Content Refresh – Solusi Simpel Buat Ningkatin Traffic?

Apakah belakangan ini traffic websitemu terus mengalami penurunan? Atau lagi susah buat dapat konversi?
Kalau iya, penyebabnya bisa jadi karena kontenmu sudah kalah bersaing di mesin pencari. Nah, solusi yang bisa kamu lakukan yaitu dengan melakukan content refresh.
Kita akan cari tahu secara lengkap tentang content refresh di artikel ini, mulai dari seberapa penting hingga cara melakukannya.
Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Apa Itu Content Refresh?
Content refresh adalah proses memperbaiki konten website yang sudah ada agar informasinya tetap relevan, update, dan valuable buat audiens.
Perbaikan konten ini bisa beragam. Misalnya update informasi lama, ningkatin readability agar lebih gampang dibaca, optimasi isi artikel agar konteksnya jelas, hingga benerin struktur konten agar audiens lebih engage.
Content refresh ini gak cuma bisa ningkatin kualitas konten di mata audiens, tapi juga di mata mesin pencari – sehingga harapannya konten bisa lebih perform secara SEO.
Setalah ini, kita akan bahas secara detail kenapa content refresh penting banget buat website dan harus dilakukan.
Kenapa Harus Melakukan Content Refresh?
Berikut adalah beberapa alasan kenapa kamu harus melakukan content refresh secara rutin, antara lain:
1. Bikin Konten Lebih Relevan
Content refresh akan membuat konten yang ada di websitemu jadi lebih relevan, sehingga lebih helpful bagi audiens.
2. Berpeluang Ningkatin Clich-Through Rates (CTR)
Konten dengan judul, headline, dan isinya yang usang cenderung bikin audiens gak tertarik, sehingga mengalami penurunan click dan CTR.
Nah – mengganti judul, intro, dan isi akan bikin audiens lebih tertarik dengan kontenmu, sehingga CTR pun bisa meningkat.
3. Bisa Menjaga Otoritas Website
Konten yang konsisten mengalami peremajaan dari segi isi, judul, dan konteks akan membuat websitemu terus relevan di topik tersebut, sehingga otoritas websitemu pun terjaga.
4. Ningkatin Peluang Konten untuk Ranking di Google
Google punya salah satu faktor yang disebut QDF (Query Deserves Freshness) yang menekankan faktor kebaruan sebagai parameter konten untuk ranking (termasuk juga jadi referensi AI).
Jadi, peluang kontenmu masuk referensi AI dan ranking pun lebih tinggi kalau informasi di kontenmu sudah update.
Konten seperti Apa yang Bisa Kita Refresh?
Sekarang, kita akan bahas beberapa parameter yang bisa kamu pakai untuk nentuin konten seperti apa yang bisa kita refresh, yaitu:
1. Utamakan Konten yang Ngasi Banyak Traffic dan Konversi
Gak semua konten harus kamu update dalam satu waktu. Pilihlah konten yang memang punya histori ngasi banyak traffic ataupun konversi.
Contohnya apa saja?
- Konten yang informasinya evergreen (terutama yang ada softsellingnya).
- Landing page.
2. Cari Konten yang Lama Sudah Gak Update
Nah, dari konten-konten yang ngasi banyak traffic dan konversi, cari konten yang memang lama sudah gak update.
Biasanya, konten yang lama gak update besar peluangnya mengandung informasi yang usang.
3. Konten yang Mengalami Penurunan Performa
Penurunan performa ini bisa kamu lihat dari beberapa faktor – ranking, traffic, hingga clicks.
Pilih artikel yang memang mengalami penurunan traffic dan clicks, dengan ranking di luar 10 besar. Konten seperti itu masih punya banyak ruang buat kamu improve.
4. Konten yang Informasinya Sudah Usang
Parameter terakhir yaitu relevansi konten. Tentu, konten yang informasinya sudah usang perlu kamu perbaiki – mau performanya bagus ataupun jelek.
Cara Melakukan Content Refresh
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan content refresh, antara lain:
1. Update Meta Tag
Update meta tag seperti judul dan meta descriptions adalah cara paling simpel untuk content refresh. Terutama, kalau kontenmu sebetulnya relevan dan performanya bagus, tapi mengalami penurunan clicks dan CTR.
Tujuannya agar audiens tertarik untuk mengunjungi kontenmu.
2. Optimasi Artikel Lama
Kamu juga bisa melakukan content refresh dengan cara optimasi artikel lama.
Misalnya, nambahin informasi, sesuaikan PoV dengan target audiens, nambah foto/asset, hingga memperbaiki alur pembahasan.
Kamu juga bisa baca secara lengkap caranya optimasi artikel lama lengkap dengan pengalamanku di artikel ini.
3. Target Keyword Baru
Kadang, konten lama justru punya peluang lebih besar buat perform di keyword lain.
Kamu bisa cek kontenmu punya peluang ranking di keyword apa saja lewat Google Search Console.
Dari sana, kamu bisa dapat insight buat nambahin informasi yang berhubungan dengan keyword tersebut. Tapi, pastikan juga kalau keyword baru tersebut relevan dengan keyword utama.
4. Menggabungkan Artikel Lama
Biasanya, ini terjadi di konten yang topiknya spesifik. Kamu bisa menggabungkan konten-konten lama yang topiknya berhubungan jadi satu konten baru agar isinya lebih lengkap.
Tapi, kamu perlu sesuaikan lagi alurnya agar artikel baru tersebut enak dibaca.
5. Redesign Konten Lama
Redesign konten lama yaitu ketika kamu mengubah konten lama (artikel) jadi konten dalam bentuk landing page.
Sebetulnya, redesign konten lama itu jarang terjadi. Selain itu, praktek ini pun juga susah dan memakan waktu yang lama.
Biasanya, yang mengalami redesign adalah artikel yang perform di transactional keywords dan memberikan banyak traffic ke website.
Mau Bikin Websitemu Lebih Optimal? Content Refresh Bisa Jadi Solusi!
Penurunan traffic sampai susahnya dapat konversi adalah hal yang mungkin banget terjadi. Nah, salah satu langkah yang bisa kita ambil adalah dengan melakukan content refresh.
Praktek ini pun bentuknya beragam – dari yang paling simpel kaya ganti judul dan meta description, sampai yang paling kompleks yaitu redesign konten lama.Kamu gak wajib buat ngerefresh semua konten yang ada. Lebih baik refresh konten yang memang punya peluang ngasi banyak traffifc dan konversi ke website.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Apa itu content refresh?
Content refresh adalah proses memperbarui konten lama di website agar informasinya tetap relevan, akurat, dan bernilai buat audiens.
Apakah content refresh bagus untuk SEO?
Content refresh termasuk salah satu strategi SEO yang efektif untuk menjaga performa website.
Gimana cara melakukan content refresh?
Ada beberapa cara seperti: Update meta tag (judul dan meta description), optimasi isi artikel lama, tambahkan atau ubah target keyword, gabungkan beberapa artikel lama, redesign konten lama (opsional)