Curiosity Gap – Bangkitkan Rasa Penasaran Audiens!

Curiosity Gap – Bangkitkan Rasa Penasaran Audiens!

Manusia secara naluri punya rasa penasaran terhadap suatu hal yang mereka tidak tahu.

Ternyata, rasa penasaran ini bisa penulis manfaatkan agar audiens mau membaca tulisan kita. Kita bisa manfaatkan ketidakhtahuan mereka dengan curiosity gap.

Apa itu curiosity gap

Gimana caranya kita manfaatkan hal ini untuk membuat tulisan yang powerful?

Nah, daripada penasaran, mending kita simak artikelnya sampai habis!

Apa Itu Curiosity Gap?

Curiosity gap adalah ruang antara informasi yang audiens tahu dengan apa yang mereka tidak tahu.

Memanfaatkan ruang ini bisa menjadi senjata yang powerful bagi seorang penulis.

Gimana tidak? Hal ini tentu akan memancing rasa penasaran audiens. Mereka akan merasa “digantung” jika gak tahu jawabannya.

Hal ini tentu akan bikin audiens ingin membaca tulisanmu lebih lanjut.

Kalau dilihat dengan seksama, penerapan curiosity ini sering dipakai untuk membuat judul clickbait.

Contoh Penerapan Curiosity Gap

Di bawah ini adalah beberapa contoh iklan yang menerapkan konsep ini, antara lain:

Contoh curiosity gap (sirka.io)
Sumber: sirka.io
Contoh curiosity gap (tribunnews.com)
Sumber: tribunnews.com
Contoh curiosity gap (viva.co.id)
Sumber: viva.co.id

3 Cara Memanfaatkan Curiosity Gap

Ada tiga cara yang bisa kamu ikuti untuk memanfaatkan curiosity gap. Berikut adalah penjelaasan lengkapnya.

1. Sampaikan Fakta Baru

Cara pertama yaitu sampaikan fakta baru dengan kemasan yang bisa membuat pembaca penasaran. 

Kamu bisa sampaikan fakta tersebut dengan pemanis seperti “menurut pakar”, “menurut dokter”, dan sebagainya.

Bisa juga dengan membantah pengetahuan umum yang semua orang ketahui selama ini.

Contohnya seperti “Diabetes Bukan dari Makanan Manis! Temui Musuh Utama Diabetes”.

Tentu hal itu bikin pembaca penasaran karena pengetahuan umum kita selama ini anggap makanan manis adalah biang keladi diabetes.

2. Jangan Gamblang

Kalau kamu ingin memanfaatkan ketidaktahuan pembaca, jangan terlalu gamblang menjelaskan inti dari pembahasan di judul kontenmu.

Buat pembaca penasaran setelah membaca judulmu. Buat mereka bertanya seperti ini…

“Apa maksudnya?”

Kalau kamu cek contoh di atas, judul dengan unsur curiosity gap sering menggunakan kata “ini” – pakai ini, metode ini, cara ini, langkah ini, dan sebagainya.

3. Sesuai dengan Isi Konten

Cara ketiga yaitu sesuaikan judul dengan isi konten.

Ingat! Judul yang gak nyambung dengan isinya justru akan bikin pembaca kecewa.

Yuk, Manfaatkan Curiosity Gap!

Manusia memang dasarnya ingin tahu banyak hal. Maka dari itu, kita bisa manfaatkan naluri manusia tersebut dengan curiosity gap.

Penulis bisa membuat tulisan yang powerful kalau mampu manfaatin ketidaktahuan pembaca. Tulisan yang powerful bisa buat pembaca terpancing dan tertarik setelah membaca judulmu.

Terkesan seperti clickbait, memang. Tapi, selama judul yang kamu tulis sesuai dengan isi konten, ya gak masalah dong.

Justru, lebih baik kamu manfaatkan celah ketidaktahuan ini agar audiens bisa antusias saat mulai baca isi kontenmu.

Kalau kamu ada kritik, saran, atau ide pembahasan, bisa langsung komentar di bawah, ya!

See you di artikel selanjutnya!

 

Referensi

https://www.enchantingmarketing.com/curiosity-gap/

https://copyhackers.com/2014/04/curiosity-gap/

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *