Membuat kalimat yang menarik dan mudah terbaca adalah cara efektif untuk ningkatin minat membaca. Tapi, membuat kalimat menarik tentu gak semudah kelihatannya.
Salah satu cara untuk memoles kata-kata agar lebih menarik yaitu dengan parafrasa. Apakah itu?
Penasaran? Yuk, langsung saja kita artikel ini!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Parafrasa?
Parafrasa adalah pemaparan ulang sebuah pernyataan, tuturan, atau gagasan dengan bentuk kalimat yang berbeda tanpa mengubah maknanya.
Kata “parafrasa” ini juga sering disebut “parafrase”. Nah, kata “parafrase” ini adalah bentuk tidak baku.
Kata parafrasa berasal dari bahasa Latin “paraphrasis” dan bahasa Yunani “paraphrasein” – yang sama-sama berarti “cara ekspresi tambahan”.
Parafrasa ini sering banget digunakan saat membuat karya seperti makalah, jurnal, esai, artikel, skripsi, hingga karya jurnalisme.
Tapi, parafrasa ini gak cuma berlaku untuk memaparkan ulang suatu gagasan lewat tulisan, tapi juga secara lisan.
Manfaat Parafrasa
Ada beberapa manfaat dari melakukan parafrasa, antara lain:
1. Menyusun Kalimat Agar Lebih Menarik
Manfaat pertama yaitu untuk menyusun kalimat agar lebih menarik bagi pembaca.
Terkadang, sering kali seorang penulis memaparkan sebuah gagasan dengan gaya bahasa yang kurang cocok dengan audiens ataupun struktur kalimat yang sulit dipahami.
Nah, dengan melakukan parafrasa, seorang penulis bisa mengubah tulisannya agar gaya bahasanya cocok dengan audiens dan struktur kalimatnya lebih sederhana.
2. Mempermudah Audiens untuk Memahami Gagasan
Menyambung dari manfaat pertama, kalau gaya bahasa sudah cocok dan kalimatnya sudah sederhana, maka audiens pun lebih mudah untuk memahami gagasan yang si penulis sampaikan.
3. Menghindari Plagiarisme
Seorang penulis bisa menghindari kemungkinan praktek plagiarisme dengan parafrasa.
Plagiarisme adalah tindakan mencuri atau menjiplak sebagian atau seluruh karya orang lain. Tentu hal ini melanggar hak cipta dan bisa ngasi reputasi buruk ke si penulis.
Nah, teknik parafrasa ini bisa menghindari seorang penulis dari plagiarisme tanpa mengubah makna gagasan yang ia tulis.
Buat mahasiswa, peneliti, pelajar, atau siapapun yang sedang mengerjakan karya tulis dan ingin mengutip sitasi – parafrasa ini penting banget!
Jenis Parafrasa
Ada beberapa jenis parafrasa yang bisa kamu lakukan saat memaparkan ulang suatu gagasan. Apa saja?
1. Parafrasa Ekuivalen
Parafrasa ekuivalen atau sering juga disebut parafrasa leksial adalah parafrasa antar satuan lingual yang mempunyai kemiripan makna yang sangat dekat.
Misalnya:
- Kalimat awal: Ibuku adalah seorang dokter.
- Setelah parafrasa: Ibuku merupakan seorang dokter.
2. Parafrasa Amplifikasi
Parafrasa amplifikasi merupakan pengulangan lingual yang disertai dengan informasi tambahan di dalamnya – sehingga hasil parafrasa memiliki informasi yang lebih lengkap.
Misalnya:
- Kalimat awal: Nina sedang ke kampus.
- Setelah parafrasa: Nina sedang ke kampus untuk melakukan bimbingan skripsi.
3. Parafrasa Keantoniman Ingkaran
Parafrasa keantoniman ingkaran adalah proses parafrasa yang memakai bentuk ingkar lain terhadap bentuk gagasan sebelumnya yang sudah diingkar.
Misalnya:
- Kalimat awal: Memang tidak mudah untuk memikul beban sebesar ini.
- Setelah parafrasa: Memang sulit untuk memikul beban sebesar ini.
4. Parafrasa Generik-Spesifik
Sesuai namanya, parafrasa generik-spesifik adalah jenis parafrasa yang mengganti bentuk gagasan yang sifatnya generik menjadi spesifik – tanpa mengubah maknanya.
Misalnya:
- Kalimat awal: Tumbuhan bisa memasak makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
- Setelah parafrasa: Tumbuhan bisa melakukan fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari.
