Kita semua setuju kalau user experience (UX) yang positif penting banget sebagai paramater kualitas website.
Salah satu cara memastikan UX yang positif yaitu dengan menyediakan halaman yang sesuai kebutuhan audiens.
Bicara soal kebutuhan audiens dalam suatu halaman, tentu kita akan ngasi berbagai fitur di dalamnya – makin kompleks kebutuhannya, makin kompleks pula isi halamannya.
Berdasarkan hal itu, kita bisa bagi halaman website jadi dua jenis – website statis dan website dinamis.
Sebelumnya, kita sudah sempat bahas soal website statis. Nah, sekarang gilirannya kita bahas website dinamis!
Apa sih website dinamis itu? Apa contohnya?
Tanpa lama-lama lagi, yuk kita cari tahu sekarang!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Website Dinamis?
Website dinamis adalah jenis halaman website atau situs yang punya tampilan konten yang dinamis atau bisa berubah-ubah di mata audiens.
Perbedaan tampilan halaman ini tergantung input yang diterima ataupun permintaan audiens – tergantung settingan bahasa, demografis, zona waktu, dan sebagainya.
Nah, website dinamis jadinya lebih interaktif dan personal karena sifatnya yang bisa berubah-ubah ini – tentu di satu sisi ini juga bisa ningkatin user experience.
Biasanya, halaman website yang dinamis dibuat pakai bahasa pemrograman kaya Phyton, Ruby, atau PHP.
Kelebihan Website Dinamis
Website dinamis nawarin beberapa kelebihan untuk audiens dan kualitas website itu sendiri, antara lain:
1. Website Tampak Lebih Profesional
Halaman website dinamis terkesan lebih profesional karena punya fitur yang membuatnya lebih interaktif – hal ini gak dimiliki website statis.
2. User Experience Lebih Baik
Halaman yang lebih interaktif dan personalized artinya bisa memenuhi kebutuhan audiens dengan lebih baik. Hal ini secara bersamaan bikin user experience yang lebih baik pula.
3. Maintenance Lebih Mudah
Website dinamis cenderung lebih mudah untuk maintenancenya karena punya database untuk berbagai konten dan elemen pada website.
Selain itu, website yang dinamis juga pakai bahasa pemrograman yang bisa berinteraksi dengan informasi yang ada di database.
Kedua hal ini memudahkan proses perubahan website tanpa harus mengubah halaman satu per satu – lebih mudah dan cepat.
Kekurangan Website Dinamis
Selain kelebihan, website dinamis pun juga punya beberapa kekurangan. Apa saja?
1. Optimasi SEO Lebih Kompleks
Pembuatan website dinamis cenderung lebih sulit dan kompleks. Selain itu, ada banyak banget fitur yang pastinya ngaruh ke loading speed. Makin banyak fiturnya, makin lambat loading speednya.
Nah, ini secara langsung bakal ngaruh ke optimasi SEO – yang salah satu faktornya adalah kecepatan akses website.
2. Biaya dan Waktu Pembuatan Lebih Tinggi
Kompleksitas website dinamis ini bikin proses, biaya, dan waktu pembuatannya lebih tinggi.
3. Perlu Hosting yang Lebih Besar
Website yang dinamis perlu hosting yang lebih besar agar bisa nyimpan file website.
Contoh Website Dinamis
Kamu bisa nemuin contoh website dinamis dengan mudah di internet. Contoh yang paling umum yaitu e-commerce dan website nonton film.
1. Website untuk Nonton Film
Kamu pasti kenal tampilan di atas kan? Ya, tampilan Netflix!
Website nonton film online adalah contoh paling terkenal dari penerapan website dinamis.
Halaman website tersebut nampilin rekomendasi film berdasarkan preferensi dan kebiasaan nontonmu.
Kalau kebiasaan nonton dan preferensimu beruhah, rekomendasi filmnya pun nanti juga ikut berubah.
2. E-commerce
Selanjutnya ada e-commerce. Website kaya Tokopedia atau Shopee punya fitur rekomendasi barang berdasarkan histori belanja dan pencarianmu.
Sudah Paham tentang Website Dinamis?
Website dinamis adalah contoh website yang sering kamu temukan di internet.
Jenis website ini punya keunggulan yang gak dimiliki website statis – punya fitur kompleks yang bisa memenuhi kebutuhan audiens.
Inilah alasan kenapa website dinamis dianggap efektif buat naikin user experience.
Tapi, gak ada yang lebih baik antara website statis dan dinamis – masing-masing punya plus minusnya dan sama-sama bisa memenuhi kebutuhan audiens.
Sekarang, balik lagi ke kamu sebagai SEO specialist atau digital marketer untuk memahami kebutuhan audiens di halaman tertentu – apakah lebih cocok pakai website dinamis atau statis.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa saja kelebihan dari website dinamis?
Tampilan yang lebih profesional dan interaktif, pengalaman pengguna yang lebih baik, proses pemeliharaan yang lebih mudah.
Apa kekurangan dari website dinamis?
Optimasi SEO yang lebih kompleks, biaya dan waktu pembuatan yang lebih tinggi, memerlukan hosting yang lebih besar untuk menyimpan file dan data.
Contoh apa saja yang termasuk dalam website dinamis?
Contohnya seperti platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, serta layanan streaming film seperti Netflix, yang menawarkan rekomendasi berdasarkan preferensi pengguna.
Referensi
https://www.jagoanhosting.com/blog/website-dinamis/
https://www.revou.co/kosakata/web-dinamis
https://cmlabs.co/id-id/seo-terms/website-dinamis-adalah