Tone of Voice – Penunjuk Identitas Brandmu

Tone of Voice – Penunjuk Identitas Brandmu

Branding adalah hal yang gak mungkin lepas dari sebuah bisnis – baik itu skalanya masih kecil (UMKM) ataupun skala besar.

Ada banyak banget elemen yang bisa membentuk branding sebuah bisnis – salah satunya yaitu tone of voice.

Tunggu… Apa itu tone of voice? Kenapa elemen ini penting dalam membentuk branding sebuah bisnis?

Kamu akan tahu semua hal tentang tone of voice di artikel ini – mulai dari definisi hingga cara nentuin tone of voice yang tepat untuk brandmu.

Nah, daripada penasaran, yuk langsung kita cari tahu!

Apa Itu Tone of Voice?

Menurut kamus Merriam-Webster, tone of voice adalah cara seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Kita semua tahu kalau tiap orang punya cara komunikasi yang unik – pemilihan kata, intonasi, aksen/logat, hingga nada suaranya. Bahkan, seorang individu pun bisa punya lebih dari satu cara – tergantung moodnya.

Konsep ini pun juga berlaku pada brandtone of voice adalah gimana caranya sebuah brand berkomunikasi ke target marketnya. Konsep ini pula yang bikin satu brand punya keunikannya sendiri.

Brand sendiri bisa menerapkan tone of voicenya di berbagai platform website, media sosial, newsletter, hingga iklan.

Pentingnya Tone of Voice dalam Branding

Tone of voice ini punya peran krusial dalam proses brand building sebuah bisnis. 

Sebuah teori dari Albert Mehrabian bahkan menjelaskan, ada tiga aspek penting dalam komunikasi yang baik – bahasa tubuh (55%), tone of voice (38%), dan pemilihan kata (7%).

Kalau kita perhatikan di atas, tone of voice memegang pengaruh sebesar 38% – ini tentu bukan angka yang kecil.

Apalagi, brand gak bisa nunjukkin bahasa tubuh ketika berkomunikasi ke konsumen. Inilah alasan kenapa tone of voice punya peran krusial dalam brand building.

Berikut adalah penjelasan manfaat dari penerapan tone of voice yang sesuai:

1. Membangun Citra Brand

Elemen ini bisa membangun citra brand di benak konsumen.

Kamu pasti pernah melihat beberapa brand punya tone of voice yang berbeda. Misal, brand A dengan bahasa yang casual dan pakai istilah gaul, sedangkan brand B bahasanya baku.

Nah, tentu kamu juga punya kesan yang berbeda terhadap brand tersebut, bukan? Inilah yang dimaksud membangun citra.

Citra brand ini nantinya akan membantu brand dalam menjalin hubungan emosional dengan konsumennya.

2. Menjadi Pembeda dengan Kompetitor

Sebuah brand bisa punya tempat tersendiri di benak konsumen dan dianggap unik.

3. Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand yang bisa berkomunikasi dengan gayanya sendiri akan menampilkan kesan asli, autentik, akrab, dan akhirnya bisa dipercaya.

4. Meningkatkan Revenue

Konsumen yang percaya dan loyal akan beli produk/jasa dari brand tersebut, sehingga revenue pun naik.

5. Meningkatkan Brand Awareness

Tone of voice yang unik pada akhirnya juga  memudahkan bisnis untuk membangun brand awareness.

Tipe Tone of Voice

Sebetulnya, ada banyak banget tipe tone of voice yang bisa kamu pilih untuk brandmu – tergantung siapa target konsumenmu. Tapi, artikel ini akan membagikan beberapa contohnya, antara lain:

1. Formal dan Profesional

Tipe tone of voice yang pertama adalah formal dan profesional. Karakteristik utama tipe ini adalah memakai bahasa yang formal dan menghindari istilah gaul.

Tipe ini dipakai oleh perusahaan yang ingin punya citra integritas, profesional, dan kredibel.

