Membuat tulisan yang enak dibaca adalah syarat agar audiens betah baca tulisanmu.
Nah, salah satu cara agar audiens enak baca tulisanmu adalah dengan menggunakan white space dalam artikel.
Tulisan ini akan membahas tentang white space – pengertian, fungsi, dan penerapannya di dalam artikel.
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu White Space?
White space adalah ruang kosong yang letaknya di antara tulisan atau desain. Nama lain dari istilah ini adalah negative space.
Ya, white space ini gak cuma sering ada di artikel, di desain juga ada. Tapi, tulisan ini fokus membahas white space dalam artikel.
Kalau di dalam tulisan, bentuk white space ini bisa macam-macam. Misalnya, spasi antar kata, jarak antara tepi halaman dengan teks, dan pemanfaatan spasi (antar paragraf).
Fungsi White Space dalam Artikel
Barusan kita sudah bahas singkat tentang apa itu white space. Lalu, apa sebetulnya fungsi white space dalam artikel? Berikut penjelasannya!
1. Ruang Bagi Pembaca
Fungsi keberadaan white space adalah agar bisa memberi ruang bagi audiens saat membaca artikelmu.
Maksudnya, negative space yang ada di artikel secara langsung bisa ngasi audiens jeda setiap membaca artikelmu.
Bayangin kalau kamu baca paragraf yang panjang banget – 4 hingga 6 baris.
Kamu pun pasti jadi “mager” kalau disuruh baca paragraf sepanjang itu. Hal yang sama juga audiens rasakan.
Lewat PC atau laptop saja kadang bikin malas. Coba bayangin kalau baca artikelnya lewat HP. Makin malas pasti buat membaca.
Nah, itulah fungsi adanya white space – bisa ngasi jeda ke pembaca. Jadi, pembaca gak akan terlalu capek saat baca tulisanmu.
Tulisan yang terlalu panjang akan memberikan kesan padat dan jenuh. Hal ini bisa bikin audiens malas duluan sebelum membaca.
2. Membuat Tulisan Lebih Rapi
Manfaat white space dalam artikel yang kedua adalah bisa membuat tulisan lebih rapi.
Ruang-ruang kosong yang ada di artikel ini bisa mengistirahatkan mata agar gak terlalu lelah. Selain itu, negative space juga memberikan kesan lebih rapi di mata.
3. Sebagai Penanda di Artikel
Fungsi white space yang ketiga adalah sebagai penanda di artikel.
Maksudnya penanda ini banyak – penanda peralihan ke paragraf baru, penanda ganti pembahasan, dan penanda adanya statement penting.
White space sebagai peralihan ke paragraf baru ini bisa memudahkan audiens saat berhenti baca di tengah jalan.
Mereka akan lebih mudah menemukan tulisan terakhir yang mereka baca. Kalau paragraf terlalu panjang, tentu hal ini jauh lebih sulit.
Selain itu, white space juga bisa dimanfaatkan sebagai penanda ganti pembahasan. Tiap ada negative space, pembaca secara otomatis akan dapat sinyal kalau akan ada pembahasan baru.
White space pun juga bisa kamu manfaatkan untuk memberi penegas kalau tulisan setelahnya merupakan statement penting yang harus pembaca simak.
Biasanya, satu statement ini berdiri sendiri tanpa ada kalimat pendukung di belakangnya.
4. Tulisan Mudah Dibaca
Fungsi negative space yang terkahir adalah membuat tulisan lebih mudah dibaca.
Manusia memang lebih mudah mencerna informasi yang masuk sedikit demi sedikit. Jadi, lebih baik manfaatkan white space agar tulisanmu enak dibaca dan dipahami.
Cara Menerapkan White Space dalam Artikel
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan white space dalam artikel, antara lain:
- Satu paragraf maksimal terdiri dari dua setengah baris (dua baris full + baris ketiga cuma setengah).
- Kalau menjelaskan daftar singkat, pakai bullet point (seperti yang kamu baca sekarang).
- Pecah sub topik dengan H2, H3, dan seterusnya. Baca penjelasan ini lebih lengkap di artikel AndiLearn tentang outline, subheading, dan listicle.
- Jika kalimat yang kamu tulis bisa didukung dengan gambar, tambahkan gambar setelahnya. Gak harus gambar – video atau infografis pun bisa.
- Pakai line spacing – kalau penulis pakai jarak 1,5 di Google Docs font Arial.
Pakai White Space Agar Artikel Enak Dibaca
White space memang gak memuat informasi sama sekali. Tapi perannya gak kalah penting dengan isi artikel itu sendiri.
Penerapan white space dalam artikel bisa bikin audiens lebih nyaman baca artikelmu – gampang melakukan scanning, lebih gampang memahami artikelmu, dan bikin audiens gak capek saat membaca.
Meskipun negative space ini penting, bukan berarti kamu bisa memakainya terlalu banyak. Kebanyakan white space justru bisa ngasi kesan kalau tulisanmu hampa dan gak berkualitas.
Pakai white space kalau memang perlu – ngasi statement penting, sudah lebih dari 2,5 baris, ataupun ada peralihan pembahasan.
Yuk, manfaatin white space agar audiens bisa baca artikelmu dengan nyaman!
Referensi