkum, selanjutnya adalah temukan gagasan utamanya.
Kamu bisa temuin inti pembahsan yang ada di tiap paragraf atau bagian. Perhatikan apa kalimat utamanya.
Hal ini juga berlaku saat meeting. Setelah kamu catat, kamu bisa cari tahu apa kalimat utama dari penjelasan tersebut.
Kamu juga bisa pakai konsep 5W+1H atau ADIKSIMBA saat mencari inti pembahasannya – terutama kalau kamu baca berita, artikel jurnal dan blog, ataupun saat memahami suatu peristiwa.
3. Tulis dengan Bahasamu Sendiri
Nah, setelah tahu apa saja gagasan utama dari informasi yang kamu gali, sekarang gilirannya kamu tulis apa yang kamu pahami dengan bahasamu sendiri.
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat membuat rangkuman adalah menyalin kalimat secara langsung.
Apalagi kalau konteksnya profesional atau akademik, kamu gak boleh menyalin kalimat karena itu adalah tindakan plagiarisme.
Buatlah rangkuman dengan kalimatmu sendiri agar bisa memahami materi lebih baik.
Jangan lupa juga untuk merhatiin pemilihan kata dan gaya bahasa yang kamu pakai. Sesuaikan juga dengan konteks dan target audiensmu.
Kalau konteksnya akademik atau profesional, kamu harus bikin rangkuman dengan bahasa yang formal.
4. Bandingkan Tulisanmu dengan Bahan Bacaan
Sering kali hasil tulisan kita pertama kali memiliki kualitas yang kurang baik. Maka dari itu, penting untuk bandingin tulisanmu dengan bahan bacaan.
Tanyakan satu hal ini saat kamu bandingin tulisanmu dengan bahan bacaan – apakah inti pembahasan tulisanku sama dengan inti pembahasan bahan bacaan?
Bagaimanapun bahasamu, pastikan inti pembahasan tetap sama dengan bahan bacaan. Ini penting agar tulisanmu gak salah informasi atau menyesatkan.
Selain itu, kamu juga bisa tahu apakah rangkuman yang sudah perlu adanya perbaikan – entah dari segi pemilihan kata (diksi), alur penjelasan, hingga typo.
5. Perbaiki Rangkuman Jika Ada Kesalahan
Langsung perbaiki rangkuman kalau ada kesalahan baik itu diksinya, alur penjelasan yang kurang terstruktur, ataupun typo.
Anjuran dan Larangan saat Membuat Rangkuman
Selain tahu apa saja cara membuat rangkuman yang jitu, kamu juga perlu tahu apa saja anjuran dan larangan (dos and don’ts) saat membuat rangkuman.
Berikut adalah beberapa anjuran yang harus kamu lakukan:
- Fokus pada gagasan utama – soroti poin-poin penting dan relevan dari tiap paragraf bahan bacaan yang sudah kamu baca.
- Pakai bahasa yang jelas – sesuaikan dengan konteks dan target audiensmu.
- Buat dengan bahasa sendiri – buat rangkuman dengan bahasa sendiri agar kamu bisa memahami bacaan dengan baik dan menghindari plagiarisme.
- Baca kembali rangkuman yang sudah kamu buat agar benar secara pemilihan kata, gaya bahasa, dan struktur.
- Buat secara ringkas – namanya juga “rangkuman”, ya kamu harus buat dalam bentuk versi ringkasnya. Misal, bacaan 2000 kata kamu ringkas jadi 300-500 kata.
Selain anjuran, ada juga larangan yang harus kamu hindari saat membuat rangkuman, antara lain:
- Terlalu fokus dengan detail – rangkuman pada dasarnya cuma fokus ke gagasan utama. Jadi, kamu gak perlu masukin pembahasan sampai detailnya, cukup poin pentingnya saja.
- Menyalin kalimat secara langsung – buat rangkuman dengan bahasamu sendiri. Menyalin secara langsung akan dianggap plagiarisme.