Biasanya, tipe tone of voice formal dan profesional sering kamu temukan di berbagai industri formal – hukum, keuangan, dan kesehatan adalah contohnya.

Kalau kamu menargetkan konsumen yang mengharapkan kesan serius, akurat, profesional, dan terpercaya – tipe formal dan profesional cocok untuk brandmu.

2. Santai dan Kasual

Tipe ini sering dipakai oleh brand yang menargetkan konsumen dengan usia yang lebih muda dan mau menciptakan hubungan yang lebih informal.

Bahasa dari tipe santai dan kasual mudah dipahami dan kadang menyertakan humor atau hal yang lagi booming.

3. Ramah dan Hangat

Tone yang ramah dan hangat sering brand gunakan untuk membentuk kedekatan emosional yang dalam dengan target konsumen.

Tipe tone of voice ini cocok untuk brand yang mau membentuk kesan helpful, berkesan, memorable, dan terbuka di benak target konsumen.

Misalnya seperti iklan-iklan produk snack atau Coca Cola yang kamu sering lihat.

4. Empati

Empati adalah tone yang identik dengan memahami perasaan target konsumen secara dalam.

Tipe tone ini bisa kamu temukan pada brand yang identik dengan beauty, kesehatan, asuransi, mental health, dan family care.

5. Percaya Diri

Tone of voice percaya diri biasanya dipakai oleh brand yang ingin mengomunikasikan pesan yang optimis, semangat, dan pantang menyerah.

Biasanya, brand yang berhubungan dengan bidang olahraga ataupun yang target marketnya pria dewasa menggunakan tone ini.

Misalnya seperti minuman isotonik, minuman berenergi, peralatan olahraga, peralatan mendaki, gym, ataupun men care (deodoran, parfum, ataupun sabun).

6. Authoritative

Authoritative adalah tone of voice yang nunjukkin kesan terpercaya, valid, tegas, dan meyakinkan ke target konsumen.

Tone ini biasanya sering dipakai bersamaan dengan tone profesional.

Contoh brand yang memakai tone ini adalah brand yang menjual jasa profesional (kontraktor, konsultan, ataupun bidang pendidikan).

Cara Nentuin Tone of Voice untuk Brandmu

Kita sudah tahu kalau ada banyak banget tipe tone of voice. Brand tentu bisa mengombinasikan beberapa tone untuk membuat gaya komunikasi yang unik – ramah sekaligus humoris, misalnya.

Nah, agar brandmu bisa punya tone of voice yang sesuai, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

1. Pahami dulu Brandmu

Langkah pertama adalah kenali brandmu sendiri. Ini penting karena kamu harus tahu apa tujuan, keunikan, value, dan solusi yang brandmu bisa tawarkan ke target konsumen.

Tiap brand punya tujuan, keunikan, dan value yang berbeda-beda. Hal ini tergambar jelas pada USP dari produk/jasanya, layanan, hingga after salesnya.

Tujuan, keunikan, dan value ini bisa kamu observasi dari visi misi dan nilai yang brandmu usung untuk mencapai tujuannya.

Misalnya, apakah brandmu punya value ingin memberdayakan wanita, menjaga kelestarian alam, membuat masyarakat lebih sehat, mensejahterakan petani, atau apa?

Kalau kamu punya bisnis sendiri, cek apa “misi mulia” yang ingin kamu capai lewat bisnismu. Cari tahu apa “dorongan” yang membuatmu akhirnya mau berbisnis (selain mencari keuntungan).

Kamu harus pikirin baik-baik hal ini karena brand itu sejatinya kaya orang – punya karakter, jiwa, dan tujuan.

Dari situ, nantinya kamu akan tahu mau kamu bentuk seperti apa brandnya nanti hingga siapa target konsumen yang cocok.

Mengenal STP Marketing – Segmentation, Targeting, Positioning

2. Kenali Target Konsumen

Setelah kamu sudah kenal brandmu secara internal, saatnya untuk mengenal siapa target konsumennya.