5. Parafrasa Kontraksi
Parafrasa kontraksi adalah pemaparan ulang sebuah gagasan dengan cara mengurangi informasi yang ada. Ya, jenis parafrasa ini adalah kebalikan dari amplifikasi.
Misalnya:
- Kalimat awal: Gatot mengunjungiku kemarin jam 8 malam.
- Setelah parafrasa: Gatot mengunjungiku kemarin.
6. Parafrasa Rangkuman
Parafrasa rangkuman adalah jenis parafrasa yang bisa kita pakai untuk melebur dua kalimat atau lebih menjadi satu kalimat utuh dengan makna yang masih sama.
Misalnya:
- Kalimat awal: Aldi adalah mahasiswa. Badrun juga adalah mahasiswa.
- Setelah parafrasa: Aldi dan Badrun adalah mahasiswa.
7. Parafrasa Perifrastis
Parafrasa perifrastis adalah pemaparan ulang dengan menambahkan unsur sintaksis ke dalam sebuah gagasan.
Misalnya:
- Kalimat awal: Televisi di ruang tamu sedang diperbaiki ayah.
- Setelah parafrasa: Televisi di ruang tamu sedang diperbaiki oleh ayah.
8. Parafrasa Beda Struktur
Sesuai namanya, parafrasa beda struktur adalah proses pemaparan ulang sebuah gagasan dengan struktur kalimat yang berbeda.
Perubahan struktur ini bisa dari kalimat pasif menjadi aktif hingga perubahan urutan SPOK.
Selain itu, parafrasa beda struktur adalah jenis parafrasa yang paling sering digunakan oleh para penulis – terutama dalam karya tulis yang bersifat ilmiah.
Misalnya:
- Kalimat awal: Buku ini sangat menarik karena menyajikan informasi yang jarang diketahui oleh orang lain.
- Setelah parafrasa: Adanya informasi yang jarang orang lain ketahui membuat buku ini sangat menarik.
Tips Melakukan Parafrasa
Melakukan parafrasa pada sebuah gagasan sebetulnya cukup sederhana, tapi tidak semua orang terbiasa melakukan itu. Apa saja tips melakukan parafrasa?
- Pahami dulu gagasan utama dari kalimat atau paragraf yang sedang kamu baca.
- Coba tulis hasil pemahamanmu dengan kata-kata dan tata bahasamu sendiri.
- Baca ulang hasil tulisanmu dan temukan apa gagasan utamanya.
- Bandingkan gagasan utama dari kalimatmu dan kalimat awal. Apakah sama?
- Pastikan gagasan utama di hasil parafrasamu masih sama dengan gagasan utama di kalimat awal.
- Sertakan sumber atau sitasi – terutama untuk karya ilmiah.
Rangkai Kata-katamu dengan Parafrasa
Parafrase atau parafrasa adalah proses pemaparan ulang sebuah gagasan melalui bentuk kalimat yang berbeda tanpa mengubah maknanya.
Pemaparan ulang ini penting banget saat proses menulis karena nawarin berbagai manfaat – mempercantik kalimat, memudahkan pembaca untuk paham tulisanmu, dan mencegah plagiarisme.
Apalagi kalau bicara soal karya tulis yang berbau ilmiah, parafrasa ini penting banget. Gak lupa juga kamu perlu menambah sitasi.
Gak cuma saat nulis esai, artikel, atau makalah saja seorang penulis butuh parafrasa – seorang copywriter pun juga bisa manfaatin teknik ini.
Copywriter bisa manfaatin parafrasa agar tata bahasa dan diksi tulisannya lebih sesuai dengan target audiens dan lebih enak dibaca.
Yuk, manfaatin teknik parafrasa dan rangkai kata-katamu!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa manfaat utama dari parafrasa?
Parafrasa membantu membuat kalimat lebih menarik, memudahkan pembaca memahami gagasan, dan menghindari plagiarisme.
Apakah ada jenis-jenis parafrasa?
Ya, beberapa di antaranya adalah parafrasa amplifikasi, kontraksi, generik-spesifik, beda struktur, dan rangkuman.
Gimana cara melakukan parafrasa yang baik?
Pahami gagasan utama, tulis ulang dengan kata-katamu sendiri, lalu pastikan maknanya tetap sama seperti kalimat awal.
Kegapa parafrasa penting untuk karya tulis?
Parafrasa membantu mempercantik tulisan, menjaga orisinalitas, dan membuat gagasan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Referensi
https://narabahasa.id/artikel/keterampilan-bahasa/membaca/teknik-parafrasa/
https://penerbitdeepublish.com/parafrase-adalah/