Website yang berkualitas adalah syarat utama agar audiens merasa betah saat berkunjung.
Nah, pertanyaannya, apa sih yang membuat sebuah website dianggap berkualitas?
Dari sekian banyak jawaban, “gampang dinavigasi” adalah salah satu jawabannya. Website yang mudah dinavigasi bikin audiens lebih nyaman dan cepat menemukan apa yang mereka butuhkan.
Misalnya, mau cari artikel blog, halaman produk, atau informasi tentang website – mereka langsung tahu harus klik apa.
Nah, agar audiens gampang menavigasi, website harus punya fitur yang namanya navigational bar.
Bisa dibilang, fitur ini penting banget untuk menjamin websitemu punya user experience yang bagus – yang secara langsung akan berdampak positif juga ke SEO.
Kita akan membahas fitur tersebut secara lengkap di artikel ini – pengertian, manfaat, jenis, hingga cara membuatnya.
Tanpa basa-basi, yuk langsung kita bahas!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Navigational bar atau navbar adalah elemen HTML dalam bentuk balok-balok navigasi yang lokasinya antara di atas page website.
Tapi, ada juga sebagian kecil website yang posisi navbarnya di sebelah samping.
Adanya fitur navigation bar memungkinkan audiens untuk menavigasi website dengan mudah – entah itu mau cari halaman blog, produk, hingga about us.
Meskipun terlihat sederhana, navbar ternyata punya manfaat yang penting banget dalam nentuin kualitas website secara keseluruhan. Apa saja?
Adanya navigation bar akan sangat memudahkan audiens dalam menavigasi website. Mereka pun akan tahu harus klik balok navigasi apa ketika mau nyari informasi tertentu.
2. Ningkatin User Experience
Menyambung poin pertama – ketika audiens bisa navigasi website dengan mudah, secara otomatis user experience pun juga ikut meningkat.
Hal ini bisa membuat audiens lebih betah dan percaya dengan website kita.
Navbar sendiri sebetulnya bisa kita bagi jadi beberapa jenis berdasarkan lokasinya. Nah, berikut jenis-jenisnya.
- Navbar dalam bentuk horizontal (biasa dipakai di kebanyakan website).
- Vertikal (lebih jarang dipakai).
- Hamburger (biasa dipakai di website versi HP, bentuknya seperti garis tiga horizontal).
- Dropdown (biasanya dipakai untuk nunjukkin kategori) – misal, navbar “blog” dengan dropdown kategori dari blog tersebut.
- Footer.
Sekarang, kita akan bahas gimana caranya membuat navbar untuk website. Nah, di artikel ini kita akan bahas caranya di CMS WordPress. Berikut caranya.
- Siapkan pages yang mau kamu bawa di navbar.
- Klik ‘Appearance’ > ‘Customize’.
- Cari ‘Menus’ atau ‘Header & Navigation’ (di tiap template, lokasinya bisa beda-beda).
- Klik ‘Add Items’.
- Pilih halaman yang sudah kamu siapkan dengan klik tombol “+”.
User experience (UX) adalah faktor yang penting banget dalam praktek digital marketing secara keseluruhan – khususnya SEO.
Tapi, optimasi UX gak melulu soal teknis ataupun desain yang rumit. Seringkali UX dipengaruhi banget oleh hal-hal yang keliatannya simpel – misalnya, navigation bar atau navbar.
Adanya navbar ini sangat membantu audiens saat nyari informasi yang mereka butuhkan – mulai dari blog, product page, hingga halaman tentang brand (about us).
Jadi, yuk optimasi navbar websitemu agar UXnya lebih bagus!
Frequently Asked Questions (FAQ)
Navbar mempermudah audiens dalam mencari informasi, meningkatkan user experience (UX), dan secara nggak langsung bisa berdampak positif ke SEO.
Referensi
https://cmlabs.co/id-id/seo-terms/navbar
https://toffeedev.com/blog/seo/apa-itu-navbar/