- Mengabaikan gagasan utama – pastikan kamu masukkan gagasan utama dalam ringkasanmu.
- Memasukkan opini pribadi – rangkuman hanya fokus ke pembahasan yang ada di bahan bacaanmu. Jangan masukkin kata-kata opini.
- Gak paham bahan bacaan – kalau kamu gak paham dengan bahan bacaan, kamu gak akan bisa buat rangkuman yang baik. Jadi, pastikan kamu paham dengan apa yang kamu baca.
- Tergesa-gesa – sebaiknya hindari membuat rangkuman dengan tergesa-gesa. Kamu perlu fokus dan teliti untuk memahami gagasan utama dari bahan bacaanmu.
4 Aplikasi Cek Plagiarisme Gratis – Buat Konten 100% Original!
Contoh Rangkuman
Nah, agar kamu makin paham cara membuat rangkuman yang efektif, sekarang kita langsung ke contohnya saja.
Sekarang, kita punya artikel tentang “Burung Hantu” dari Wikipedia.
Berikut adalah rangkuman dari artikel tesebut
“Burung hantu adalah kelompok burung pemakan daging yang aktif di malam hari (nokturnal).
Hewan ini identik sebagai simbol kebijaksanaan di dunia barat. Tapi, di sebagian wilayah Indonesia, burung ini justru identik dengan maut.
Burung ini tergolong unik – matanya besar dan menghadap ke depan, susunan bulu di kepalanya yang membentuk wajah, dan mampu memutar kepalanya hingga 180 derajat.
Biasanya, burung hantu memakan beberapa hewan serangga, kodok, tikus, dan lain-lain.
Mata yang menghadap ke depan, paruh yang kuat dan tajam, kaki yang bisa mencengkram kuat, dan kemampuan terbangnya dalam senyap – menjadikannya sebagai predator menakutkan di malam hari.
Karena hal inilah, burung hantu sering dijadikan pembasmi tikus alami di sektor pertanian.
Ada 222 spesies burung hantu yang tersebar di seluruh dunia (kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan pulau terpencil).
Beberapa contoh spesiesnya yang terkenal adalah Serak Jawa (Tyto alba), Punggung coklat (Ninox scutulata), dan Beluk jampuk (Bubo sumatranus).”
Buat Rangkuman yang Bagus? Teruslah Latihan!
Membuat rangkuman adalah skill yang dibutuhkan banyak orang – pelajar, mahasiswa, karyawan, manajer, hingga orang awam yang ingin mempelajari suatu hal.
Bisa membuat rangkuman dengan efektif adalah modal berharga untuk memahami bahan bacaan ataupun peristiwa dengan baik.
Maka dari itu, kamu pun perlu tahu cara membuat rangkuman yang efektif agar rangkumanmu mengandung informasi yang tepat.
Tapi, tahu cara jitunya saja gak cukup. Kamu juga harus latihan membuat rangkuman agar hasil rangkumanmu bisa menyampaikan gagasan utama dengan baik dan mudah dipahami.
Yuk, latihan membuat rangkuman!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Gimana cara membuat rangkuman yang baik?
Fokus pada ide utama, gunakan bahasa sendiri, dan saring informasi yang relevan.
Apa yang harus dihindari saat membuat rangkuman?
Hindari menyalin teks asli, terlalu fokus pada detail kecil, dan menambahkan opini pribadi.
Gimana cara melatih kemampuan membuat rangkuman?
Latihan secara rutin, baca ulang hasil rangkuman, dan perbaiki kesalahan yang ditemukan.
Referensi
https://www.scribbr.com/working-with-sources/how-to-summarize/
https://www.grammarly.com/blog/how-to-summarize-a-paragraph/
https://www.uhv.edu/curriculum-student-achievement/student-success/student-resources/e-p/learn-to-summarize/