Draft Pertama Artikel Kamu Jelek? Itu Wajar!

Draft Pertama Artikel Kamu Jelek? Itu Wajar!

Kamu sadar gak, ada banyak banget hasil draft pertama artikel itu hasilnya jelek? Hal ini gak terlepas dari siapa yang nulis – dari penulis pemula sampai yang sudah pengalaman.

Mungkin kamu salah satunya.

Sebagai sesama writer, aku tahu gimana rasanya ngeliat tulisan yang kita sendiri sadar kalau itu jelek – bawaannya gatal pengen edit dan benerin.

Kalau mau bikin artikel sekaligus sambil edit, masalahnya gak semua penulis bisa kaya gitu. Ada sebagian penulis yang justru bakal buntu idenya kalau nulis dengan gaya kaya gitu.

Hmm, dilematis ya.

Tapi, gimana kalau aku bilang – draft pertama artikel yang jelek itu WAJAR? Justru BAGUS bagi sebagian writer punya hasil tulisan yang jelek dulu di awal.

Kenapa aku bilang gitu? Tentu ada alasannya dan aku akan bongkar semuanya di artikel ini.

Penasaran?

Kenapa Draft Pertama Artikel Jelek?

Simpelnya, draft pertama artikel besar kemungkinan hasilnya gak memuaskan atau jelek karena itu adalah hasil tulisan yang masih mentah dan belum melalui proses editing.

Seringkali seorang penulis nerapin prinsip freewriting ataupun nulis apa yang terlintas di kepalanya, sehingga mungkin banget ada tulisan yang strukturnya berantakan ataupun typo.

Apalagi, proses nulis itu menantang bagi seorang writers. Mereka kerap kesulitan saat bikin tulisan yang ngalir dan enak dibaca – terutama di bagian intro.

Jadinya, sekali muncul ide pembuka artikel, maka writers langsung tulis ide tersebut.

Ciri-ciri Draft Pertama Artikel

Sebetulnya gak susah buat ngeliat ciri-ciri draft pertama artikel. Berikut ciri-cirinya:

  • Artikel punya banyak kekurangan dari segi struktur kalimat, pilihan kata, hingga kesalahan ketik (typo).
  • Kalau kamu punya editor, akan dapat banyak catatan dari editor.

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Buat Draft Pertama Artikel?

Kalau kamu sudah selesai buat draft pertama artikel, apa lagi? Ya sekarang kamu tinggal edit – mau itu edit sendiri ataupun dibantu editor.

Kalau kamu dibantu editor, mungkin prosesnya akan lebih cepat dan objektif karena artikelmu akan dibaca oleh orang lain.

Tapi, kalau kamu gak punya editor, kamu bisa ngelakuin yang namanya swasunting. Cuma prosesnya lebih lama dan rawan bias.

Kamu bisa istirahat sejenak setelah selesai menyelesaikan draft pertama artikelmu. Lalu, kamu bisa baca ulang dan cek bagian-bagian yang perlu diperbaki.

Hasil Tulisan Pertamamu Jelek? Gak Masalah!

Kita sebagai penulis pasti pengen bikin tulisan yang bagus, helpful, dan enak dibaca. Tapi, kita pasti sering ngeliat hasil tulisan sendiri yang kurang memuaskan.

Hasil tulisan pertama yang gak memuaskan itu wajar di dunia tulis-menulis. Draft pertama artikel itu ibaratnya masih mentah, belum lewat proses editing.

Apalagi, gak semua writers bisa nulis artikel sekaligus sambil editing. Jadi, kalau draft artikelmu jelek, jangan kecewa. Kamu tinggal edit supaya hasilnya lebih bagus.

Frequently Asked Questions (FAQ)

Kenapa draft pertama artikel biasanya jelek?

Karena draft pertama masih berupa tulisan mentah yang belum melalui proses editing, sehingga wajar kalau struktur berantakan, banyak typo, atau kurang enak dibaca.

Apakah penulis berpengalaman juga bikin draft jelek?

Iya, bahkan penulis profesional pun sering menghasilkan draft pertama yang jauh dari kata sempurna.

Apa ciri-ciri draft artikel pertama?

Beberapa cirinya antara lain: struktur kalimat belum rapi, pilihan kata masih seadanya, banyak typo, dan kalau dicek editor biasanya penuh catatan perbaikan.

Apa yang harus dilakukan setelah menyelesaikan draft pertama?

Langkah selanjutnya adalah proses editing. Bisa dilakukan sendiri (swasunting) atau dibantu editor.

Kalau draft pertama jelek, apakah itu berarti tulisan saya gagal?

Tidak. Draft pertama jelek itu normal dan bukan tanda kegagalan. Justru itu bagian penting dari proses menulis.

Yuk, Bagikan ke Lebih Banyak Orang!

Artikel Menarik Lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *