Sebagai seorang penulis, membuat artikel berkualitas adalah suatu kewajiban. Salah satu cara untuk membuat artikel berkualitas adalah dengan menyusun outline.
Outline ini berperan agar artikel punya struktur yang jelas – sehingga audiens gampang saat menavigasi informasi di artikel kita. Nah, komponen terpenting di dalam outline itu adalah subheading.
Subheading sendiri merupakan komponen vital pada artikel. Pada artikel ini, kamu akan tahu kenapa komponen ini penting dan cara membuatnya agar menarik.
Tanpa basa-basi, yuk langsung saja kita bahas!
Belajar Apa Kita Hari Ini?
Apa Itu Subheading?
Subheading merupakan sebuah teks yang penampakannya mirip seperti judul – ukuran font lebih besar daripada isi. Tapi, ukurannya gak sebesar heading/judul.
Komponen ini adalah salah satu jenis dari heading tag.
Komponen ini berperan untuk membagi artikel jadi beberapa bagian dan sebagai “penjelas” dari heading/judul. Kita juga bisa sebut subheading ini sebagai “judul mini”, subjudul, atau anak judul.
Kita sudah tahu kalau judul berperan untuk narik minat pembaca agar mau baca konten kita.
Nah, kalau subjudul ini fungsinya untuk ngejaga antusias audiens dan memudahkan mereka untuk scanning informasi di dalam artikel.
Kalau kamu lagi ngetik di Microsoft Word, Google Docs, ataupun CMS kaya WordPress, subjudul ini lambangnya H2, H3, H4, dan seterusnya.
Tapi, H2, H3, H4, dan seterusnya ini perannya beda. Berikut adalah pembagiannya:
- Kalau lambangnya dengan H2 – anak dari judul (H1 atau Title).
- Lambangnya H3 – anak dari H2.
- Lambangnya H4 – anak dari H3.
Biar kamu lebih gampang untuk bayanginnya, kamu bisa lihat gambar di bawah ini!
Apakah Subheading Penting?
Jelas! Subheading penting untuk kamu perhatikan dalam artikel. Penting banget malahan.
Seperti yang sudah kita bahas, subjudul adalah salah satu komponen dalam membuat outline.
Artinya, subjudul penting untuk bikin artikel berkualitas dan enak dibaca audiens.
Subjudul juga punya peran untuk menjaga antusias pembaca agar gak bosan dan mau untuk terus membaca.
Selain itu, komponen ini juga bikin pembaca gampang nyari informasi tertentu di artikelmu – scanning.
Mereka gak perlu buang-buang waktu untuk baca artikelmu lagi dari awal sampai akhir buat nemuin satu info tertentu. Tentu, ini bisa ngasi pengalaman positif ke audiens.
Oke, itu semua dari sisi pembaca. Gimana dari sisi SEO? Apakah ada dampaknya?
Tentu saja ada. Pengalaman bagus audiens saat membaca secara gak langsung akan naikin value artikelmu di mata SEO.
Selain itu, bagi Google, subheading punya “bobot” yang lebih besar daripada teks biasa dalam memahami konteks artikelmu.
Maksudnya, adanya subjudul bisa membantu Google untuk memahami konteks artikelmu secara keseluruhan.
Tips Membuat Subheading yang Menarik
Buat subheading itu gak bisa sembarangan. Ada beberapa tips agar subjudulmu relevan dan pembaca tetap minat baca tulisanmu. Apa saja?
1. Tentukan Cakupan Pembahasan Artikelmu
Sebelum kamu coba bikin subjudul, tentukan dulu cakupan pembahasan artikelmu.
Cakupan pembahasan yang masuk ke dalam artikel ini bisa luas ataupun sempit – tergantung topik yang ingin kamu bawa.
Kalau topiknya umum, opsi subjudulnya pun lebih banyak. Kalau topiknya lebih spesifik, opsi subjudulnya juga lebih sedikit.
Kamu harus nentuin cakupan pembahasan dan bikin kerangka artikel terlebih dahulu sebelum berkreasi menamai subheading.
Pembahasan tentang caranya nentuin cakupan pembahasan dan bikin kerangka artikel yang benar bisa kamu lihat di artikel AndiLearn yang berjudul “Cara Membuat Outline Artikel Blog – Lengkap dengan Contoh“.
Semua yang perlu kamu pahami tentang dua hal tersebut sudah dikupas tuntas di artikel tersebut.
2. Pisahkan Cakupan Pembahasan
Setelah kamu tahu cakupan pembahasan artikelmu, sekarang kamu pisahkan cakupan pembahasannya jadi beberapa poin.
Misalnya, kamu punya artikel dengan topik penyakit ginjal kronis. Nah, contoh beberapa cakupannya antara lain – pengertian, gejala, faktor risiko, dan cara mencegahnya.
3. Buat yang Kreatif, Tapi Harus Tetap Relevan
Hal yang wajib kamu perhatikan saat membuat subjudul adalah relevansi dan kreativitas.
Dua hal ini bisa kamu kombinasikan supaya subjudul tetap relevan dengan heading, tapi di waktu yang bersamaan juga terdengar unik dan beda dari yang lain (anti-mainstream).
Pikirkan dulu gimana caranya buat subheading yang relevan dengan judul dan isi artikel, serta mudah dimengerti.
Kamu harus menyeimbangkan kedua hal itu. Hal terpenting yang harus kamu selalu ingat adalah pembaca harus paham dengan apa yang kamu tulis.
Banyak penulis suka bikin judul ataupun subjudul yang kreatif banget. Sebetulnya, hal itu bagus.
Cuma, saking kreatifnya, kadang hasilnya jadi rancu dan pembaca pun gak paham apa maksud dari tulisan tersebut. Nah, hal ini harus kamu hindari saat membuat subjudul.
Subheading yang Menarik: Relevan Dulu, Lalu Tambah Bumbu Kreatif!
Subheading atau subjudul adalah komponen yang sangat penting dalam artikel berkualitas.
Ada beberapa alasan di balik pentingnya komponen ini – bikin pembaca terus antusias, bikin artikel enak dibaca, dan membantu pembaca dalam mencerna isi artikelmu.
Supaya bisa ngasi dampak yang maksimal, tentu kamu harus tahu gimana cara bikin subjudul yang menarik. Kuncinya itu cuma dua – relevan dan kreatif!
Saat kamu mau bikin subjudul, pikir dulu gimana caranya supaya relevan dengan judul dan isi artikel serta gampang dipahami.
Setelah itu, kamu bisa tambahkan unsur dan bumbu-bumbu kreatif agar unik.
Jangan sampai kamu niat ingin bikin subjudul yang unik, eh pembaca malah gak paham sama maksud subjudulmu.
Kamu punya saran, kritik, atau ide pembahasan? Bisa langsung komentar di bawah, ya!
Referensi
https://mailchimp.com/resources/what-is-a-subheading/
https://www.twinkl.com.au/teaching-wiki/sub-heading
https://www.carolinaratri.com/2019/07/subheading-artikel-blog.html
https://www.mnulis.com/membuat-heading-dan-subheading-yang-efektif-di-blog/