Ibarat orang, tentu brand harus nemuin orang lain yang cocok dan nyambung saat diajak berkomunikasi.

Setelah kamu tahu apa tujuan, value, dan solusi yang brandmu punya – kamu tinggal nemuin calon konsumen yang membutuhkan solusi tersebut.

Tiap segmen calon konsumen tentu punya karakter dan preferensi yang berbeda-beda – termasuk cara pendekatan dan komunikasinya.

Pain Point – Ketahui “Rasa Sakit” Calon Konsumen

3. Tentukan Tone of Voice

Sekarang, kamu tinggal tentukan apa tone of voice yang mau kamu pakai. Kita langsung pakai contoh saja, ya!

Misalnya, kamu punya bisnis industri fashion wanita muslimah di kotamu dengan target konsumen wanita muslim usia 18-35 tahun.

Bisnis fashion wanita muslimah
Designed by Freepik

Nah, di satu sisi, kamu sebagai pebisnis kebetulan juga concern terhadap isu pemberdayaan wanita.

Dari informasi di atas, tone of voice yang paling cocok adalah ramah, hangat, empati, dan ada unsur percaya diri.

Tone of voice tersebut dipilih karena memberikan kesan welcome, menyentuh perasaan target konsumen, dan memberi kesan kalau brandmu mengajak konsumen ke arah yang lebih baik.

Kira-kira, apakah kamu punya ide lain terkait tone of voice yang bagus untuk contoh brand di atas?

Langsung komen di bawah, ya!

4. Buat Guideline Terkait Tone of Voice

Langkah keempat adalah buat guideline terkait tone of voice yang sudah kamu pilih.

Ini penting agar brandmu bisa menyampaikan pesan dengan cara yang konsisten – baik itu di media sosial, website, hingga newsletter.

Guideline ini isinya terkait hal teknis saat brandmu berkomunikasi. Hal-hal kecil pun diperhatikan di sini – diksi, penggunaan emot, cara tulis, hingga cara menyapa audiens.

Semua hal itu kamu harus deliver dengan konsisten di berbagai platform yang brandmu pakai. Tujuannya agar brand awareness dan keunikan brandmu bisa terbentuk di benak target konsumen.

5. Eksekusi di Platform yang Brandmu Punya

Ya, semuanya sudah beres. Kamu tinggal terapkan tone of voicenya di platform yang brandmu punya.

Jangan lupa untuk terapkan tone of voice tersebut dengan konsisten.

Siap Buat Tone of Voice untuk Brandmu?

Oke, kita sudah bahas panjang lebar tentang tone of voice – mulai dari definisi sampai caranya nyari tone of voice yang cocok untuk brandmu.

Kita paham kalau tone of voice ini penting banget untuk membangun branding bisnismu.

“Tone of voice adalah perwujudan karakter dan value dari brandmu.”

Tone yang tepat gak cuma membantu brandmu terdengar lebih konsisten, tapi juga menciptakan hubungan emosional yang lebih erat dengan target konsumen.

Jadi, siap buat tone of voice untuk brandmu?

Frequently Asked Questions (FAQ)

Tone of voice penting karena membantu menciptakan identitas brand yang konsisten, membangun hubungan emosional dengan audiens, dan membedakan brand dari kompetitor.

Beberapa tipe tone of voice yang umum digunakan adalah formal dan profesional, santai dan kasual, optimis dan semangat, serius dan informatif, serta lucu dan humoris.

Tentukan tone of voice dengan memahami kepribadian brand, mengenali audiens, dan memastikan tone sesuai dengan nilai serta misi brand.

 

Referensi

https://kiriminaja.com/blog/tone-of-voice

https://glints.com/id/lowongan/tone-of-voice-adalah/

https://www.ekrut.com/media/tone-of-voice-adalah

https://www.grammarly.com/blog/tone-of-voice/

https://worldofwork.io/2019/07/mehrabians-7-38-55-communication-model/

https://www.merriam-webster.com/dictionary/tone%20of%20voice

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *