
Mengenal Strategi Rule of Seven dalam Marketing

Pelanggan yang membeli produk/jasa adalah hal yang diinginkan oleh setiap bisnis. Tapi, membuat pelanggan yakin dan segera melakukan hal itu bukanlah pekerjaan mudah.
Meskipun kita sudah nyusun strategi konten yang matang, bikin konten berkualitas dan relevan, optimasi CRO, serta branding yang konsisten – itu semua gak menjamin pelanggan bakal beli produk/jasamu segera.
Sebenarnya hal ini wajar – jarang banget pelanggan langsung yakin, percaya, dan mau beli produk/jasa dari suatu brand saat pertama kali kenal. Pasti mereka butuh waktu untuk yakin.
Sama halnya ketika kamu saat jadi pelanggan. Kalau konteksnya beli camilan “kaki lima” mungkin kamu gak perlu mikir panjang.
Tapi, kalau konteksnya mau sewa jasa ataupun beli barang yang harganya gak murah – kamu pasti gak langsung yakin saat itu juga kan?
Karena ini, kita sebagai marketer harus tahu prinsip yang membantu kita nyusun strategi yang lebih matang agar pelanggan lebih cepat yakin.
Prinsip tersebut namanya rule of seven!
Prinsip apakah ini? Apa hubungannya dengan angka tujuh?
Apa Itu Rule of Seven?
Rule of seven adalah prinsip atau konsep yang menyatakan kalau calon pelanggan perlu mendengar dan melihat promosi marketing setidaknya tujuh kali sebelum mengambil keputusan pembelian.
Tapi, yang perlu kamu pahami adalah – “tujuh” dalam prinsip rule of seven ini bukanlah angka harafiah.
Itu cuma gambaran dari berapa kali mayoritas calon pelanggan perlu dapat paparan promosi marketing. Mau itu lewat konten website secara organik, email marketing, iklan, hingga media sosial.
Jadi, jangan dikira kalau sudah minimal tujuh kali, calon pelanggan pasti mau beli produk/jasamu. Bukan gitu ya cara mengartikannya.
Ada calon pelanggan yang perlu jumlah paparan yang lebih banyak, ada juga yang perlu lebih sedikit.
Maka dari itu, penting juga buat digital marketer dan pebisnis handal untuk mengukur seberapa efekfit kampanye marketingnya.
Prinsip Rule of Seven dalam Marketing
Dalam penerapannya, ada beberapa prinsip yang perlu kamu penuhi saat melakukan rule of seven, antara lain:
1. Konsistensi
Konsistensi adalah kunci, itu juga berlaku saat menerapkan rule of seven dalam marketing.
Pesan yang ingin kamu sampaikan haruslah konsisten di seluruh channel yang kamu pakai.
Pesan yang sama dan terus-menerus diulang akan lebih mudah membangun persepsi brand di benak calon pelanggan. Selain itu, brand serta produk/jasamu akan lebih mudah dikenal.
Pesan di sini gak terbatas di isi konten, ya. Ini juga mencakup warna desain, font, tone of voice, dan style copywriting.
2. Multiple Channel
Calon pelanggan zaman sekarang gak cuma ada di satu channel – tapi banyak!
Mereka juga pasti punya media sosial, pakai search engine buat nyari informasi, sampai email untuk buka pesan.
Manfaatkan beberapa channel tersebut untuk distribusi kampanye marketingmu. Tinggal sesuaikan saja antara habit calon pelanggan dan penawaranmu.
Kemudian, pilih channel yang paling sesuai untuk mendukung dua hal tersebut.
3. Frekuensi yang Cukup
Prinsip terakhir yaitu perhatikan frekuensi kampanye marketingmu. Jangan sampai kampanye marketingmu terlalu sering ataupun terlalu jarang muncul di hadapan calon pelanggan.
Manfaat Strategi Rule of Seven dalam Marketing
Ada berbagai manfaat yang bisa digital marketer dapat dari strategi rule of seven dalam marketing. Apa saja?
1. Ningkatin Kepercayaan dari Calon Pelanggan
Manfaat pertama yaitu bisa ningkatin kepercayaan dari calon pelanggan.
Simpelnya, pesan yang konsisten dan diulang bisa bikin calon pelanggan lebih mudah membangun citra dan akhirnya percaya dengan brand.
2. Ningkatin Brand Awareness
Lanjut dari poin pertama – citra yang terbangun ini gak cuma bikin calon pelanggan lebih mudah percaya dengan brand – tapi juga membangun brand awareness.
3. Mendorong Adanya Action dari Calon Pelanggan
Paparan kampanye marketing yang konsisten diterima calon pelanggan akan bikin mereka terdorong untuk melakukan action – terutama pembelian.
4. Ningkatin Retensi Pelanggan
Hubungan bisnis dengan pelanggan gak selesai sampai terjadinya pembelian – tapi masih berlangsung setelah itu.
Bisnis yang nerapin prinsip rule of seven secara konsisten ke kontennya bisa membuat hubungan ke pelanggan lebih awet.
Tentu hal ini bagus – karena pelanggan sangat mungkin untuk melakukan pembelian berulang atau retensi.
Sudah Paham tentang Rule of Seven dalam Marketing?
Meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk/jasa kita memang menantang.
Content plan yang matang, copywriting yang engaging, sampai konten berkualitas cuma memperbesar peluangmu untuk menarik minat mereka – bukan jaminan.
Hal ini wajar karena trust butuh waktu untuk tumbuh – sampai mereka beneran yakin membelanjakan uang ke bisnismu.
Fakta seperti ini bikin seorang digital marketer perlu paham yang namanya rule of seven dalam marketing.
Intinya, digital marketer harus manfaatin berbagai channel yang relevan dengan habit calon pelanggan secara konsisten.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa itu rule of seven?
Rule of seven adalah prinsip marketing yang menyatakan bahwa calon pelanggan perlu menerima pesan marketing dari brand setidaknya tujuh kali sebelum mereka merasa cukup yakin untuk melakukan pembelian.
Apakah angka “tujuh” di sini harus harfiah?
Enggak. Angka “tujuh” hanyalah simbolik. Jumlah pastinya bisa lebih sedikit atau lebih banyak, tergantung pada karakteristik audiens dan kualitas pesan marketing yang disampaikan.
Kenapa pelanggan gak langsung beli meskipun sudah lihat iklan atau konten kita?
Karena trust gak bisa dibentuk instan. Apalagi kalau produk/jasamu termasuk barang bernilai tinggi. Butuh waktu, paparan berulang, dan bukti konsistensi untuk bikin mereka yakin.
Gimana cara menerapkan rule of seven secara efektif?
Bangun pesan yang konsisten di semua channel, Gunakan lebih dari satu channel distribusi, dan Jaga frekuensi agar gak terlalu sering tapi juga gak terlalu jarang.
Apa manfaat utama dari strategi ini?
Ningkatin kepercayaan calon pelanggan, Bangun brand awareness, Dorong pembelian dan action, Perkuat hubungan jangka panjang sama pelanggan


