Kita sudah sempat bahas tentang website statis dan dinamis secara lengkap di AndiLearn. Intinya, kedua website tersebut punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Nah, supaya pemahamanmu tentang kedua website ini lebih oke – sekarang kita akan bahas apa saja perbedaan antara website statis dan dinamis di artikel ini.
Penasaran?
Belajar Apa Kita Hari Ini?
9 Perbedaan Website Statis dan Dinamis, Apa Saja?
Berikut adalah sembilan perbedaan antara website statis dan dinamis, antara lain:
1. Isi Konten
Isi konten yang ada di website statis cenderung tetap dan jarang berubah, sedangkan konten di website dinamis akan mengikuti preferensi audiens berkat fiturnya yang lebih kompleks.
2. Desain
Dari segi desain, website statis lebih sederhana dan klasik. Kalau website dinamis cenderung lebih kompleks dan lebih banyak animasinya.
3. Database
Website statis cuma perlu database dengan ukuran kecil karena fiturnya gak banyak dan simpel.
Nah, kalau website dinamis perlu. Biasanya pakai Oracle atau MySQL.
4. Teknologi yang Digunakan
Website statis itu umumnya pakai CSS, HTML, dan JavaScript (JS) seperlunya. Tampilan website statis langsung dirender browser. Selain itu website ini lebih ringan dan cepat diakses.
Beda cerita kalau website dinamis – biasanya pakai bahasa pemrograman yang beragam kaya Phyton, PHP, JavaScript dengan framework tertentu kaya Next.js atau Node.js.
5. Penggunaan
Website statis cocok dipakai untuk keperluan yang simpel dan gak butuh fitur yang kompleks – homepage, landing page simpel, atau portfolio.
Kalau website dinamis cocok dipakai kalau user butuh fitur yang kompleks di suatu website – forum, login user, katalog produk versi e-commerce, hingga dashboard.
6. Interaksi User
Interaksi yang terjadi di website statis jelas terbatas dan cuma satu arah. Website dinamis jauh lebih interaktif.
7. Keamanan
Keamanan website statis lebih aman dan susah dijebol hackers, sedangkan website dinamis lebih rentan karena bisa saja kena SQL injection misalnya.
8. Pengembangan
Biaya pengembangan website statis jauh lebih murah daripada dinamis. Faktor ini gak lepas dari penggunaan fitur di dalamnya – makin banyak dan kompleks, makin mahal.
9. Loading Speed
Loading speed halaman statis lebih cepat karena gak ada beban berlebih di animasi ataupun fitur kompleks.
Sudah Paham Bedanya Website Statis dan Dinamis?
Website statis dan dinamis adalah dua jenis website yang sering banget kita temui di internet.
Perbedaan keduanya di pembahasan sebelumnya bisa membantu kita dalam memahami plus dan minus masing-masing jenis website – sehingga, kamu bisa mitigasi risikonya lebih awal.
Toh, gak ada yang lebih baik antara website statis dan dinamis – keduanya sama bagus dan saling melengkapi di suatu website, sesuai kebutuhan websitemu juga.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Dari segi teknologi, apa yang digunakan oleh masing-masing jenis website?
Website statis umumnya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript secara sederhana, sedangkan website dinamis menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti PHP, Python, atau JavaScript dengan framework seperti Node.js atau Next.js.
Gimana dengan interaksi pengguna di kedua jenis website?
Website statis menawarkan interaksi yang terbatas dan bersifat satu arah, sementara website dinamis lebih interaktif, memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi melalui fitur seperti forum, login, dan pengelolaan konten.
Mana yang lebih aman, website statis atau dinamis?
Website statis cenderung lebih aman dari serangan hacker karena tidak terhubung langsung ke database. Sebaliknya, website dinamis lebih rentan terhadap serangan seperti SQL injection karena keterlibatannya dengan database.
Referensi
https://www.exabytes.co.id/blog/perbedaan-website-statis-dan-website-dinamis/
https://www.rumahweb.com/journal/perbedaan-website-statis-dan-dinamis/
https://www.hercodigital.id/ketahui-perbedaan-web-statis-dan-web-dinamis/
https://gudangssl.id/blog/perbedaan-website-statis-dan-dinamis/