Perbedaan Copywriting dan Storytelling, Apa Saja?

Perbedaan Copywriting dan Storytelling, Apa Saja?

Copywriting adalah salah satu skill yang mencuri perhatian di tengah pesatnya perkembangan digital marketing. Hal ini gak lepas dari banyaknya bisnis yang membutuhkan skill ini.

Sudah ada banyak pembahasan kalau copywriting itu tujuannya memersuasi pembaca agar mau melakukan aksi/tindakan tertentu. Intinya, bisa menggugah emosi pembaca.

Bicara soal emosi, ada satu lagi skill yang sering dibahas – storytelling. Bahkan, banyak banget formula copywriting yang juga ada di storytelling. Misal, formula BAB dan PAS.

Jadinya, banyak banget yang anggap dua hal ini mirip banget. Wajar, copywriting dan storytelling sebetulnya dua hal yang saling berkaitan erat. 

Walaupun keduanya kelihatannya mirip banget, tapi ada beberapa hal yang membedakan keduanya.

Kira-kira, apa ya perbedaan copywriting dan storytelling?

Perbedaan Copywriting dan Storytelling

Berikut adalah beberapa hal yang membedakan copywriting dan storytelling, yaitu:

1. Tujuan

Tujuan copywriting adalah untuk memersuasi pembaca agar melakukan aksi tertentu dan sering dipakai untuk jualan. Inti dari copywriting – konversi!

Kalau storytelling lebih ke teknik bercerita untuk konten, termasuk bisa diaplikasikan ke copywriting. Tujuannya lebih ke membangun hubungan dengan pembaca lewat cerita – informasi jadi emosi.

Formula Copywriting – Solusi Buat Tulisan Menarik!

2. Gaya Penulisan

Gaya penulisan copywriting cenderung straight to the point – singkat, padat, jelas. Sering juga pakai kalimat yang membangun kesan urgent dan FOMO ke pembaca.

Intro copywriting juga sering langsung mention masalah yang pembaca alami ataupun data fakta.

Nah, storytelling justru lebih naratif dan ada alurnya – latar belakang, masalah/konflik, dan resolusi. Jadi, intronya gak langsung ke masalah.

Profesi Copywriter – Kupas Tuntas Prospek, Gaji dan Skillnya

3. Struktur

Copywriting punya banyak struktur yang masing-masing ada fungsinya – ada yang ngehighlight masalah, highlight solusi, ngasi kesan urgensi, hingga CTA.

Storytelling sebetulnya ada strukturnya juga. Tapi, sifatnya lebih fleksibel. Intinya di dalam ceritanya mesti ada latar belakang, konflik, dan resolusi.

Call to Value – Apa Bedanya dengan Call to Action?

Sudah Paham Bedanya Copywriting dan Storytelling?

Copywriting dan storytelling adalah dua tools yang dipakai untuk mengomunikasikan produk, jasa, dan brand.

Banyak yang susah membedakan keduanya. Padahal, ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara keduanya.

Perbedaan copywriting dan storytelling terletak di fungsi, struktur, dan gaya penulisan. Keduanya bisa kamu pakai untuk menarik perhatian pembaca, sehingga bisa ningkatin konversi dan trust ke brandmu.

Jangan lupa manfaatin copywriting dan storytelling sesuai kebutuhan strategi marketingmu, ya!

Frequently Asked Questions (FAQ)

Storytelling adalah teknik bercerita yang digunakan untuk menyampaikan informasi dengan cara yang menarik dan emosional. Tujuannya adalah membangun hubungan dengan pembaca melalui cerita yang menyentuh.

Tujuan: Copywriting fokus pada persuasi dan konversi, sedangkan storytelling fokus pada membangun hubungan emosional dengan pembaca; Gaya Penulisan: Copywriting cenderung langsung dan to the point, sedangkan storytelling lebih naratif dengan alur cerita yang jelas; Struktur: Copywriting memiliki struktur yang lebih rigid dengan elemen-elemen seperti masalah, solusi, dan CTA. Storytelling lebih fleksibel, dengan elemen latar belakang, konflik, dan resolusi.

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *